BincangMuslimah.Com – Allah Swt telah mengutus Nabi Muhammad Saw sebagai seorang nabi dan rasul yang menyampaikan risalah Ilahi kepada seluruh makhluk di alam semesta. Allah Swt berfirman:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (Al-Anbiya’: 107)
Kedatangan beliau membawa kabar gembira akan janji-Nya bagi mereka yang senantiasa bertakwa dan taat menjalankan perintah Sang Pencipta, juga memberi peringatan akan siksa pedih yang akan mendera mereka yang durhaka kepada-Nya.
Rasulullah Saw adalah manusia terbaik sepanjang masa sebagaimana beliau tegaskan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah generasi yang hidup semasa dengan Nabi Saw. Lalu siapa yang terbaik di antara mereka kalau bukan putra Abdullah, Nabi Muhammad Saw?
Beliau adalah sosok yang baik rupa maupun akhlaknya. Bahkan beliau digelari “Al-Amin” (orang yang dapat dipercaya) jauh sebelum beliau diangkat menjadi seorang nabi dan rasul. Selain “al-Amin” masih banyak lagi nama dan gelar yang disematkan kepada beliau.
Ibnul Jauzi dalam kitabnya Al-Wafa bi Ahlil Mushtafa merangkum beberapa nama lain Nabi Muhammad Saw dari berbagai riwayat, di antaranya yaitu:
Pertama, Al-Mahi (Sang penghapus), yang mana Allah Swt menghapus kekufuran dengan diutusnya Rasulullah Saw.
Kedua, Al-Hasyir, yang mana para manusia dikumpulkan di bawah telapak kaki beliau.
Ketiga, Al-‘Aqib, yang mana tidak lagi nabi setelah beliau.
Keempat, Al-Muqaffa, yang berarti nabi paling terakhir.
Kelima, Nabiyyut-Taubah, yakni nabi yang banyak tobatnya. Rasulullah Swt adalah orang yang banyak membaca istighfar. Beliau tidak pernah beristighfar kurang dari 70 kali dalam sehari.
Keenam, Nabiyul malahim. Adapun “malahim” memiliki arti peperangan, sebagaimana kita ketahui bahwa banyak peperangan yang terjadi baik perang yang beliau ikut di dalamnya yang dikenal dengan istilah ghazwah, maupun perang yang beliau tidak ikuti, yang disebut dengan sariyyah.
Ketujuh, Nabiyur-Rahmah, yakni adalah nabi yang penuh dengan kasih sayang.
Kedelapan, Adh-Dhahuk, yang berarti orang yang riang dan berseri. Nama ini adalah nama beliau yang disebut di dalam kitab Taurat.
Kesembilan, Al-Qutsam, yang berarti orang yang paling dermawan.
Kesepuluh, Al-Mubasysyir, yakni pembawa kabar gembira.
Kesebelas, Al-Ummiy, yang berarti orang yang tidak bisa membaca dan menulis.
Selain kesebelas nama yang telah disebutkan, masih banyak lagi nama maupun julukan yang disandangkan kepada Baginda Nabi Muhammad Saw, seperti Al-Musthafa, Al-Mutawakkil, Al-Falij, Al-Badr, dan masih banyak lagi.
Banyaknya nama dan gelar yang beliau miliki menunjukkan besarnya kemuliaan beliau. Al-Bushiri dengan indah menggambarkan kemuliaan Nabi nan penyayang ini dalam Qasidah Burdah-nya:
فــاِنَّ فَضلَ رســولِ اللهِ ليـس له * حَـدٌّ فَيُعـرِبَ عنـهُ نــاطِقٌ بِفَمِ
“Keutamaannya sungguh tak terbatas, hingga tak satupun mampu mengungkapkannya dengan kata.”
Shalawat serta salam semoga senantiasa terhaturkan kepada beliau;
Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammad.