Ikuti Kami

Kajian

Apakah Skincare dan Kosmetik Istri Termasuk Nafkah yang Wajib Suami Penuhi?

Skincare dan Kosmetik

BincangMuslimah.Com –  Skincare dan kosmetik merupakan salah satu kebutuhan perempuan saat ini, dengan prioritas kebutuhan yang bertingkat mulai dari kebutuhan primer sampai kebutuhan sekunder. Apakah skincare dan kosmetik juga termasuk kebutuhan nafkah istri yang harus dipenuhi suami?

Mencukupi kebutuhan istri merupakan kewajiban seorang suami berdasarkan firman Allah SWT berikut ini

وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ

“Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dan anak dengan cara ma’ruf.” (QS. Al-Baqarah: [2]: 233)

Nah, bagaiman dengan skincare dan kosmetik? Skincare merupakan serangkaian produk untuk perawatan kesehatan kulit mulai dari wajah hingga seluruh tubuh. Sedangkan makeup bertujuan untuk memperindah serta menutupi kekurangan sehingga wajah terlihat lebih sempurna. Keduanya telah menjadi kebutuhan penting bagi beberapa perempuan.

Syekh Wahbah Zuhaili dalam Fiqh al-Islami wa Adillatuhu mengemukakan bahwa para ulama berbeda pendapat mengenai kebutuhan untuk skincare dan kosmetik dalam nafkah istri yang wajib suami penuhi.

Pertama, menurut ulama hanafiyah wajib memenuhi kebutuhan alat untuk membersihkan dan merawat tubuh. Seperti untuk keperluan membersihkan rambut, gigi, wajah dan anggota tubuh lainnya dengan sabun atau daun bidara sesuai kebiasaan daerahnya.  Salah satu pendapat dalam madzhab hanafiyah menyatakan nafkah ini wajib sebagaimana kewajiban memberikan biaya kesehatan. Sedangkan untuk alat-alat kosmetik tidak termasuk nafkah yang wajib suami penuhi kecuali jika suami menginginkan istri berhias.

وقيل: تجب عليها كأجرة الطبيب. وأما الطيب فيجب عليه ما يوضع بعد الحيض والرائحة الكريهة، أما الخضاب والكحل فلا يلزمه، بل هو على اختياره

“Dan dikatakan: (nafkah alat-alat untuk perawatan dan kecantikan) wajib suami berikan pada isteri seperi biaya dokter. Adapun parfum, suami wajib menyediakan sebatas untuk menghilangkan bau darah setelah haid dan menghilangkan bau badan. Adapun pewarna merah dan celak, suami tidak wajib menyediakan kecuali jika ia berkehendak.”

Kedua, menurut ulama malikiyah suami hanya wajib memenuhi alat-alat kebersihan sesuai keadaan, kedudukan dan kebiasaan masyarakat di sebuah negara, termasuk untuk kebersihan tubuh. Seperti kebutuhan air untuk minum, mandi, mencuci dan wudhu. Adapun kosmetik, suami wajib memenuhi kebutuhan kosmetik yang istri butuhkan yang mana jika tidak suami penuhi maka akan berdampak buruk bagi istri.

Baca Juga:  Teladan Wali Songo, Dakwah Sufistik pada Masyarakat Majemuk

وتجب عليه أيضاً أدوات الزينة التي تتضرر المرأة بتركها ككحل ودُهْن من زيت أوغيره كحناء إذا كانا معتادين، لا غير معتادين، ولا يجب عليه مالا تتضرر المرأة بتركه

“Dan wajib bagi suami juga alat-alat berhias yang mana jika istri tidak memakainya akan berdampak buruk baginya seperti cela, minyak oles, atau selainnya seperti hena jika sudah biasa memakainya tapi tidak wajib jika memang tidak biasa. Dan suami tidak wajib memenuhinya jika istri tidak merasakan dampak buruk jika tidak memakainya.”

Ketiga, menurut ulama syafi’iyah yang wajib suami penuhi adalah alat-alat untuk kebersihan dan perawatan saja seperti sisir,  dan alat-alat untuk mencuci rambut dan membasuh badan. Adapun alat kosmetik, tidak termasuk nafkah yang wajib suami penuhi .

ولا يجب لها الكحل والخضاب وما تزين به إلا إذا طلبه الزوج. وأما الطيب فيلزمه إن كان لقطع السهوكة (الرائحة الكريهة).

