Ikuti Kami

Keluarga

Anjuran Nabi untuk Tidak Pilih Kasih terhadap Anak Laki-laki dan Perempuan

pilih kasih pada anak

BincangMuslimah.Com – Masih kita temui di masyarakat kita yang menganggap bahwa anak laki-laki lebih baik dari anak perempuan. Anggapan ini kemudian melahirkan sikap pilih kasih pada anak. Anak laki-laki diperbolehkan kuliah hingga jenjang tinggi sementara anak perempuan cukup sampai SMA. Anak laki-laki biasanya dikasih uang jajan yang lebih banyak sementara anak perempuan diberikan uang saku ala kadarnya. Anak laki-laki boleh ikut seabrek kegiatan, sementara anak perempuan hanya boleh di rumah saja.

Padahal Rasulullah mengajarkan agar tidak pilih kasih dan membeda-bedakan antara anak laki-laki dan anak perempuan. Nabi Muhammad SAW dalam suatu hadis riwayat Ibn ‘Abbas bersabda

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” مَنْ كَانَتْ لَهُ أُنْثَى فَلَمْ يَئِدْهَا، وَلَمْ يُهِنْهَا، وَلَمْ يُؤْثِرْ وَلَدَهُ عَلَيْهَا، – قَالَ: يَعْنِي الذُّكُورَ – أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ “

Artinya; Diceritakan dari Ibn ‘Abbas, Nabi Muhammad bersabda; Siapa saja yang memiliki anak perempuan, tidak dikuburkannya hidup-hidup dan tidak dihinakannya dan tidak dilebihkan anak-anak laki-lakinya dari perempuan, maka Allah akan memasukannya ke dalam surga. (HR. Abu Dawud)

Dijelaskan dalam kitab Aunul Ma’bud Hasyiyah Ibnul Qayyim, hadis di atas pada hakikatnya masih berhubungan dengan budaya Arab di zaman jahiliah yang membedakan perlakuan terhadap anak laki-laki dan perempuan. Hal ini dapat kita lihat dari peletakan hadis dalam satu bab yang berbicara tentang pendidikan keluarga. Meskipun demikian, konteks ini masih relevan dengan konsep pilih-kasih yang sering kita dapati dalam sebuah keluarga.

Para peneliti dari University of Toronto, McMaster University, dan University of Rochester melakukan sebuah penelitian yang mempelajari efek dari sikap orangtua yang pilih kasih diantara anak-anaknya dengan kesehatan mental seluruh keluarga. Hasil penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Child Development.

Baca Juga:  Lima Kewajiban Istri kepada Suami

Berdasarkan penelitian tersebut, para pakar psikologi melihat bahwa pilih kasih dapat membawa dampak negatif terhadap anak. Di antaranya adalah kesehatan mental dan fisik yang cenderung tidak percaya diri, minder, dan merasa tidak dihargai. Dampak ini tentu akan menghambat perkembangan anak untuk menggapai masa depannya.

Dampak dari perlakuan berlebihan terhadap anak juga pernah ada dalam sejarah Islam. Yaitu kisah Nabi Yusuf putra tersayang dari Nabi Ya’qub yang membuat saudara-saudaranya menyimpan dendam dan amarah sehingga terjadilah kisah pembuangan Nabi Yusuf sebagaimana yang dikisahkan dalam QS. Yusuf.

Dengan demikian, memiliki anak laki-laki dan perempuan adalah amanah Allah yang harus dijaga dengan baik. Memperlakukan anak secara adil dengan sama-sama memberi kesempatan untuk tumbuh dan produktif dan menyayanginya tanpa memilih siapa yang lebih unggul dengan kacamata kita pribadi.

