Ikuti Kami

Muslimah Talk

Perempuan Sasaran Empuk Korban Playing Victim

perempuan korban playing victim
freepik.com

BincangMuslimah.Com – Akhir-akhir ini saya sering sekali mendengarkan cerita teman-teman saya bahwa ia selalu disalahkan, entah dengan pasangannya, orang tua nya bahkan temannya sekalipun. Kondisi ini biasa disebut dengan Playing Victim dan kerap kali perempuan menjadi korban. Playing Victim adalah ketika seseorang melemparkan kesalahan ke orang lain padahal kesalahan tersebut adalah perbuatannya sendiri. Saya sendiri pun pernah mengalami kondisi tersebut.

Playing victim bisa dilakukan oleh siapapun terhadap siapapun, tapi dari cerita yang sering saya dengar dari lingkungan pertemanan saya, korban Playing Victim adalah perempuan yang telah putus dengan pacarnya atau bahkan suaminya. Perempuan-perempuan ini dijadikan objek kesalahan oleh pasangannya masing-masing sebagai alasan terjadinya perpisahan.

Ini bisa diartikan sebagai Playing Victim, bagaimana tidak, ketika teman saya yang tidak melakukan perselingkuhan, hanya berteman dengan teman pria di kelasnya malah dituduh “Selingkuh” oleh pasangannya. Pasangannya dirasa sudah bosan dan ingin cerai, lalu menuduh perempuannya melakukan hal yang sama sekali tidak dilakukannya. Apakah pantas alasan ini dijadikan dasar perpisahan ?

Perempuan bukanlah objek untuk disalahkan, jika memang ada hal yang dirasa tidak benar dilakukan oleh perempuan, tidak ada salahnya mendengar klarifikasinya. Bukan langsung menjudge salah terhadapnya. Perempuan bukanlah mahkluk yang lemah, yang bisa disalahkan dan dipojokkan. Perempuan diwajibkan melawan ketika keadaanya telah terancam atau tersudutkan.

Pelaku playing victim adalah mereka yang biasanya menghindari tanggung jawab karena sudah melakukan keselahan. Bahkan pelakunya bisa memosisikan dirinya sebagai korban karena tak mendapatkan keadilan. Beberapa pria yang tidak ingin merasa salah malah melempar kesalahannya terhadap perempuan. Sungguh miris..

Tiap manusia yang baik, perempuan ataupun pria harus menjadi manusia yang tanggungjawab. Mampu mengontrol emosinya, mengaku salah bila memang dirasa salah dan meminta maaf atas kesalahan. Saya rasa itu adalah prinsip dasar manusia untuk hidup, tapi nyatanya rasa tanggungjawab mulai terkikis dari diri  tiap manusia.

Baca Juga:  Dampak Ekologis Industri Fashion

Ada lagi kisah kerabat saya, yang mengaku diputuskan oleh pasangannya, pasangannya memutuskannya dengan alasan sikap kerabat saya yang buruk. Jika memang sikap adalah alasan untuk berpisah kenapa tidak ditegur terlebih dahulu ? atau bahkan dituntun untuk menjadi pribadi yang lebih baik ? Bukankah sikap adalah hal yang melekat terhadap tiap individu ? Jika memang mencintai dengan tulus, bukankah harusnya menerima apa adanya ?

Masih seribu tanya dibenak saya ketika, saya menemukan kasus pria yang melakukan playing victim terhadap perempuan. Tempat kesalahan memanglah manusia, baik perempuan maupun pria tak menutup kemungkinan sebagai ladang dosa dan salah. Yang paling menyebalkan adalah orang yang terlalu banyak menyalahkan orang lain, seakan-akan dia selalu jadi korban alias tukang playing victim.

Ada lagi kisah dari klikdokter.com ketika ada seorang karyawati yang pulang larut malam usai bekerja. Saat si karyawati diperkosa malam itu, masyarakat bukannya menyalahkan pelaku pemerkosaan. Malah korban justru ditempatkan sebagai pihak yang bersalah. Beberapa argumen yang terlontar biasanya adalah wanita sebaiknya tidak pulang terlalu malam, berpakaian terlalu seksi, dan seharusnya wanita tidak pulang sendirian tapi dijemput. Mereka menilai, karyawati itu sendiri yang “mengundang” tindak kriminal padanya.

Bukannya mendukung korban malah menyalahkan, playing victim ini dirasa sudah sangat kelewatan. Kalau pelaku tidak berniat berbuat jahat, semalam apa pun si karyawati pulang dan seterbuka apa pun bajunya, tidak akan terjadi pemerkosaan.

Orang-orang yang gemar melakukan playing victim umumnya mempunyai pola perilaku sama. Inti dari tindakan yang dilakukan adalah memosisikan diri sebagai korban demi mendapatkan tujuan tertentu.Selalu membahas masalah tanpa adanya pembahasan kearah solusi, bersikap pesimis terhadap penyelesaian masalah, Menyalahkan orang lain ketika segala sesuatunya tidak berjalan dengan baik, dan Meyakini diri sebagai target kesalahan ketika hal buruk terjadi, padahal kenyataannya tidak.

Baca Juga:  Haruskah Laki-Laki Memberikan Kursi pada Perempuan di dalam Transportasi Umum?

Ketika perempuan mengalami playing victim dari pasangan atau orang lain, permpuan sangat jelas boleh melawan bahkan berhak untuk mengajukan klarifikasinya juka memang tidak merasa bersalah . Pelaku Playing Victim suka bertindak tidak berdaya untuk mendapatkan simpati . Ini akan memungkinkan korban untuk bermain dengan perasaan dan memanipulasi.

Pada saat seperti itu ketegasan sebagai permpuan sangat dibutuhkan, berani berbicara, berani berargumen untuk membela diri sendiri yang tidak melakukan keslahan tersebut. Jika pelaku masih tidak percaya, bisa minta bantuan pada orang lain yang netral untuk menjadi mediator dari perlakuan Playing Victim yang terjadi. Masalah in harus diusut tuntas jangan sampai ada pelabelan salah pada orang yang tidak salah.

Pada beberapa kasus, Pelaku Playing Victim dapat saja muncul ketika seseorang mengalami kondisi-kondisi seperti keputusasaan, kurang percaya diri, rendah diri, hingga berjuang mengatasi depresi. Setelah mengetahui alasannya, Kita bisa menawarkan dukungan atau bantuan ke pelaku untuk menghilangkan perilaku buruk.

Playing victim adalah tindakan melemparkan tanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan diri sendiri ke orang lain untuk tujuan tertentu, misalnya menghindari amarah atau mendapat apa yang diinginkan. Saat Anda menghadapi orang dengan Pelaku Playing Victim, hindari labeling, terapkan batasan, dan cari tahu alasan mereka melakukannya.

Rekomendasi

pakaian terbuka perempuan dilecehkan pakaian terbuka perempuan dilecehkan

Habib Ali al-Jufri: Pakaian Terbuka Bukan Menjadi Sebab Perempuan Dilecehkan

Tetangga Alami KDRT Tetangga Alami KDRT

Tetangga Alami KDRT, Kita Harus Lakukan Ini

layanan aborsi korban pemerkosaan Pemaksaan Aborsi dalam Islam layanan aborsi korban pemerkosaan Pemaksaan Aborsi dalam Islam

Pemaksaan Aborsi dalam Pandangan Islam

Host Kinderflix Pelecehan Seksual Host Kinderflix Pelecehan Seksual

Buat Konten Edukasi, Host Kinderflix Malah Dapat Komentar Pelecehan Seksual

Ditulis oleh

Komentari

Komentari

Terbaru

mengqadha puasa orang meninggal mengqadha puasa orang meninggal

Cara Mengqadha Puasa Orang yang Sudah Meninggal

Kajian

Keutamaan Melaksanakan I’tikaf Ramadhan Keutamaan Melaksanakan I’tikaf Ramadhan

Keutamaan Melaksanakan I’tikaf di Bulan Ramadhan

Kajian

doa nuzulul quran diamalkan doa nuzulul quran diamalkan

Doa Nuzulul Quran yang Bisa Diamalkan

Ibadah

Doa Setelah Shalat Witir

Ibadah

lupa qunut shalat witir lupa qunut shalat witir

Imam Lupa Qunut Saat Shalat Witir, Wajibkah Sujud Sahwi?

Kajian

keberkahan orang makan sahur keberkahan orang makan sahur

Keberkahan untuk Orang Makan Sahur

Ibadah

kebiasaan shalat tarawih mesir kebiasaan shalat tarawih mesir

Tiga Kebiasaan Shalat Tarawih di Mesir

Kajian

manfaat kurma berbuka puasa manfaat kurma berbuka puasa

Manfaat Mengkonsumsi Kurma Saat Berbuka Puasa

Kajian

Trending

perempuan tulang punggung keluarga perempuan tulang punggung keluarga

Dua Pahala yang Dijanjikan untuk Perempuan yang Jadi Tulang Punggung Keluarga

Kajian

Benarkah Janin yang Gugur Menjadi Syafaat Bagi Orang Tuanya Kelak?

Kajian

Lima Hak Anak yang Harus Ditunaikan Orang Tua

Keluarga

pendarahan sebelum melahirkan nifas pendarahan sebelum melahirkan nifas

Pendarahan Sebelum Melahirkan, Apakah Termasuk Nifas?

Kajian

Dalil Kewajiban Puasa Ramadhan dalam Al-Qur’an dan Hadis

Ibadah

Hijab Menurut Murtadha Muthahhari Hijab Menurut Murtadha Muthahhari

Konsep Hijab Menurut Murtadha Muthahhari

Kajian

Doa Setelah Shalat Witir

Ibadah

Zainab Fawwaz Penggerak Pembebasan Zainab Fawwaz Penggerak Pembebasan

Zainab Fawwaz, Penggerak Pembebasan Perempuan Mesir

Khazanah

Connect