Ikuti Kami

Subscribe

Kajian

Generasi Sandwich: Salah Satu Upaya Berbakti pada Orang Tua

sandwich berbakti orang tua
gettyimages.com

BincangMuslimah.ComGenerasi Milenial kerap diidentikkan dengan sifat yang pragmatis, individualis dan bersifat egosentris. Tidak ada yang dipikirkan selain diri sendiri dan kehidupan yang tengah ia jalani. 

Pada anggapan paling ekstrim, kaum milenial disebut-sebut hanya menggantungkan hidupnya pada orang tua. Makan dan minum tinggal minta. Bahkan dianggap sebagai kaum pemalas yang enggan bergerak maju ke depan. 

Tapi benarkah demikian? Anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Banyak generasi muda yang di luar sana lebih mandiri dan bertanggung jawab dari yang diperkirakan. Tidak hanya menghidupi diri sendiri, mereka pun turut menafkahi kebutuhan keluarga.

Perlu diakui jika situasi sosial dan ekonomi saat ini berbeda dengan generasi sebelumnya. Biaya hidup yang melonjak tajam, biaya rumah yang tidak lagi murah, serta standar sosial yang cukup tinggi. 

Bahkan setelah menikah, masih ada yang membantu keuangan keluarga. Jika dipikirkan secara seksama, mereka adalah kelompok yang terjepit. Di mana terjepit dari generasi terdahulu yaitu orang tua dan generasi setelahnya yaitu anak. 

Orang yang berada di posisi ini kerap dijuluki dengan generasi sandwich. Dilansir dari dari Tirto.id, istilah ini pertama kali dikemukakan oleh seorang profesor dan juga menjabat sebagai Direktur praktikum Universitas Kentucky, Lexington, Amerika Serikat yaitu Dorothy A. Miller, pada 1981

Istilah ini ia tuangkan ke dalam jurnal yang berjudul “The ‘Sandwich’ Generation: Adult Children of the Aging. Di dalam jurnal tersebut dijelaskan generasi yang berperan memegang kebutuhan keluarga serta anak-anaknya. 

Dan istilah ini rentan mengalami tekanan karena harus memikirkan dua sisi. Yaitu dari sisi satunya adalah orang tua, dan di sisi yang lain adalah anak mereka. Jika manajemennya emosional kurang tepat, maka akan berpengaruh pada keluarga dan rumah tangga secara sekaligus. 

Apalagi jika penghasilan mereka tidaklah besar. Banyak keperluan yang dipikirkan selain membiayai keluarga, tapi juga anak-anak dan diri sendiri. Kalau melihat banyak kasus, orang-orang yang masuk dalam generasi sandwich sebenarnya juga melakukan salah satu upaya berbakti pada orang tua.

يَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ۗ قُلْ مَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ  

Artinya: “Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, “Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin dan orang yang dalam perjalanan.” Dan kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.” (Al-Baqarah ayat 215)

Menurut Tafsir as-Sa’di oleh Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di abad 14 menjelaskan jika Q.S Al-Baqarah ayat 215 ini mencerita pertanyaan umat kepada Rasulullah. Ia mempunya harta dan bertanya, kemana baiknya akan diinfakkan. 

Nabi Muhammad saw. pun menjawab, pihak yang paling utama menerima dan harus didahulukan adalah orang tua. Karena memberikan sebagian nafkah, seperti yang dilakukan oleh orang-orang generasi sandwich, menjadi salah bentuk berbakti anak pada orang tua yang telah mendoakan dan membesarkan kita. 

Baru setelahnya diikuti oleh kerabat terdekat dan mereka yang teramat membutuhkan bantuan seperti anak yatim, orang miskin dan musafir. 

Namun ada kalimat penyerta di sini, di mana seorang anak diharuskan menafkahi orang tua dalam kondisi yang lapang. Dan jika kondisi seorang anak tengah sempit, maka berbuat baik dengan jenis apapun disebut dengan menafkahi. 

Tercatut pada ‘dan kebaikan apa saya yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.’ Karenanya, besar atau kecil, materi atau selalu berada di sisi orangtua tetap memiliki nilai di mata Allah.

Allah tidak memberi takaran pada anak yang ingin membantu meringankan beban orang tua dan keluarganya sendiri. Jika berlandaskan pada keikhlasan dan niat yang tulus, maka kerjakanlah. 

