Ikuti Kami

Muslimah Talk

Apa Pentingnya Menanyakan Agama Seseorang?

pentingnya menanyakan agama seseorang
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Masyarakat kita, masih sering menanyakan “Agama kamu apa?” pada seseorang yang baru saja dikenal. Pertanyaan ini kerap ditujukan jika kenalan baru tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda keagamaan yang dianut. Misalnya, perempuan yang tidak mengenakan jilbab. Memang, apa pentingnya menanyakan agama seseorang?

Pertanyaan ini juga kerap dilemparkan oleh para warga internet kepada tokoh publik. Tidak sungkan, mereka menanyakan apa agama yang dianut oleh tokoh publik tersebut. Padahal, sudah dapat dipastikan jika netizen tidak saling mengenal secara personal dengan tokoh publik tersebut. 

Sampai saat ini, masih belum diketahui kenapa pertanyaan agama kamu apa masih bermunculan di publik. Walau pun bisa saja alasannya adalah untuk sekadar berbasa-basi atau memunculkan topik pembicaraan. 

Sebagai makhluk sosial, manusia memang tidak dapat lepas dari interaksi. Mengobrol, memunculkan pembicaraan antara satu orang dengan lainnya adalah hal yang wajar. 

Namun hanya saja, butuh diperhatikan, apakah kalimat yang dilontarkan cukup baik dan nyaman untuk dibicarakan. Seperti halnya menanyakan agama ini. Memang tidak ada larangan untuk menanyakan agama seseorang. 

Hanya saja perlu diperhatikan pula, apa tujuan dari melontarkan pertanyaan tersebut. Jika pertanyaan dimaksud untuk sesuatu hal yang bersifat penting dan baik tentu tidak mengapa. 

Misalnya saja, ada orang yang baru dikenal bertamu ke rumah. Dan kebetulan kala itu sedang bulan Ramadhan. Menjelang berbuka puasa, kemungkinan tuan rumah akan bertanya apa agama tamu tersebut. Dengan maksud mengajak berbuka puasa bersama. 

Atau ketika sedang adzan, seseorang bertanya soal agama pada rekan kerja yang baru saja ditemuinya hari itu. Bukan tanpa maksud buruk, mungkin saja ia ingin mengajak rekan tersebut shalat. 

Bisa pula seorang kawan yang beragama kristen ingin menyediakan makanan. Ia boleh saja bertanya pada orang yang akan dihidangkan makanan tersebut. Apakah ia seorang muslim atau tidak. Karena untuk menghindari penyajian makanan yang tidak sejalan dengan Islam.

Baca Juga:  Beberapa Ciri Toxic Relationship dan Ajaran Relasi Sehat ala Islam

Misalnya makanan yang mengandung unsur babi. Dan masih banyak beberapa alasan yang mungkin bisa dipertimbangkan untuk menanyakan agama seseorang. Bisa pula karena kebutuhan administrasi yang diperlukan untuk pencatatan sipil. 

Beberapa alasan di atas mungkin bisa menjadi alasan menanyakan agama seseorang. Dengan catatan menggunakan bahasa yang sopan.

Namun di luar dari kepentingan seperti di atas, maka rasanya perlu dipertanyakan apa fungsinya menanyakan agama orang lain. Apalagi jika pertanyaan tersebut disematkan pada orang yang tidak dikenal di media sosial. 

Jika menanyakan agama hanya untuk iseng, atau berujung pada perundungan yang bersifat diskriminasi, sudah sebaiknya dihentikan. Sangat dihindari jika menanyakan agama berujung untuk menyudutkan seseorang dan merasa superior.  Dan yang harus ditekankan adalah menanyakan sesuatu harus sesuai dengan konteks.

Lagi pula agama yang dianut adalah urusan dari seorang hamba dengan sang pencipta. Sudah jelas jika agama yang dianut seseorang merupakan sesuatu yang bersifat privasi. Di sisi lain, isu agama cukup sensitif untuk dibahas. Walaua memang masyarakat di Indonesia terdiri dari beragam etnis, suku, budaya dan agama.

Melansir dari Bincang Syariah, Imam Al-Ghazali, di dalam kitabnya Ihya Ulum Ad-Din dalam bagian “Rubu’ Al-Muhlikat”, (hal-hal yang menghancurkan; red) dalam bab dampak negatif lisan mengungkapkan hal seperti berikut.  

Diantara bagian dari hal yang membuang-buang waktu ialah ketika engkau menanyakan kepada temanmu sesuatu yang tidak berfaedah sama sekali. Karena engkau dengan pertanyaan tersebut telah membuang-buang waktumu. Dan engkau juga membuat temanmu membuang-buang waktunya. Hal inipun terjadi jika sesuatu yang ditanyakan itu tidak memiliki dampak negatif. Permasalahannya kebanyakan pertanyaan menyimpan dampak negatif di dalamnya.” (Ihya Ulum Ad-Din Jilid 5 Cet Daar Al-Minhaj, Jeddah, 2011, Rubu’ Al-Muhlikat, hal 408)

Baca Juga:  Siapa Itu Mualaf dan Sampai Kapan Disebut Mualaf?

Maka dapat disimpulkan jika menanyakan agama seseorang tanpa ada alasan yang kuat atau iseng merupakan bentuk dari buang-buang waktu. Baik dari si penanya maupun orang yang ditanya. 

Selain membuang-buang waktu, meski tidak ada maksud buruk, bisa memberikan dampak yang tidak baik. Apa lagi jika memang di dalam hati ada maksud yang tidak mengenakkan. Tentunya bisa memberikan dampak yang tidak negatif.

 

Rekomendasi

Mengenal Berbagai Nama Lain Bulan Ramadan Mengenal Berbagai Nama Lain Bulan Ramadan

Tingkatan Puasa Dalam Perspektif Imam Al-Ghazali

Kisah Annemerie Schimmel Kisah Annemerie Schimmel

Kisah Annemerie Schimmel, Orientalis yang Terpesona dengan Islam

fomo media sosial islam fomo media sosial islam

Upaya Menghindari Fomo dalam Kacamata Islam

Sejarah Pensyariatan Azan Pertama Kali

Ditulis oleh

Melayu udik yang berniat jadi abadi. Pernah berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jurusan Jurnalistik (2014), aktif di LPM Institut (2017), dan Reporter Watchdoc (2019). Baca juga karya Aisyah lainnya di Wattpad @Desstre dan Blog pribadi https://tulisanaisyahnursyamsi.blogspot.com

5 Komentar

5 Comments

Komentari

Terbaru

Anjuran Bagi-bagi THR, Apakah Sesuai Sunah Nabi?

Video

QS At-Taubah Ayat 103: Manfaat Zakat dalam Dimensi Sosial QS At-Taubah Ayat 103: Manfaat Zakat dalam Dimensi Sosial

QS At-Taubah Ayat 103: Manfaat Zakat dalam Dimensi Sosial

Kajian

Sedang Haid, Apa Tetap DiAnjurkan Mandi Sunnah Idulfitri Sedang Haid, Apa Tetap DiAnjurkan Mandi Sunnah Idulfitri

Sedang Haid, Apa Tetap DiAnjurkan Mandi Sunnah Idulfitri

Ibadah

Anjuran Saling Mendoakan dengan Doa Ini di Hari Raya Idul Fitri

Ibadah

Bolehkah Menggabungkan Salat Qada Subuh dan Salat Idulfitri? Bolehkah Menggabungkan Salat Qada Subuh dan Salat Idulfitri?

Bolehkah Menggabungkan Salat Qada Subuh dan Salat Idulfitri?

Ibadah

kisah fatimah idul fitri kisah fatimah idul fitri

Kisah Sayyidah Fatimah Merayakan Idul Fitri

Khazanah

Kesedihan Ramadan 58 Hijriah: Tahun Wafat Sayyidah Aisyah Kesedihan Ramadan 58 Hijriah: Tahun Wafat Sayyidah Aisyah

Kesedihan Ramadan 58 Hijriah: Tahun Wafat Sayyidah Aisyah

Muslimah Talk

Kapan Seorang Istri Dapat Keluar Rumah Tanpa Izin Suami? Kapan Seorang Istri Dapat Keluar Rumah Tanpa Izin Suami?

Ummu Mahjan: Reprentasi Peran Perempuan di Masjid pada Masa Nabi

Muslimah Talk

Trending

Ini Tata Cara I’tikaf bagi Perempuan Istihadhah

Video

Ketentuan dan Syarat Iktikaf bagi Perempuan

Video

tips menghindari overthingking tips menghindari overthingking

Problematika Perempuan Saat Puasa Ramadhan (Bagian 3)

Ibadah

Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid

Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid: Pelopor Pendidikan Perempuan dari NTB

Kajian

malam jumat atau lailatul qadar malam jumat atau lailatul qadar

Doa Lailatul Qadar yang Diajarkan Rasulullah pada Siti Aisyah

Ibadah

Anjuran Saling Mendoakan dengan Doa Ini di Hari Raya Idul Fitri

Ibadah

mengajarkan kesabaran anak berpuasa mengajarkan kesabaran anak berpuasa

Parenting Islami : Hukum Mengajarkan Puasa pada Anak Kecil yang Belum Baligh

Keluarga

Puasa Tapi Maksiat Terus, Apakah Puasa Batal?

Video

Connect