“Suami tidak wajib menyediakan cela dan pewarna merah bagi istri dan apapun untuk berhias kecuali jika suami yang menginginkannya. Adapun parfum, suami wajib menyediakannya jika untuk menghilangkan bau tak sedap

Keempat, menurut ulama hanabilah suami wajib memenuhi kebutuhan istri untuk merawat dirinya seperti sisir, minyak rambut, daun bidara, sabun dan semisalnya yang biasa istrinya gunakan untuk membersihkan kepala dan badan. Suami juga wajib memenuhi kebutuhan kosmetik istri jika suami memang ingin istrinya berhias.

 ويجب عليه الخضاب والحناء إن طلبه منها للزينة، ولا يجب عليه إن لم يطلبه؛ لأنه يراد للزينة، وعليه الطيب لقطع أثر الحيض والعرق والرائحة الكريهة

“Suami wajib memberikan pewarna merah dan hena jika suami ingin istri berhias dan tidak jika suami tidak menginginkannya berhias. Dan suami juga wajib memberikan parfum untuk menghilangkan bau bekas haid, keringat, dan bau tidak sedap.

Baca Juga:  Hukum Wudhu Saat Tangan Ada Bekas Oli

Jadi berdasarkan pendapat-pendapat ulama yang Syekh Wahbah jelaskan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa memenuhi kebutuhan untuk merawat diri merupakan nafkah yang wajib suami berikan kepada istri. Adapun nafkah kosmetik untuk mempercantik diri, tidak wajib kecuali jika suami menginginkan istri berhias. Hanya ulama malikiyah yang mewajibkannya dengan syarat jika memang telah menjadi kebiasaan istri atau jika tanpa alat kosmetik tersebut maka akan memberikan dampak buruk bagi istri. Wallahu’alam.

Rekomendasi

istri hak nafkah cerai istri hak nafkah cerai

Apakah Istri Masih Memiliki Hak Nafkah Setelah Cerai dari Suami?

Hukum Istri Menafkahi Suami Hukum Istri Menafkahi Suami

Hukum Istri Menafkahi Suami

Memilih kosmetik berlabel halal Memilih kosmetik berlabel halal

Tips Memilih Kosmetik Berlabel Halal

Idulfitri Menurut Nawawi Al-Bantani Idulfitri Menurut Nawawi Al-Bantani

Hukum Memberi Nafkah kepada Kerabat

Ditulis oleh

Sarjana Studi Islam dan Peneliti el-Bukhari Institute

Komentari

Komentari

Terbaru

ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan

Mengenal Lebih Jauh Macam-macam Pendekatan Gender

Kajian

Kisah cinta Zainab binti Rasulullah Kisah cinta Zainab binti Rasulullah

Kisah Cinta Sayyidah Zainab binti Rasulullah

Muslimah Talk

Hukum kremasi jenazah mualaf Hukum kremasi jenazah mualaf

Hukum Kremasi Jenazah Mualaf

Kajian

Rembuk Ide Rembuk Ide

El-Bukhari Institute Gelar Rembuk Ide, Bahas Moderasi Beragama untuk Gen Z

Berita

Bincang Thaharah; Wudhu Tidak Berurutan, Apakah Tetap Sah?

Video

Perbedaan Haji dan Umrah Perbedaan Haji dan Umrah

Tiga Perbedaan Haji dan Umrah

Ibadah

Syarat-syarat dikabulkannya doa Syarat-syarat dikabulkannya doa

Fungsi dan Syarat-syarat Dikabulkannya Doa  

Ibadah

Larangan bagi Perempuan Haid Larangan bagi Perempuan Haid

Larangan bagi Perempuan Istihadhah

Kajian

Trending

Doa keguguran Doa keguguran

Kehilangan Buah Hati Akibat Keguguran, Baca Doa yang Diajarkan Rasulullah Ini

Ibadah

masa iddah hadis keutamaan menikah masa iddah hadis keutamaan menikah

10 Hadis Tentang Keutamaan Menikah

Kajian

Tujuh Keutamaan Membaca Shalawat Tujuh Keutamaan Membaca Shalawat

Doa agar Terhindar dari Prasangka Buruk pada Allah

Ibadah

Mengenal Rufaidah al-Aslamiyah: Perawat Perempuan Pertama dalam Sejarah Islam

Muslimah Talk

Mandi junub dan haid Mandi junub dan haid

Empat Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Mandi Wajib

Ibadah

Resensi Buku Pernah Tenggelam Resensi Buku Pernah Tenggelam

Resensi Buku Pernah Tenggelam: Halu Berlebihan Menenggelamkan Keimanan?

Diari

Shafiyah binti Huyay Teungku Fakinah Shafiyah binti Huyay Teungku Fakinah

Kisah Bulan Madu Rasul dengan Shafiyah binti Huyay

Muslimah Talk

muslimah mencukur habis rambutnya muslimah mencukur habis rambutnya

Bolehkah Muslimah Mencukur Habis Rambutnya?

Kajian

Connect