BincangMuslimah.Com – Jelas, kita betul-betul menyadari, membuang waktu dengan sia-sia adalah hal yang merugikan. Tapi kebiasaan buruk ini terus dipertahankan. Tidak mudah mengubah kebiasaan ini, tapi itu harus dilakukan. Padahal Islam, sebagai agama yang tak hanya mengatur kehidupan manusia dengan Tuhan tapi juga bagaimana manusia mengatur hidupnya sendiri telah mengingatkan akan pentingnya menghargai waktu, termasuk adanya larangan prokrastinasi dalam Islam.
Apa itu prokrastinasi?
Prokrastinasi adalah terjemahan dari procrastination dalam bahasa Inggris. Ia mengerjakan sesuatu yang skala prioritasnya rendah atau hanya keinginan dibandingkan sesuatu yang berarti atau memiliki skala prioritas yang tinggi. Ini hampir sama dengan menunda-nunda. Bedanya, masalah melakukan prokrastinasi adalah kita mengalihkan perasaan cemas saat hendak melakukan sesuatu dengan melakukan aktifitas lain. Sedangkan menunda-nunda biasanya terjadi karena kita merasa malas.
Misal, saat hendak ujian, bukannya rajin membaca buku-buku materi sekolah kita malah tiba-tiba sibuk membaca buku-buku yang tak ada kaitan dengan sekolah atau malah melakukan aktifitas lain. Ini adalah sebuah masalah yang sering kita hadapi. Ia semacam menjadi peralihan dari rasa cemas yang kita miliki. Padahal, waktu terus berlalu. Aktifitas yang seharusnya tak kita lakukan sama saja dengan menghabiskan waktu kita meski terlihat punya kebermanfaatan.
Rasulullah Saw telah memberikan peringatan kepada umatnya melalui sabdanya:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
Artinya: Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma, dia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu) kesehatan dan waktu luang”. [HR Bukhari, no. 5933].
Hadis ini mengajarkan kita agar tak menyia-nyiakan kesehatan dan waktu luang. Saat sehat, manusia biasanya makan tak menentu. Mengkonsumsi berbagai macam makanan tanpa memikirkan dampaknya. Saat waktu luang, manusia biasanya lalai menggunakan waktu dan tidak pandai mengatur.
Imam Syafi’ mengumpamakan waktu seperti pedang. Jika kita yang tak menebas atau menangkisnya, ia akan menangkis dan menebasmu:
الوقت كالسيف إن لم تقطعه قطعك
Artinya: Waktu itu ibarat pedang. Jika kau tak menebasnya maka ia akan menebasmu.
Betapa tindakan prokrastinasi memiliki dampak yang berbahaya apabila menjadi kebiasaan. Terutama di era pandemi seperti ini, banyak dari kita yang mengeluh mendapat banyak tugas dari sekolah atau kampus. Tapi sebenarnya itu hanya soal mengatur waktu. Padahal justru saat pandemi seperti ini kita memiliki banyak waktu luang.
Prokrastinasi melekat pada diri kita dan tidak melepaskannya kecuali keinginan yang kuat. Dalam buku “Menjadi Manusia Rohani” karya Ulil Abshar Abdalla atau akrab disapa Gus Ulil membahas tentang ini. Buku tersebut adalah syarah atau penjelasan dari kata-kata hikmah dalam kitab al-Hikam karya Syekh Ibnu Atha’illah. Pada hikmah yang ke-24 disebutkan:
إحالتك الأعمال على وجود الفراغ من رعونات النفوس
Artinya: Kebiasaanmu menunda pekerjaan saat engkau memiliki waktu luang adalah bagian dari kotoran jiwa.
Gus Ulil membahas mengenai prokrastinasi pada bagian ini. Kebiasaan ini adalah bagian dari perilaku manusia yang berjiwa kotor, menurut Syekh Ibnu ‘Atho`illah. Padahal kotoran dalam jiwa harusnya dibersihkan, disingkirkan, bukan dipertahankan. Selain itu, setelah menjelaskan apa maksud dari prokrastinasi seperti yang sudah dibahas, beliau memberikan tips agar tidak sering terjebak pada lingkaran ini.
Pertama, lekaslah selesaikan pekerjaan penting yang menjadi kewajiban dan skala prioritas. Kewajiban memang memberi tekanan kepada kita, tapi justru menundanya hingga akhir akan memperpanjang tekanan itu. Cara terbaik menghilangkan tekanan itu adalah dengan menyelesaikananya.
Kedua, bangunlah kebiasaan menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu. Hal-hal baik akan menjadi terbiasa dan habit jika melanggengkannya setiap hari.
Tambahan dari penulis adalah, catatlah hal apa saja yang ingin kamu lakukan setiap hari pada pagi hari atau malam sebelum tidur. Cara itu memudahkan kita untuk melakukan aktifitas-aktifitas penting, terutama pekerjaan wajib. Jika pekerjaan selesai lebih cepat, justru akan melegakan pikiran dan perasaan lebih cepat pula.
Jika kita memiliki kebiasaan baik dalam mengelola waktu, tentu akan membuat hari-hari kita terasa menyenangkan dijalani. Adapun hal-hal lain yang terjadi di luar rencana kita adalah hal yang berada di luar kendali kita. Kita tak perlu memikirkan kejadian lain dan terlalu fokus ke situ. Fokuslah pada skala prioritas agar kita bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin.