BincangMuslimah.Com – Perawatan kulit dengan menggunakan teknologi laser merupakan sebuah tren kecantikan yang cukup populer terutama bagi kaum perempuan. Akan tetapi, sebagai umat Islam, memperhatikan aspek kehalalan dalam perawatan kecantikan menjadi hal yang sangat penting karena berkaitan dengan kepatuhan terhadap aturan-aturan agama. Oleh sebab itu, artikel ini akan membahas tentang hukum melakukan perawatan kulit dengan laser.
Perawatan Kecantikan dalam Islam
Dalam ajaran Islam, perawatan kecantikan harus memperhatikan aspek etika dan moralitas, seperti tidak merugikan atau merusak diri sendiri atau orang lain. Sebagaimana dalam hadis Nabi yang diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri, Rasulullah saw. bersabda, “Tidak boleh ada bahaya dan tidak boleh membahayakan orang lain.” (HR. al-Daraquthni, al-Baihaqi, dan al-Hakim)
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam perawatan kecantikan adalah seorang muslimah harus memastikan bahwa produk yang digunakan dan prosesnya sesuai dengan ajaran agama. Seperti bahan-bahan yang digunakan harus halal dan tidak mengandung zat-zat yang diharamkan seperti babi dan bahan-bahan berbahaya lainnya. Sebab hal ini sesuai dengan prinsip kesucian dan kebersihan dalam Islam.
Hukum Perawatan Kulit Menggunakan Laser
Laser facial adalah metode perawatan kulit yang menggunakan teknologi sinar laser. Laser sendiri adalah singkatan dari Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation, yang merupakan sumber cahaya berenergi tinggi dengan panjang gelombang tunggal.
Laser wajah memberikan berbagai manfaat, seperti merangsang produksi kolagen, menjaga kelembaban, elastisitas kulit, dan mengangkat sel-sel kulit mati. Selain itu, laserr dapat mengatasi masalah kulit seperti kerutan, jerawat, rambut halus, dan bekas luka pada wajah.
Adapun menurut ulama, tindakan perawatan medis semacam ini diqiyaskan (dianalogikan) dengan kasus dalam hadis Rasul. Hadis ini diriwayatkan oleh Abdullah Ibnu Mas’ud, “Rasulullah melarang perempuan mencukur alis, mengkikir gigi, menyambung rambut, dan mentato, kecuali karena penyakit.” (HR. Ahmad dan sanadnya dinilai kuat oleh Syuaib al-Arnaut)
Imam as-Syaukani menjelaskan sabda Nabi di atas, ‘kecuali karena penyakit’ menunjukkan bahwa keharaman yang disebutkan berlaku jika dilakukan untuk tujuan memperindah penampilan, bukan untuk menghilangkan penyakit atau cacat.” (Kitab Nailul Authar 6/244).
Kemudian merujuk Imam al-Uyaini dalam Kitab ‘Umdah al-Qary (20/193) menerangkanو tidak dilarang menggunakan obat-obatan untuk menghilangkan kemerah-merahan pada kulit wajah dan untuk membuat wajah seorang istri bagus demi suaminya. Demikian pula tidak dilarang membersihkan bulu yang tumbuh pada wajahnya.
Beliau kemudian menukil atsar dari sahabat, bahwa Sayyidah Aisyah pernah ditanya tentang mencukur bulu pada wajah. Beliau menjawab: “Jika itu tumbuh sejak lahir maka tidak boleh dicukur, tetapi jika tumbuhnya tidak sejak lahir maka boleh dicukur”.
Berdasarkan keterangan di atas, hukum perawatan kulit dengan laser diperbolehkan selama tujuannya untuk mengobati atau mengembalikan menjadi normal dan bukan untuk mengubah ciptaan Allah serta tidak untuk merusak struktur tubuh secara permanen. Seperti masalah jerawat yang sudah melampaui batas normal dan membuat tidak nyaman, maka tidak masalah ketika melakukan laser wajah. Wallahu a’lam.[]