Ikuti Kami

Khazanah

Nama-nama Bulan Hijriah dan Artinya

peristiwa keutamaan bulan sya'ban
Source: Freepik

BincangMuslimah.Com – Perhitungan hari dalam Islam menggunakan perhitungan tahun hijriah yang dimulai sejak hari pertama Nabi Muhammad hijrah ke Madinah. Adapun penghitungan harinya menggunakan penghitungan bulan, maka ia juga disebut “asy-Syahru al-Qomar”. Al-Qomar berarti bulan yang menjadi satelit bumi, tempat kita tinggal. Berikut penulis akan menjelaskan nama-nama bulan Hijriah dan artinya.

Dalam Alqur`an, Allah menyebutkan di surat at-Taubah ayat 36 bahwa jumlah bulan yang menjadi perhitungan waktu ada 12:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ

Artinya: Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram.

Dan tiap bulan berisi empat minggu lebih satu hari, atau empat minggu lebih dua hari yang setara dengan 30 hari. Sebenarnya nama-nama bulan ini sudah ada sebelum Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad hadir. Nama-nama ini berasal dari orang-orang Arab, maka ia juga disebut dengan asy-Syuhur al-‘Arabiyyah (bulan-bulan Arab).

Berikut beberapa nama bulan Hijriah:

Muharram, keterangan ini dikutip dari kitab tafsir karya Ibnu Katsir berjudul Tafsir al-Qur`an al-‘Adzhim yang juga masyhur dengan Tafsir Ibnu Katsir. Disebut dengan Muharram yang bermakna “diharamkan.” Orang-orang Arab memang suka mengharamkan atau menghalalkan tahun.

Adapun maksud dinamakan dengan Muharram oleh orang Arab karena bulan itu dijadikan bulan yang haram untuk terjadi peperangan. Begitu menurut keterangan Jamaluddin al-Qasimi (W. 1914 M) dalam karyanya Mahasin at-Takwil.

Shafar, artinya kosong. Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan alasan penamaan bulan ini dengan bulan Shafar karena pada bulan ini orang-orang Arab keluar dari rumah mereka untuk perang atau berpergian karena urusan tertentu. Itu mengapa dinamakan Shafar karena ia berarti Shafru al-Makan, kosongnya tempat.

Baca Juga:  Kisah Mertua Rasulullah yang Seorang Yahudi

Rabi’, artinya menetap. Dinamakan Rabi’ untuk Rabi’u al-Awwal dan Rabi’ al-Akhir karena pada dua bulan itu orang-orang Arab menetap di rumah mereka. Dan perlu diingat, untuk bulan kedua disebut Rabi’u al-Akhir bukan Rabi’ at-Tsani. Begitulah keterangan dalam Tafsir Ibnu Katsir.

Jumadi, berarti keras. Saat penamaan bulan, konon air mengeras seperti yang disebutkan oleh para penyair dalam syiir-syiir mereka. Ibnu Katsir mengatakan bahwa lafaz Jumadi kadang-kadang bersifat mu`annats kadang muzakkar. Maka ia bisa disebut Jumadi al-Awwal untuk saat muzakkar dan juga Jumadi al-Ula saat muannats.

Abu Zakaria al-Farro (W. 822 M), seorang ahli bahasa di Baghdad pada masanya menyebutkan bahwa seluruh lafaz-lafaz bulan Arab bersifat muzakkar kecuali dua bulan Jumadi.

Rajab, berarti mulia. Disebutkan bahwa orang-orang Arab dulu memuliakan bulan ini, melarang terjadinya peperangan. Umat Islam juga pada kemudian hari memuliakan bulan ini dan mendoakan secara khusus dengan doa:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ، وَشَعْبَانَ، وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Artinya: “Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Sya’ban serta sampaikanlah kami ke bulan Ramadan.”

Sya’ban, yang berarti berkelompok. Ibnu Katsir menyebutkan bahwa pada bulan ini orang-orang Arab berkelompok untuk berburu. Maka bulan ini dinamakan bulan Sya’ban.

Ramadhan, artinya cuaca yang sangat panas. Ada Sebagian orang Arab yang mengatakan bahwa Ramadhan adalah salah satu nama Allah, sungguh itu adalah kesalahan yang fatal.

Syawal, Ibnu Katsir mengartikan bahwa Syawal dari kata Syaala yang artinya terangkat atau hilang. Ia menjadi bulan kembalinya manusia sebagai manusia baru karena telah melewati puasa Ramadhan dan menjalankan ibadah puasa penuh. Dosa-dosanya hilang bagi yang menjalankan ibadah puasa pada Ramadhan.

