Ikuti Kami

Kajian

Istri Menikah Lebih dari Sekali, Siapakah Pasangannya di Surga?

Istri Menikah Lebih Sekali
gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Setiap manusia pasti menginginkan hidup dan menghabiskan masa tua bersama kekasih tercinta sampai akhir hayat, bahkan sampai akhirat. Namun, beberapa keadaan mengharuskan istri menikah lagi, baik karena suaminya meninggal dunia maupun diceraikan. Dari kasus ini, kemudian muncul pertanyaan, ‘Jika istri menikah lebih dari sekali, siapakah yang akan menjadi pasangannya di surga kelak?’ 

Mengenai jawaban dari pertanyaan tersebut, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Setidaknya ada tempat pendapat untuk pertanyaan ini, yaitu:  

Pasangan istri adalah suami pertama karena mengambil keperawanannya

Di dalam kitab Muhktashar Tadzkirah al-Qurthubi, Syekh asy-Sya’rani menyebutkan bahwa pasangan perempuan tersebut kelak di surga adalah suami yang mengambil keperawanannya yaitu suami pertama.

Pendapat tersebut berdasarkan dari hadis Abu Bakar ash-Shiddiq yang menasihati sang buah hatinya tatkala dia telah menikah dengan Zuber bin Awwam yang suka memukul istrinya. Abu Bakar berkata:

يَا بُنَيَّةُ اصْبِرِي فَإِنَّ الْمَرْأَةَ إِذَا كَانَ لَهَا زَوْجٌ صَالِحٌ ثُمَّ مَاتَ عَنْهَا فَلَمْ تَزَوَّجْ بَعْدَهُ ، جُمِعَ بَيْنَهُمَا فِي الْجَنَّةِ

Artinya: “Wahai anakku! Hendaknya dirimu bersabar. Suamimu adalah laki-laki taat. Nanti mungkin saja  dialah yang akan menjadi suamimu di surga. Ada sebuah hadis yang sampai kepadaku bahwa laki-laki yang mengambil keperawanan seorang perempuanlah nanti yang akan menjadi suaminya di surga.”

Pasangan istri adalah suami yang memiliki akhlak paling baik 

Namun Syekh asy-Sya’rani di dalam kitab tersebut juga menyarankan agar para suami memperlakukan istrinya dengan akhlak terpuji karena terdapat keterangan bahwa seorang istri yang memiliki lebih dari satu orang suami akan bersama suaminya yang memiliki akhlak paling baik dan terpuji.

Terdapat hadis yang diriwayatkan oleh imam At-Thabrani yang bersumber dari Ummu Habibah yang pernah bertanya kepada Rasulullah mengenai perempuan yang pernah menikah lebih dari satu kali.

Baca Juga:  Hikmah Bulan Haram: Momentum Meninggalkan Kezaliman dan Memperbanyak Ketaatan

Rasulullah menjawab pertanyaan tersebut dengan sabdanya, “Perempuan tersebut akan menjadi istri dari laki-laki yang paling baik akhlaknya terhadap perempuan itu saat di dunia.” Rasulullah kemudian meneruskan, “Wahai Ummu Habibah! laki-laki dengan akhlak yang terpuji akan pergi membawa kebaikan, baik di dunia maupun di akhirat.” (H.R. At-Thabrani). 

Pasangan istri adalah suami terakhirnya

Pendapat berikutnya terdapat di dalam kitab Qashash al-Anbiya yang berasal dari hadis yang dari seorang sahabat Rasulullah yang bernama Hudzaifah. Beliau pernah mengakatan kepada istrinya agar tidak menikah lagi dengan laki-laki lain setelah kepergiannya karena kelak di surga seorang istri akan bersama dengan suami terakhirnya di dunia.

Imam Ibnu Katsir menyebutkan bahwa dari hadis inilah yang menjadi alasan kenapa para istri Rasulullah diharamkan untuk menikah lagi setelah wafatnya Rasulullah.