Dan apabila dirasa tidak sanggup menanggung sendiri, maka berdiskusi dengan sesama generasi sandwich mungkin dapat menemukan beberapa solusi. Mereka juga bisa mengkomunikasikan pada orang tua terkait situasi keuangan secara berkala. Sehingga bisa berdiskusi dan mengambil jalan tengah. 

Bersikap terbuka pada saudara lain juga bisa menjadi pemecah masalah. Jika ada satu permasalahan finansial yang tidak bisa dipegang sendiri, maka saling bahu-membahu dan ‘patungan’ dapat menjadi kunci.

Oleh karena itu, ada dua poin kesimpulan yang bisa diulas pada tulisan ini. Pertama, tidak semua generasi milenial bersikap egosentris dan tidak bisa mandiri. Tingginya standar dan persaingan aktivitas ekonomi serta sosial mengolah mereka turut andil menghidupi keluarga. 

Kedua, menjadi generasi sandwich adalah salah satu cara anak berbakti pada orang tua. Dan jika dalam kondisi tidak lapang, jangan sungkan untuk berdiskusi dan menyambung komunikasi. Sehingga semua masalah dapat dihadapi bersama, tidak ditanggung sendiri.

Rekomendasi

Ustadzah Oki Setiana Dewi Ustadzah Oki Setiana Dewi

Kajian Parenting Ustadzah Oki Setiana Dewi; Tugas Orang Tua Pada Anaknya

Hukum Sharenting dalam Islam Hukum Sharenting dalam Islam

Hukum Sharenting dalam Islam

Perempuan Haid Memimpin Doa Perempuan Haid Memimpin Doa

5 Doa untuk Anak dari Alquran yang Bisa Dibaca oleh Orang Tua

Doa Nabi Ibrahim Keturunannya Doa Nabi Ibrahim Keturunannya

Tips Mengajarkan Toleransi dan Keberagaman pada Anak

Aisyah Nursyamsi
Ditulis oleh

Melayu udik yang berniat jadi abadi. Pernah berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jurusan Jurnalistik (2014), aktif di LPM Institut (2017), dan Reporter Watchdoc (2019). Baca juga karya Aisyah lainnya di Wattpad @Desstre dan Blog pribadi https://tulisanaisyahnursyamsi.blogspot.com

Komentari

Komentari

Terbaru

niat puasa niat puasa

Tiga Orang yang Merugi Menurut Rasulullah

Ibadah

idul adha islam dunia idul adha islam dunia

Makna Idul Adha bagi Umat Islam Seluruh Dunia

Ibadah

denda melanggar kewajiban haji denda melanggar kewajiban haji

Denda bagi Orang yang Melanggar Kewajiban dalam Haji

Ibadah

Pengertian akikah hukum waktu Pengertian akikah hukum waktu

Pengertian Akikah, Hukum dan Waktu Pelaksanaannya

Ibadah

Dalil Sunnah Mengazani Anak yang Baru Lahir

Ibadah

harus tahu perempuan nifas harus tahu perempuan nifas

Cara Menghitung Masa Nifas saat Keguguran

Ibadah

pendidikan rahmah el yunusiah pendidikan rahmah el yunusiah

Konsep Pendidikan Perempuan Menurut Rahmah El Yunusiah

Kajian

Konsep rumah tangga ideal Konsep rumah tangga ideal

Konsep Rumah Tangga Ideal Menurut Nur Rofiah

Keluarga

Trending

menyisir rambut perempuan haid menyisir rambut perempuan haid

Haruskah Mengumpulkan Rambut yang Rontok saat Haid?

Ibadah

tujuh sunnah ibadah haji tujuh sunnah ibadah haji

Apa yang Harus Dilakukan Jika Seseorang Meninggalkan Rukun Haji?

Ibadah

perempuan ceramah depan lelaki perempuan ceramah depan lelaki

Bolehkah Perempuan Ceramah di Depan Lelaki?

Kajian

harus tahu perempuan nifas harus tahu perempuan nifas

Cara Menghitung Masa Nifas saat Keguguran

Ibadah

menyisir rambut perempuan haid menyisir rambut perempuan haid

Hukum Menyisir Rambut bagi Perempuan Haid

Muslimah Daily

niat puasa niat puasa

Tiga Orang yang Merugi Menurut Rasulullah

Ibadah

shalat thawaf niat arti shalat thawaf niat arti

Shalat Sunnah Thawaf, Lengkap dengan Niat, Arti, dan Zikirnya

Ibadah

17 macam mandi disunnahkan 17 macam mandi disunnahkan

17 Macam Mandi yang Disunnahkan dalam Islam

Ibadah

Connect