Baca Juga:  Arrabi binti Muawwadz: Perempuan yang diberi Kabar Gembira Surga

Dulu, sebelum Islam datang, orang-orang Arab melarang berlangsungnya pernikahan karena mereka menganggap bahwa jika menikah pada bulan Syawal akan tertimpa kesialan. Untuk membantah itu akhirnya Rasulullah menetapkan bulan Syawal menjadi bulan yang disunnahkan untuk menikah.

Dzulqo’dah, yang terdiri dari kata “dzul” dan “qo’dah”. Dzul berarti pemilik, dan “qo’dah” yang artinya duduk. Berdasarkan keterangan Ibnu Katsir, penamaan bulan ini dengan Dzulqo’dah karena pada bulan ini orang-orang Arab tidak melakukan kegiatan baik itu perang atau berpergian. Mereka hanya duduk santai di rumah.

Dzulhijjah, tentu sudah dikehatui bahwa penamaan bulan ini oleh orang Arab adalah karena pada bulan ini terdapat pelaksanaan haji. Penduduk dari berbagai negara mengunjungi Ka’bah. Sebelum Islam datang tradisi haji dengan mengunjungi Ka’bah sudah ada, tapi tentu ritualnya berbeda setelah Islam datang.

Demikian nama-nama bulan Hijriah beserta artinya, semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bisshowab.

Rekomendasi

fomo media sosial islam fomo media sosial islam

Upaya Menghindari Fomo dalam Kacamata Islam

Sejarah Pensyariatan Azan Pertama Sejarah Pensyariatan Azan Pertama

Sejarah Pensyariatan Azan Pertama Kali

Islam Ajarkan Bersikap Ramah dan Sambut Perempuan dengan Ceria Islam Ajarkan Bersikap Ramah dan Sambut Perempuan dengan Ceria

Islam Ajarkan Bersikap Ramah dan Sambut Perempuan dengan Ceria

orang tua rasulullah neraka orang tua rasulullah neraka

Benarkah Orang Tua Rasulullah Saw. Masuk Neraka?

Ditulis oleh

Sarjana Studi Islam dan Redaktur Bincang Muslimah

Komentari

Komentari

Terbaru

ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan

Mengenal Lebih Jauh Macam-macam Pendekatan Gender

Kajian

Kisah cinta Zainab binti Rasulullah Kisah cinta Zainab binti Rasulullah

Kisah Cinta Sayyidah Zainab binti Rasulullah

Muslimah Talk

Hukum kremasi jenazah mualaf Hukum kremasi jenazah mualaf

Hukum Kremasi Jenazah Mualaf

Kajian

Rembuk Ide Rembuk Ide

El-Bukhari Institute Gelar Rembuk Ide, Bahas Moderasi Beragama untuk Gen Z

Berita

Bincang Thaharah; Wudhu Tidak Berurutan, Apakah Tetap Sah?

Video

Perbedaan Haji dan Umrah Perbedaan Haji dan Umrah

Tiga Perbedaan Haji dan Umrah

Ibadah

Syarat-syarat dikabulkannya doa Syarat-syarat dikabulkannya doa

Fungsi dan Syarat-syarat Dikabulkannya Doa  

Ibadah

Larangan bagi Perempuan Haid Larangan bagi Perempuan Haid

Larangan bagi Perempuan Istihadhah

Kajian

Trending

Doa keguguran Doa keguguran

Kehilangan Buah Hati Akibat Keguguran, Baca Doa yang Diajarkan Rasulullah Ini

Ibadah

masa iddah hadis keutamaan menikah masa iddah hadis keutamaan menikah

10 Hadis Tentang Keutamaan Menikah

Kajian

Tujuh Keutamaan Membaca Shalawat Tujuh Keutamaan Membaca Shalawat

Doa agar Terhindar dari Prasangka Buruk pada Allah

Ibadah

Mengenal Rufaidah al-Aslamiyah: Perawat Perempuan Pertama dalam Sejarah Islam

Muslimah Talk

Mandi junub dan haid Mandi junub dan haid

Empat Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Mandi Wajib

Ibadah

Resensi Buku Pernah Tenggelam Resensi Buku Pernah Tenggelam

Resensi Buku Pernah Tenggelam: Halu Berlebihan Menenggelamkan Keimanan?

Diari

Shafiyah binti Huyay Teungku Fakinah Shafiyah binti Huyay Teungku Fakinah

Kisah Bulan Madu Rasul dengan Shafiyah binti Huyay

Muslimah Talk

muslimah mencukur habis rambutnya muslimah mencukur habis rambutnya

Bolehkah Muslimah Mencukur Habis Rambutnya?

Kajian

Connect