Ikuti Kami

Khazanah

Kehidupan Muhammad Sebelum Menjadi Nabi (2)

Kehidupan Muhammad Sebelum Nabi

BincangMuslimah.Com – Saat berada di bawah pengasuhan pamannya, Abu Thalib, Muhammad kecil pernah menjadi perantara keberkahan di musim paceklik. Kehidupan Muhammad sebelum menjadi Nabi sebenarnya sudah menunjukkan beberapa tanda kenabian. Salah satunya adalah saat orang-orang Mekkah berdoa meminta hujan di hadapan Ka’bah. Abu Thalib bersama Muhammad kecil, ia menempelkan punggungnya ke dinding Ka’bah. Hujan pun turun deras.

Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri menceritakan kisah hidup Muhammad sebelum mendapat risalah kenabian. Tapi sebenarnya, tanda-tanda itu sudah muncul sejak bayi. Mulai dari pengakuan Aminah yang melihat pendaran cahaya melalui jalur lahirnya Muhammad, peristiwa pembelahan dada Muhammad oleh dua sosok malaikat, dan tanda yang telah diketahui oleh seorang pendeta. Berikut beberapa penggalan kisah kehidupan Muhammad sebelum menjadi nabi. 

Tanda Kenabian yang Dilihat oleh Pendeta

Saat usia Muhammad mencapai 12 tahun, Abu Thalib mengajaknya melakukan perjalanan dagang ke Syam. Saat singgah di Bushra, seorang Pendeta bernama Bahira menghampiri  Muhammad. Ia melihat, bahwa pohon dan bebatuan sujud pada Muhammad. Dan itu adalah salah satu tanda kenabian. Lalu ia menambahkan, tanda kenabian itu juga nampak pada Muhammad dari tanda yang ada di tulang rawan bahunya. Tanda-tanda itu terdapat dalam kitab Injil, begitu penjelasan sang Rahib. Sang Pendeta meminta Abu Thalib untuk membawa kemenakannya kembali ke Mekkah dan tidak melanjutkan perjalanannya ke Syam. Ia khawatir, keselamatan Muhammad akan terancam karena gangguan orang-orang Yahudi.

Menggembala Kambing

Beberapa riwayat menyebutkan, saat remaja, Muhammad biasa menggembala kambing  milik Bani Sa’d atau milik orang-orang Mekkah dan mendapatkan imbalan. Kemudian di usianya yang ke-25, beliau mulai melakukan usaha dagang dengan menjual barang-barang dagangan milik Khadijah. Karena kepribadian Muhammad yang terkenal sangat jujur, bertanggung jawab, dan lihai dalam melakukan negosiasi, beliau dipercaya oleh Khadijah untuk menjual dagangannya ke Syam dan mendapat imbalan yang besar. 

Baca Juga:  Hj. Maria Ulfa; Qari’ah Terbaik Indonesia yang Konsisten Syiar Tilawah Alquran Hingga Usia Senja

Muhammad menerima tawaran ini. Beliau pergi ke Syam bersama pembantu Khadijah, Maisaroh yang merupakan seorang laki-laki.

Menikah dengan Khadijah

Setelah perjalanan bisnis ke Syam dengan hasil yang memuaskan, Khadijah kagum pada kepribadian Muhammad. Maisaroh pun menceritakan sikap dan perilaku Muhammad yang ia temui selama perjalanan adalah orang yang sangat cerdik dan jujur. Khadijah memiliki banyak pengalaman bisnis, termasuk pengalaman kerugian akibat perilaku rekan bisnisnya. Khadijah mendapati dirinya menginginkan Muhammad menjadi pendampingnya. Ia menemui sahabatnya, Nafisah binti Munyah untuk menyampaikan hal itu kepada Muhammad. 

Muhammad menyambut keinginan Khadijah. Paman-paman Muhammad pun mendatangi paman Khadijah untuk melamar. Muhammad memberikan mahar berupa 20 ekor unta muda. Muhammad saat itu berusia 25 tahun sedangkan Khadijah 40 tahun. Khadijah adalah perempuan pertama dan satu-satunya beliau nikahi sampai Khadijah wafat. 

Keduanya dikaruniai tiga putra dan empat putri. Namun, ketiga putranya wafat saat masih bayi. Ketiganya adalah al-Qasim, Ibrahim, dan Abdulla. Adapun keempat putrinya adalah Zainab, Ruqayyah, Ummu Kaltsum, Fathimah. Putri yang bertahan usianya sampai Nabi Muhammad wafat adalah Fathimah. Sisanya wafat sebelum Nabi Muhammad wafat.

Pengambilan Keputusan Saat Renovasi Ka’bah

Bersamaan dengan usia Nabi yang ke-4, orang-orang Quraisy sepakat untuk merenovasi Ka’bah. Melihat dindingnya yang sudah mulai rapuh, terutama setelah Mekkah dilanda banjir besar. Saat itu, Ka’bah tidak memiliki atap. Akibatnya, beberapa pencuri dengan mudahnya mengambil barang-barang berharga yang disimpan di dalamnya. 

Para pemuka Quraisy merenovasi bagian-bagian yang rusak dan tidak menerima sumbangan dana kecuali dari harta yang diperoleh dengan jalan yang baik. Artinya, uang dari hasil pelacuran, jual beli khimar, atau lainnya tidak diterima. 

Setelah sampai pada peletakkan Hajar Aswad, mereka berselisih mengenai siapa yang pantas meletakkan kembali. Perselisihan berlangsung begitu lama, bahkan berlangsung sampai lima hari. Abu Umayyah bin al-Mughirah al-Makhzumi memiliki tawaran solusi. Ia menawarkan, siapapun yang pertama kali masuk melalui pintu masjid saat itu, akan menjadi orang yang memutuskan tentang peletakkan Hajar Aswad. 

Baca Juga:  Pandangan Michael Hart Terhadap Nabi Muhammad

Muhammad memberikan solusi yang cerdas dan adil. Peletakkan Hajar Aswad akhirnya menggunakan kain dan masing-masing pemuka Quraisy memegang ujung kain tersebut agar terlibat di peletakkan Hajar Aswad. Peran Muhammad saat itu membuat orang-orang Quraisy sangat terkesan dan mengakui kecerdasan beliau. Sebuah sikap yang adil dan bijaksana.

Demikianlah sepenggal kisah Muhammad sebelum mengemban risalah kenabian dan mendapatkan wahyu dari Allah melalui Jibril.

Selamat merayakan kelahiran manusia agung nan tercinta!

 

Rekomendasi

menabuh rebana perayaan maulid menabuh rebana perayaan maulid

Hukum Menabuh Rebana Ketika Peraayaan Maulid

waktu disyariatkan membaca shalawat waktu disyariatkan membaca shalawat

Seberapa Dekatkah Kita dengan Rasulullah?

waktu disyariatkan membaca shalawat waktu disyariatkan membaca shalawat

Husein Bertanya pada Ali Tentang Muhammad

Apakah Nabi Juga Berijtihad? Apakah Nabi Juga Berijtihad?

Pandangan Michael Hart Terhadap Nabi Muhammad

Ditulis oleh

Sarjana Studi Islam dan Redaktur Bincang Muslimah

2 Komentar

2 Comments

Komentari

Terbaru

Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib

Hukum Menyetubuhi Istri yang Sedang Istihadah

Kajian

mandi idul fitri perempuan mandi idul fitri perempuan

Niat Mandi Wajib Setelah Haid

Ibadah

Menikah Siri tanpa Izin Istri Sah, Apakah Masuk Kategori Perzinahan? Menikah Siri tanpa Izin Istri Sah, Apakah Masuk Kategori Perzinahan?

Menikah Siri tanpa Izin Istri Sah, Apakah Masuk Kategori Perzinahan?

Kajian

Menunda Bersuci Setelah Haid, Apakah Boleh? Menunda Bersuci Setelah Haid, Apakah Boleh?

Menunda Bersuci Setelah Haid, Apakah Boleh?

Kajian

Di Balik Candaan “Ibu Sambung”: Mengapa Sosok Ayah Seperti Daehoon Jadi Harapan Banyak Perempuan Indonesia Di Balik Candaan “Ibu Sambung”: Mengapa Sosok Ayah Seperti Daehoon Jadi Harapan Banyak Perempuan Indonesia

Di Balik Candaan “Ibu Sambung”: Mengapa Sosok Ayah Seperti Daehoon Jadi Harapan Banyak Perempuan Indonesia

Keluarga

hukum menggagalkan pertunangan haram hukum menggagalkan pertunangan haram

Bolehkah Istri Menjual Mahar Nikah dari Suami?

Kajian

pendarahan sebelum melahirkan nifas pendarahan sebelum melahirkan nifas

Apakah Darah yang Keluar Setelah Kuret Termasuk Nifas?

Kajian

Fenomena Jasdor yang Menjamur, Bagaimana Hukumnya? Fenomena Jasdor yang Menjamur, Bagaimana Hukumnya?

Fenomena Jasdor yang Menjamur, Bagaimana Hukumnya?

Kajian

Trending

Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib

Hukum Menyetubuhi Istri yang Sedang Istihadah

Kajian

pendarahan sebelum melahirkan nifas pendarahan sebelum melahirkan nifas

Apakah Darah yang Keluar Setelah Kuret Termasuk Nifas?

Kajian

Darah nifas 60 hari Darah nifas 60 hari

Benarkah Darah Nifas Lebih dari 60 Hari Istihadhah?

Kajian

flek cokelat sebelum haid flek cokelat sebelum haid

Muncul Flek Coklat sebelum Haid, Bolehkah Shalat?

Kajian

Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah

Apakah Darah Kuning dan Hitam Disebut Darah Haid?

Kajian

masa iddah hadis keutamaan menikah masa iddah hadis keutamaan menikah

Nikah Siri Sah dalam Islam? Ini Kata Pakar Perbandingan Mazhab Fikih

Keluarga

Darah Haid yang Terputus-putus Darah Haid yang Terputus-putus

Rumus Menghitung Darah Haid yang Terputus-putus

Kajian

Perempuan haid membaca tahlil Perempuan haid membaca tahlil

Hukum Perempuan Haid Membaca Tahlil

Kajian

Connect