Wallahu A’lam

Rekomendasi

mengajarkan kesabaran anak berpuasa mengajarkan kesabaran anak berpuasa

Parenting Islami : Hukum Mengajarkan Puasa pada Anak Kecil yang Belum Baligh

Parenting Islami : Dongeng Bisa Jadi Sarana Penyelamat Masa Depan Anak Parenting Islami : Dongeng Bisa Jadi Sarana Penyelamat Masa Depan Anak

Parenting Islami : Hadis-hadis Keutamaan Mendidik Anak

Parenting Islami : Betapa Berharganya Anak Bagi Orangtua? Ini Tiga Gambaran Al-Qur’an

Parenting Islami : Mengenal Generasi Alpha dan Pola Pendidikan yang Tepat Bagi Mereka

Ditulis oleh

Penulis adalah konten writer program Cariustadz.id Pusat Studi Al-Quran, dan kandidat magister pengkajian Islam dalam bidang dakwah dan komunikasi UIN Jakarta. Beliau merupakan alumni Pondok Pesantren Ilmu Hadis Darus-Sunnah Ciputat.

Komentari

Komentari

Terbaru

QS At-Taubah Ayat 103: Manfaat Zakat dalam Dimensi Sosial QS At-Taubah Ayat 103: Manfaat Zakat dalam Dimensi Sosial

QS At-Taubah Ayat 103: Manfaat Zakat dalam Dimensi Sosial

Kajian

Sedang Haid, Apa Tetap DiAnjurkan Mandi Sunnah Idulfitri Sedang Haid, Apa Tetap DiAnjurkan Mandi Sunnah Idulfitri

Sedang Haid, Apa Tetap DiAnjurkan Mandi Sunnah Idulfitri

Ibadah

Anjuran Saling Mendoakan dengan Doa Ini di Hari Raya Idul Fitri

Ibadah

Bolehkah Menggabungkan Salat Qada Subuh dan Salat Idulfitri? Bolehkah Menggabungkan Salat Qada Subuh dan Salat Idulfitri?

Bolehkah Menggabungkan Salat Qada Subuh dan Salat Idulfitri?

Ibadah

kisah fatimah idul fitri kisah fatimah idul fitri

Kisah Sayyidah Fatimah Merayakan Idul Fitri

Khazanah

Kesedihan Ramadan 58 Hijriah: Tahun Wafat Sayyidah Aisyah Kesedihan Ramadan 58 Hijriah: Tahun Wafat Sayyidah Aisyah

Kesedihan Ramadan 58 Hijriah: Tahun Wafat Sayyidah Aisyah

Muslimah Talk

Kapan Seorang Istri Dapat Keluar Rumah Tanpa Izin Suami? Kapan Seorang Istri Dapat Keluar Rumah Tanpa Izin Suami?

Ummu Mahjan: Reprentasi Peran Perempuan di Masjid pada Masa Nabi

Muslimah Talk

Puasa dalam Perspektif Kesehatan: Manfaat dan Penjelasannya Puasa dalam Perspektif Kesehatan: Manfaat dan Penjelasannya

Puasa dalam Perspektif Kesehatan: Manfaat dan Penjelasannya

Diari

Trending

Ini Tata Cara I’tikaf bagi Perempuan Istihadhah

Video

Ketentuan dan Syarat Iktikaf bagi Perempuan

Video

tips menghindari overthingking tips menghindari overthingking

Problematika Perempuan Saat Puasa Ramadhan (Bagian 3)

Ibadah

Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid

Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid: Pelopor Pendidikan Perempuan dari NTB

Kajian

malam jumat atau lailatul qadar malam jumat atau lailatul qadar

Doa Lailatul Qadar yang Diajarkan Rasulullah pada Siti Aisyah

Ibadah

Anjuran Saling Mendoakan dengan Doa Ini di Hari Raya Idul Fitri

Ibadah

mengajarkan kesabaran anak berpuasa mengajarkan kesabaran anak berpuasa

Parenting Islami : Hukum Mengajarkan Puasa pada Anak Kecil yang Belum Baligh

Keluarga

Puasa Tapi Maksiat Terus, Apakah Puasa Batal?

Video

Connect