BincangMuslimah.Com-Dilansir dari Majalah Aula (Edisi April 2024) yang dikelola oleh Pesantren Warisan Walisongo menyebutkan, ada beberapa pendakwah perempuan yang cukup dikenal di kalangan milenial. Gaya dakwah yang unik membuat kalangan milenial menikmati setiap ceramah yang disampaikan. Di antara pendakwah perempuan ini adalah:
Ning Umi Laila
Perempuan kelahiran Surabaya dengan nama lengkap Ummi Lailatul Rahmah ini begitu fenomenal di kalangan anak muda. Cara berdakwah yang santai dan dan diselingi guyonan menjadi daya tarik tersendiri, bukan hanya kalangan remaja, tapi juga ibu-ibu.
Pembawa lagu Alamate Anak Sholeh dan Sholawat Wali Songo ini adalah putri sulung dari seorang pendakwah kondang, yakni Almarhum Edy Rahmatullah atau yang dikenal dengan Kiai Granat.
Sejak kelas 4 SD, Ning Umi Laila sudah gemar melantunkan shalawat dan berlangsung hingga sekarang. Menurutnya, berdakwah dengan menggunakan media musik dan nyanyian lebih mudah diterima oleh orang-orang awam, terlebih untuk kalangan anak-anak dan remaja.
Ustazah Mumpuni Handayayekti
Pendakwah asal Cilacap ini dikenal dengan cara berdakwahnya yang unik. Ia kerap menggunakan bahasa Jawa-Ngapak saat ceramah. Keahlian public speaking itu diperoleh dari ayahnya langsung.
Sebenarnya, Ustazah Mumpuni bukan dari kalangan kiai maupun tokoh ulama. Melainkan, berasal dari keluarga yang menyukai seni, termasuk ayahnya. Keahliannya berdakwah dimulai dengan belajar berceramah sejak umur delapan tahun.
Menurut penuturannya, panggung dakwahnya dimulai saat mengisi kultum ibu-ibu yasinan di mushalla. Pada waktu itu, jamaahnya hanya 15 orang dengan durasi ceramah selama 7 menit. Isi ceramahnya pun disiapkan oleh ayahnya. Hingga pada akhirnya Ustazah Mumpuni mulai dikenal banyak orang ketika beliau berhasil menjuarai lomba dakwah pada ajang Akademi Sahur Indonesia (AKSI) tahun 2017.
Ustadzah Halimah Alaydrus
Ustadzah Halimah juga merupakan salah satu pendakwah yang cukup populer di kalangan milenial perempuan. Dilihat dari marganya, ia adalah seorang syarifah atau keturunan Rasulullah. Pengetahuan agamanya didapat di beberapa pesantren, mulai dari Pasuruan, Sarang, hingga Hadramaut.
Salah satu yang menjadi keunikannya adalah ia tidak menampakkan wajahnya saat berceramah. Ustazah Halimah juga melarang untuk mengambil gambar saat ceramah berlangsung. Alhasil, dari semua ceramahnya yang beredar di media sosial hanya sebuah rekaman audio saja. Sekalipun demikian, materi yang disampaikan sangat menyentuh dan mudah diterima di kalangan milenial.
Selain berceramah, ia juga aktif menulis. Di antara karyanya adalah buku dengan judul Bidadari Bumi dan Muhasabah Cinta.
Ning Imaz Fatimatuz Zahra
Ning Imaz Lirboyo, begitu sapaan akrabnya. Ia berasal dari keluarga kiai tersohor di Jawa Timur, tepatnya di pondok pesantren putri al-Ihsan, Lirboyo, Kediri. Ialah putri dari KH Abdul Khaliq Ridwan dan Nyai Hj Eeng Sukaenah.
Dirinya aktif mengisi pengajian maupun kajian di kanal Youtube NU Online dengan tajuk “Suara Muslimah”, yang pembahasannya seputar fikih wanita. Ning Imaz juga seringkali mengisi acara bersama suaminya, Gus Rifqil Muslim, dengan tema pembahasan seputar pernikahan dan persoalan-persoalan yang kerap dialami oleh kalangan milenial.
Ning Sheila Hasina
Sama halnya dengan Ning Imaz, Ning Sheila juga berasal dari kalangan kiai, pesantren Lirboyo, Kediri. Ia adalah putri dari KH. Zamzami Mahrus dan Nyai Hj. Hannah Zamzami. Di kalangan milenial yang menggandrungi literasi pesantren, ia menjadi salah satu teladan sebab kecerdasan dan kepiawaiannya dalam menyampaikan solusi atas permasalahan dengan didasari argumen atau dalil yang kuat.
Awal mula viralnya Ning Sheila di kalangan anak-anak muda yakni pada saat ia sering memberikan respon karena munculnya kekhawatiran atas mitos yang beredar seputar keperempuanan yang berkembang di masyarakat. Dari situlah ia kerap menyampaikan dakwah terkait fikih perempuan.
Sumber Bacaan:
Majalah Aula, ed. April 2024
Majalah Aula, ed. April 2023