Ikuti Kami

Subscribe

Kajian

Ummu Kujjah Al-Anshariyah: Sebab Turunnya Ayat mengenai Warisan

Diskriminatif Pembagian Harta Waris

BincangMuslimah.Com– Ummu Kujjah al-Anshariyah  merupakan seorang wanita yang mulia lagi penyabar. Allah swt menurunkan ayat al-Quran yang mensyariatkan perkara penting yang berkaitan dengan harta pusaka, dimana kaum wanita berhak menerima harta pusaka mengikut bagian yang sudah ditentukan.

Ummu Kujjah berasal dari kaum Anshar yang hidup di Madinah. Dirinya merupakan seorang istri laki-laki Anshar yang bernama Aus bin Thalib dari Bani ‘Adiy bin Amr bin Malik merupakan keturunan Bani an-Najjar di Madinah. Aus seorang yang berkemampuan, memiliki harta kekayaan yang dapat memenuhi kebutuhan keluarganya. Aus juga mengikuti perang Badar bersama Nabi.

Hari demi hari orang Islam hidup dengan ketenangan. Orang Islam berbahagia pada saat itu atas kemenangan mereka, sementara orang kafir Quriasy terpaksa menebus saudara mereka yang ditawan dalam perang Badar. Kafir Quraisy membuat persiapan untuk membalaskan dendam mereka. Mereka keluar menuju bukit Uhud.

Pada saat itu, orang-orang Islam pulang kerumahnya masing-masing untuk menyiapkan bekal dan keperluan perang. Begitu pula Aus dan istrinya Ummu Kujjah yang menyiapkan keperluan perang. Ummu Kujjah mengikuti suaminya dalam berperang, dan meninggalkan kedua anak mereka bersama ibunya Ummu Kujjah.

Ketika peperangan dimulai, pandangan Ummu Kujjah tidak terpisah dari suaminya Aus yang sedang berperang melawan musuh. Serangan yang tak terduga dari kaum kafir Quraisy membuat tentara Islam bingung dan mengalami kekalahan. Sayyidina Hamzah yang dianggap singa tentara Islam meninggal dunia. Ummu Kujjah mencari-cari suaminya, dan seorang laki-laki datang membawa berita bahwa Aus telah gugur dimedan perang.

Ketika Aus bin Thalib meninggal dunia, dirinya meningalkan harta untuk istri dan anaknya. Tetapi, keluarga Aus bin Thalib yaitu dua orang anak-anak pamannya Suaid dan Arfajah datang menganiaya Ummu Kujjah dan anaknya.

Mereka mengambil harta peninggalan Aus untuk keluarganya. Perbuatan mereka ialah tradisi orang-orang Quraisy sejak zaman Jahiliyyah, dimana istri dan anak-anak tidak berhak mendapatkan harta pusaka. Kemudian Ummu Kujjah mengadukan kepada Nabi dan tak lama Allah swt memberi keputusan dalam Qs. an-Nisa(4): 7

لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا تَرَكَ الْوَالِدَانِ وَالْأَقْرَبُونَ وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا تَرَكَ الْوَالِدَانِ وَالْأَقْرَبُونَ مِمَّا قَلَّ مِنْهُ أَوْ كَثُرَ ۚ نَصِيبًا مَفْرُوضًا

Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan”.

Menurut Quraish Shihab dalam tafsir al-Mishbah, menjelaskan bahwa  Laki-laki mendapatkan hak bagian dari harta peninggalan orangtua dan kerabat karibnya sebagai warisan. Demikian pula bagi wanita, ada hak bagian dari harta peninggalan itu, tanpa dihilangkan atau dikurangi. Bagian-bagian tersebut telah ditentukan demikian, baik harta itu sedikit maupun banyak.

Setelah ayat ini turun, ayat-ayat berikutnya menentukan bagian masing-masing yaitu bagian dua orang anak Ummu Kujjah, bagian Ummu Kujjah selaku ibu dan bagian dua orang anak paman Aus bin Thalib.

Kemudian Rasulullah membagi kepada mereka 2/3 harta kepada dua orang anak tersebut, dan 1/8 untuk Ummu Kujjah. Sementara yang tinggal ialah untuk dSuaid dan Arfajah. Ayat ini telah mengangkat martabat kaum wanita mengenai harta pusaka .

Rekomendasi

Diskriminatif Pembagian Harta Waris Diskriminatif Pembagian Harta Waris

Adakah Unsur Diskriminatif dalam Pembagian Waris?

Diskriminatif Pembagian Harta Waris Diskriminatif Pembagian Harta Waris

Menolak Opini Bias Gender dalam Hukum Waris Islam

Maula Sari
Ditulis oleh

Mahasiswi S2 program study Al-Quran dan Hadits di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Komentari

Komentari

Terbaru

perempuan tafsir klasik kontemporer perempuan tafsir klasik kontemporer

Perempuan dalam Perspektif Tafsir Klasik dan Kontemporer

Kajian

shalat peribadatan non muslim shalat peribadatan non muslim

Bolehkah Perempuan Haid Mengikuti Pengajian di Masjid?

Ibadah

daging hewan kurban dijual daging hewan kurban dijual

Apakah Daging Hewan Kurban Boleh Dijual?

Kajian

haid memegang alquran terjemah haid memegang alquran terjemah

Bolehkah Perempuan Haid Memegang Alquran Terjemah?

Ibadah

amalan sunnah ibu hamil amalan sunnah ibu hamil

Lima Amalan Sunnah untuk Ibu Hamil dan Pasca Melahirkan

Ibadah

menjamak shalat perempuan istihadhah menjamak shalat perempuan istihadhah

Ketentuan Menjamak Shalat bagi Perempuan Istihadhah

Ibadah

hukum berwudu perempuan haid hukum berwudu perempuan haid

Hukum Berwudu bagi Perempuan Haid

Kajian

pandangan islam praktik perdukunan pandangan islam praktik perdukunan

Pandangan Islam tentang Praktik Perdukunan

Kajian

Trending

tujuh sunnah ibadah haji tujuh sunnah ibadah haji

Apa yang Harus Dilakukan Jika Seseorang Meninggalkan Rukun Haji?

Ibadah

menyisir rambut perempuan haid menyisir rambut perempuan haid

Haruskah Mengumpulkan Rambut yang Rontok saat Haid?

Ibadah

perempuan ceramah depan lelaki perempuan ceramah depan lelaki

Bolehkah Perempuan Ceramah di Depan Lelaki?

Kajian

menjamak shalat perempuan istihadhah menjamak shalat perempuan istihadhah

Ketentuan Menjamak Shalat bagi Perempuan Istihadhah

Ibadah

harus tahu perempuan nifas harus tahu perempuan nifas

Cara Menghitung Masa Nifas saat Keguguran

Ibadah

Empat Hikmah Disyariatkannya Akikah Empat Hikmah Disyariatkannya Akikah

Empat Hikmah Disyariatkannya Akikah

Ibadah

menyisir rambut perempuan haid menyisir rambut perempuan haid

Hukum Menyisir Rambut bagi Perempuan Haid

Muslimah Daily

cara Memandikan jenazah perempuan cara Memandikan jenazah perempuan

Tata Cara Memandikan Jenazah Perempuan

Ibadah

Connect