Imam As-Sya’rani juga mencantumkan sebuah hadis yang lebih cenderung menguatkan pendapat bahwa istri tersebut akan bersama dengan suami terakhirnya di dunia. Hadis tersebut diriwayatkan oleh  imam at-Thabrani bahwa Muawiyah pernah melamar Ummu Darda’ setelah suaminya meninggal dunia. Akan tetapi, mantan istri Abu Darda tersebut menolak lamaran itu. Lalu Ummu Darda’ mengatakan bahwa dirinya pernah mendengar wasiat Abu Darda’ bahwasanya Rasulullah pernah bersabda:

أَيَُّمَا امْرَأَة  تُوُفِّيَ عَنْهَا زَوْجُهَا فَتَزَوَّجَتْ بَعْدَهُ فَهِيَ لِأَخِرِ  أَزْوَاجِهَا

“Artinya: Perempuan di surga adalah bagian dari suami terakhirnya ketika di dunia. Janganlah kamu menikah setelah kepergianku.” (H.R. At-Thabrani)

Istri memilih sendiri pasangannya

Kemudian pendapat yang terakhir mengatakan bahwa wanita tersebut akan diberikan opsi untuk memilih siapa yang akan menjadi suaminya di surga nanti. Pendapat ini berdalil dengan hadis yang menyebutkan bahwa perempuan yang memiliki lebih dari satu suami akan dipersilakan untuk memilih salah satu dari para suaminya untuk menjadi pasangannya di surga nanti.

Baca Juga:  Hukum Menghadiri Undangan Natal yang Diadakan di Tempat Kerja

Demikianlah keterangan mengenai pasangan seorang istri di surga yang menikah lebih dari sekali ketika di dunia. Wallahu a’lam.

Rekomendasi

Ditulis oleh

Mahasantri Ma'had Aly Salafiyah Syafi'iyah Situbondo (Pegiat kajian Qashashul Quran dan Gender)

2 Komentar

2 Comments

Komentari

Terbaru

Berikut Keutamaan Memberi Bantuan Kepada Korban Bencana Alam! Berikut Keutamaan Memberi Bantuan Kepada Korban Bencana Alam!

Berikut Keutamaan Memberi Bantuan Kepada Korban Bencana Alam!

Muslimah Talk

pelestarian lingkungan alquran hadis pelestarian lingkungan alquran hadis

Upaya Pelestarian Lingkungan dalam Alquran dan Hadis

Kajian

 Air Meluap, Hutan Menyusut, Membaca Akar Banjir Ekologis di Sumatera  Air Meluap, Hutan Menyusut, Membaca Akar Banjir Ekologis di Sumatera

 Air Meluap, Hutan Menyusut, Membaca Akar Banjir Ekologis di Sumatera

Muslimah Talk

Aleta Baun Aktivis Ekofeminisme Aleta Baun Aktivis Ekofeminisme

Aleta Baun, Aktivis Ekofeminisme dari Timur Indonesia

Muslimah Talk

Koalisi Masyarakat Sipil Minta Presiden Segera Menetapkan Status Darurat Bencana Nasional Banjir Besar di Sumatera Koalisi Masyarakat Sipil Minta Presiden Segera Menetapkan Status Darurat Bencana Nasional Banjir Besar di Sumatera

Koalisi Masyarakat Sipil Minta Presiden Segera Menetapkan Status Darurat Bencana Nasional Banjir Besar di Sumatera

Berita

memberi daging kurban nonmuslim memberi daging kurban nonmuslim

Hukum Menerima Bantuan dari Non Muslim Saat Bencana

Kajian

Perempuan Istihadhah mandi shalat Perempuan Istihadhah mandi shalat

Wajibkah Perempuan Istihadhah Mandi Setiap Hendak Shalat?

Kajian

Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib

Hukum Menyetubuhi Istri yang Sedang Istihadah

Kajian

Trending

Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib

Hukum Menyetubuhi Istri yang Sedang Istihadah

Kajian

pendarahan sebelum melahirkan nifas pendarahan sebelum melahirkan nifas

Apakah Darah yang Keluar Setelah Kuret Termasuk Nifas?

Kajian

Darah nifas 60 hari Darah nifas 60 hari

Benarkah Darah Nifas Lebih dari 60 Hari Istihadhah?

Kajian

flek cokelat sebelum haid flek cokelat sebelum haid

Muncul Flek Coklat sebelum Haid, Bolehkah Shalat?

Kajian

Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah

Apakah Darah Kuning dan Hitam Disebut Darah Haid?

Kajian

Perempuan Istihadhah mandi shalat Perempuan Istihadhah mandi shalat

Wajibkah Perempuan Istihadhah Mandi Setiap Hendak Shalat?

Kajian

masa iddah hadis keutamaan menikah masa iddah hadis keutamaan menikah

Nikah Siri Sah dalam Islam? Ini Kata Pakar Perbandingan Mazhab Fikih

Keluarga

Darah Haid yang Terputus-putus Darah Haid yang Terputus-putus

Rumus Menghitung Darah Haid yang Terputus-putus

Kajian

Connect