BincangMuslimah.Com – Samia Suluhu Hassan adalah presiden perempuan pertama di Tanzania. Ia dilantik sebagai Presiden Tanzania pada Jumat, 19 Maret 2021 di State House Dar es Salaam. Ia menggantikan John Magufuli dalam memimpin negara yang terletak di wilayah Afika Timur itu. Perempuan yang dipanggil Hassan ini lahir pada 27 Januari 1960 di Zanzibar, di sebuah pulau di lepas pantai daratan Tanzania. Wilayah tersebut juga dikenal sebagai bekas pusat perbudakan dan pos perdagangan di Samudera Hindia. Zanzibar yang saat itu masih menjadi kesultanan Muslim tidak bergabung secara resmi dengan Tanzania daratan. Ayah Hassan merupakan seorang guru sekolah, sementara ibunya adalah seorang ibu rumah tangga.
Dari kecil ia memiliki privilese diantara perempuan lainnya di Tanzania. Ia berkesempatan untuk menimba ilmu di bangku pendidikan. Samia Suluhu Hassan berhasil menyelesaikan pendidikannya hingga sekolah menengah. Ia kemudian bekerja sebagai juru tulis di kantor pemerintah ketika masih berusia 17 tahun. Ia beranjak dewasa dan mendalami ilmu pemerintahan. Samia mempelajari Studi Administrasi Publik. Tidak berhenti sampai di situ, ia meneruskan studinya ke jenjang S2 di Universitas Manchester, Inggris. Samia bekerja sebagai manajer proyek untuk Program Pangan Dunia (WFP) dan diangkat menjadi direktur eksekutif dari badan yang mengatur organisasi-organisasi non-pemerintah di Zanzibar pada tahun 1990.
Hassan menikah pada tahun 1978 dengan seorang akademisi pertanian bernama Hafidh Ameir. Mereka dikaruniai empat orang anak. Namun hal itu tidak menghentikan Samia dalam meniti karier. Ia bahkan menjadi inspirasi bagi salah satu anaknya yang kini menjadi anggota DPR Zanzibar.
Dilansir dari Deutsche Welle Samia Suluhu Hassan terjun ke politik pada tahun 2000 setelah ia terpilih sebagai anggota dengan kursi khusus di Dewan Perwakilan Zanzibar dan diangkat menjadi menteri. Ia merupakan satu-satunya menteri perempuan berpangkat tinggi di Kabinet. Pada 2005, Hassan sempat menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja. Ia juga aktif dalam pengembangan gender dan anak-anak di Zanzibar. Yang berkesan, ia membatalkan larangan bagi ibu muda untuk kembali mengemban pendidikan setelah melahirkan. Meski kini telah menjabat sebagai presiden, ia bersikeras agar larangan yang sama diterapkan di wilayah lainnya.
Pada tahun 2015, John Magufuli memilih Suluhu Hassan sebagai calon wakil presiden. Pilihan itu cukup mengejutkan masyarakat. Pasalnya, ada lebih banyak anggota terkemuka dari partai berkuasa Chama Cha Mapinduzi (CCM) namun ia tetap memilih Hassan. Dalam kepemimpinannya sekarang, ia memiliki tantangan-tantangan. Diantaranya adalah naiknya kasus kekerasan domestik dari tahun ke tahun di Tanzania dan kecilnya angka kuantitas penyedia pendidikan yang ada tidak berbanding lurus dengan jumlah anak-anak yang harus menuntut ilmu. Juga akibat kesenjangan ekonomi yang tinggi, menaikkan angka perbudakan dan dipaksa menjalankan praktik prostitusi.Â
Dilansir dari Aljazeera Magazine, terpilihnya Hassan memunculkan harapan agar ia dapat membawa Tanzania ke arah lebih baik. Seperti yang diungkapkan oleh Direktur Program di Pusat Penelitian Perdamaian dan Konflik Afrika, Dismas Karunggu Massawe, ia memohon agar Samia bisa memimpin negaranya kembali ke asas demokrasi dengan menciptakan ruang public yang bebas dan adil.Â
1 Comment