Ikuti Kami

Subscribe

Kajian

Hikmah Shalat dalam Melatih Jiwa Raga Seorang Muslim

hikmah shalat jiwa raga
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Dalam shalat, apa yang diucapkan, diikuti dengan penguat gerakan simbolik secara tepat sehingga efek lisan akan lebih terasa dan dihayati. Misalnya, bacaan takbir diikuti dengan gerakan angkat tangan, akan lebih memahamkan bahwa membesar-kan Allah juga berarti kita menundukkan kepala dan seluruh anggota badan dari selain kembali kepada fitrah diri kita, menyerah kepada Kemauan, Kekuasaan, Kebesaran, Keadilan dan Kebijakan Allah. 

Bacaan duduk di antara dua sujud dengan gerakan duduk tiada berdaya kepala merunduk melam-bangkan orang yang sedang mengakui kesalahan-kesalahan yang dilakukan, menumpahkan segala perasaan hati duka lara, dan berharap akan belas kasih. Sejatinya, terdapat hikmah dari setiap gerakan shalat terutama dalam melatih jiwa dan raga seorang muslim.

Sikap dan gerakan ini tepat mengiringi bacaan yang mendayu melankolis memohon ampunan, kasih sayang, kecukupan, derajat, rizqi, petunjuk, dan kemaafan (rabbighfirli, war hamni, wajburni, warzuqni, wahdiny, wa’afini, wa’fuanhu). 

Bacaan akhir shalat yakni, salam “Salam keberkahan, keselamatan, kedamaian dan kemenangan dari Allah bagi kita semua” dilambangkan menengok ke arah kanan dan kiri, akan memberi kesadaran menyebarkan dan menciptakan kemakmuran, kedamaian, keselamatan, dengan semangat persaudaraan tiada batas ruang, waktu, dan keadaan bagi segenap makhluk. Inilah paripurna shalat, berlatih menyadar-kan diri sendiri untuk melaksanakan fungsi kekhalifahan memakmurkan bumi bagi segenap makhluk ciptaan Allah.

Rangkaian jalinan ritual bacaan dan gerakan diawali dengan niat dan takbir hingga diakhiri dengan salam, jika dipahami, dijalani dengan tata aturan yang tepat, akan membuahkan hasil luar biasa berupa meningkatnya kesadaran akan posisi manusia dan Tuhan, kesadaran akan tujuan dan makna hidup, kesadaran akan jati diri, kesadaran akan perilaku yang telah, sedang, dan akan dilalui, kesadaran akan keterbatasan waktu, usia, kesempatan, sarana dan sebagainya.

Juga munculnya berbagai motivasi karya, membangun, mencipta dan seterusnya. Jika demikian, nyatalah bahwa Alquran mengisyaratkan pendirian shalat dengan mempertimbangkan segala macam hal demi kokohnya bangunan shalat, akan membuahkan terhindarnya manusia dari perbuatan keji dan mungkar.

Bahwa apa yang terucap dengan kata, harus diikuti dengan perbuatan nyata sehingga padu antara gerak hati, suara kata, dan perwujudan anggota badan sebagai makna iman yang berarti pembenaran secara hati, pengungkapan melalui lisan, dan diwujudkan dalam perilaku nyata. Inilah iman yang sebenarnya, yakni memenuhi kebutuhan makanan tiga komponen diri sekaligus secara sinergis yakni ruh, jiwa dan badan. Inilah keutuhan kepribadian yang hakiki. Jika antara hati, kata, dan perbuatan tidak sinkron, disebut munafik yang akan merusak fitrah diri dan secara alami menciptakan sakit pada diri sendiri, entah pada ruh, pada jiwa atau pada badan.

Shalat di atas sajadah merupakan latihan dan pengingat untuk memperoleh semangat dan kesadaran, selebihnya yang dikehendaki adalah shalat dalam perilaku nyata dalam kehidupan pada seluruh aspek hidup. Jika perilaku nyata belum mencerminkan apa yang dibaca dan digerakkan dalam shalat ritual berarti shalat tetapi belum shalat, dalam arti masih terkandung berkhianat terhadap pernyataannya sendiri yang diucapkan di hadapan Sang Pencipta dan dirinya sendiri (ingat peringatan Allah di surat Al-Ma’un, orang shalat yang dinyatakan sebagai riya dan diganjar neraka wail).

Jadi, shalat mengandung isyarat pelajaran pembentukan perilaku melalui hafalan, pemahaman dan praktik. Haryanto menyebutkan bahwa shalat secara psikologis mengandung banyak aspek meliputi aspek olah raga, relaksasi otot, relaksasi kesadaran indera, meditasi, outo-sugesti/self-hipnosis, sarana pembentukan kepribadian, dan terapi air (hy-drotherapy). 

Imam Ghazali menyatakan bahwa kualitas shalat ditentukan oleh kesadaran hati dimulai pada takbiratul ihram hingga salam. Keadaan batin yang kondusif terhadap penyempurnaan makna shalat, dapat dilakukan dengan enam cara yakni; (1) kesadaran, kesadaran penuh adalah keadaan di mana pikiran dan perasaan seseorang tidak berbeda dengan apa yang dikerjakan dan diucapkan, persepsi menyatu dengan tindakan dan ucapan. (2) Pemahaman, adalah kesadaran yang mencakup juga pemahaman makna ucapan seseorang, sehingga pemahaman atas aspek-aspek shalat akan membentuk tameng bagi perbuatan tercela. 

(3) Pengagungan, pengagungan atau hormat yang mendalam adalah sesuatu yang lebih jauh atau di atas kesadaran hati dan pemahaman. (4) Kedahsyatan, adalah perasaan yang tumbuh dari rasa takut, yang ditujukan kepada sesuatu yang mulia.  

(5) Pengharapan, berkaitan dengan doa, dimana di setiap doa orang mesti selalu berharap agar mendapat ganjaran – Nya sekaligus disertai rasa takut terhadap hukuman -Nya atas dosa- dosa. Dan (6) rasa malu, adalah tambahan terhadap pengharapan, didasarkan atas kenyataan akan kekurangan seseorang sekaligus pengakuan akan dosa-dosa yang diperbuat.

Demikianlah beberapa hikmah dari gerakan dan bacaan shalat yang melatih jiwa dan raga seorang muslim.

Sumber:

Nurjanah. “Lima Pilar Rukun Islam Sebagai Pembentuk Kepribadian Muslim”. Jurnal Hisbah, Vol. 11, No. 1, Juni 2014.

Al-Ghazali, Imam. Ibadah Perspektif Sufistik, terj. Roudlon. Surabaya: Risalah Gusti. 2001.

Haryanto, Sentot. Psikologi Shalat. Yogyakarta: Mitra Pustaka. 2003.

Rekomendasi

islam ibadah aktivitas ritual islam ibadah aktivitas ritual

Islam dan Ibadah yang Tak Hanya Aktivitas Ritual

Kiblat Diarahkan ke Ka’bah Kiblat Diarahkan ke Ka’bah

4 Alasan Nabi Muhammad Ingin Kiblat Diarahkan ke Ka’bah

nama anak kakek buyutnya nama anak kakek buyutnya

Apakah Anak Rambut yang Tumbuh di Dahi Termasuk Aurat Shalat?

shalat peribadatan non muslim shalat peribadatan non muslim

Hukum Shalat di Tempat Peribadatan Non Muslim Menurut Mazhab Hanbali

Dian Annisa
Ditulis oleh

Komentari

Komentari

Terbaru

hikmah perintah puasa islam hikmah perintah puasa islam

Empat Hal yang Mungkin Kamu Ingin Tahu tentang Puasa

Kajian

konteks tentang sifat allah konteks tentang sifat allah

Larangan Mengabaikan Konteks dari Teks tentang Sifat Allah

Kajian

Dampak Ghibah Saat Puasa Dampak Ghibah Saat Puasa

Ngaji Hadis: Dampak Ghibah Saat Puasa

Kajian

pahala puasa tetap sempurna pahala puasa tetap sempurna

Agar Pahala Puasa Tetap Sempurna

Kajian

Lima Kesalahan Orang Berpuasa Lima Kesalahan Orang Berpuasa

Lima Kesalahan Orang Berpuasa

Kajian

hikmah perintah puasa islam hikmah perintah puasa islam

Lima Dosa Besar yang Harus Dijauhi di Bulan Ramadhan

Kajian

Akhlak Nabi: Amanah termasuk dengan Non-Muslim

Khazanah

sunnah berbuka makanan manis sunnah berbuka makanan manis

Apakah Sunnah Berbuka dengan Makanan Manis?

Kajian

Trending

nama anak kakek buyutnya nama anak kakek buyutnya

Apakah Anak Rambut yang Tumbuh di Dahi Termasuk Aurat Shalat?

Berita

Pandangan Islam Tentang Perempuan yang Bekerja

Muslimah Daily

Keutamaan Menikahi Seorang Janda

Ibadah

Hukum Berdandan Sebelum Shalat

Ibadah

islam ibadah aktivitas ritual islam ibadah aktivitas ritual

Benarkah Muslimah Tidak Boleh Shalat Zuhur hingga Selesai Shalat Jumat?

Ibadah

Azzahra al-batul putri rasulullah Azzahra al-batul putri rasulullah

Julukan Azzahra dan Al-Batul untuk Fathimah Putri Rasulullah

Khazanah

Doa Mendengar Azan Keutamaannya Doa Mendengar Azan Keutamaannya

Doa Agar Tidak Overthinking dari Ibnu Atha’illah as-Sakandari

Ibadah

puasa sunnah hari jumat puasa sunnah hari jumat

Bagaimana Hukum Puasa Sunnah pada Hari Jumat?

Ibadah

Connect