Ikuti Kami

Kajian

Apakah Perempuan yang Meninggal karena Melahirkan Dihukumi Syahid?

perempuan meninggal melahirkan syahid

BincangMuslimah.Com – Melahirkan merupakan soal pertaruhan hidup dan meninggal bagi ibu bayi. Setiap pasangan pasti mengharapkan ibu dan bayinya sehat setelah melalui proses persalinan. Akan tetapi, terkadang para ibu hamil mengalami kondisi kritis selama persalinan yang membuatnya meninggal dunia. Lantas, apakah perempuan yang meninggal karena melahirkan termasuk kategori meninggal syahid? 

Perempuan yang meninggal karena anaknya, baik ketika anaknya masih di kandungan (perut), atau pada waktu proses melahirkan, atau pasca melahirkan saat ia berada di masa nifas, semua kejadian ini menjadikan kematiannya sebagai orang yang meninggal dalam keadaan syahid. 

Syaikh Abdur Rauf Al-Manawi dalam kitab Faidhul Qadir Syarh Jami’ As-Shaghir menukil hadis Nabi riwayat Imam Ahmad perihal orang-orang yang masuk dalam kategori meninggal syahid. Sebagaimana berikut,

دَخَلَ عَلَى عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ يَعُودُهُ فِي مَرَضِهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَعْلَمُونَ مَنْ الشَّهِيدُ مِنْ أُمَّتِي فَأَرَمَّ الْقَوْمُ فَقَالَ عُبَادَةُ سَانِدُونِي فَأَسْنَدُوهُ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ الصَّابِرُ الْمُحْتَسِبُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ شُهَدَاءَ أُمَّتِي إِذًا لَقَلِيلٌ الْقَتْلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ شَهَادَةٌ وَالطَّاعُونُ شَهَادَةٌ وَالْغَرَقُ شَهَادَةٌ وَالْبَطْنُ شَهَادَةٌ وَالنُّفَسَاءُ يَجُرُّهَا وَلَدُهَا بِسُرَرِهِ إِلَى الْجَنَّةِ

Artinya: Dari sahabat Ubadah bin Shamit, bahwa Rasulullah pernah menjenguknya ketika ia sedang sakit. Di sela-sela hal itu Rasulullah tiba-tiba bertanya,  “Apakah kalian tau, siapa saja orang yang meninggal syahid di kalangan umatku?” lalu sahabat Ubadah menjawab, “Wahai  Rasulullah, mereka adalah orang-orang yang sabar yang selalu mengharap ganjaran dari setiap musibahnya.” Lalu Rasulullah mengarahkan, Berarti orang yang meninggal dalam keadaan syahid di kalangan umatku hanya sedikit. Orang yang meninggal dalam keadaan berjihad di jalan Allah, syahid!, orang yang meninggal karena wabah Tha’un, syahid!. Orang yang meninggal karna tenggelam, syahid!. Orang yang meninggal dalam keadaan sakit perut, syahid!. Dan para ibu yang meninggal sebab nifas, dia kelak akan ditarik oleh anaknya kelak menuju surga dengan menggunakan tali pusarnya.” 

Baca Juga:  Bolehkah Melaksanakan I'tikaf di Rumah ?

Dalam hadis lain yang diriwayatkan dari Jabir bin Atiq, bahwa Rasulullah pernah menjenguk salah satu sahabatnya yaitu Abdullah bin Tsabit, tatkala itu beliau sedang pingsan disebabkan karena sakit. Di tengah-tengah itu, ada orang yang menyinggung perihal meninggal syahid. Beberapa waktu kemudian Rasulullah bertanya, “Menurut pendapat kalian, apa yang kalian tau tentang mati syahid?”

Dengan tegas merekapun menjawab, “Orang yang meninggal di jalan Allah.” Lalu Rasulullah memberikan arahan, Rasulullah bersabda,

الشَّهَادَةُ سَبْعٌ سِوَى الْقَتْلِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ: الْمَطْعُونُ شَهِيدٌ، وَالْغَرِقُ شَهِيدٌ، وَصَاحِبُ ذَاتِ الْجَنْبِ شَهِيدٌ، وَالْمَبْطُونُ  شَهِيدٌ، وَصَاحِبُ الْحَرِيقِ شَهِيدٌ، وَالَّذِي يَمُوتُ تَحْتَ الْهَدْمِ شَهِيدٌ، وَالْمَرْأَةُ تَمُوتُ بِجُمْعٍ شَهِيدٌ

Artinya: Orang yang meninggal dalam keadaan syahid ialah ada 7 selain yang gugur di jalan Allah; yaitu orang yang meninggal karena wabah tha’un, syahid. Meninggal  karena tenggelam, syahid. Meninggal dengan luka yang parah di dalam perutnya, syahid. Meninggal karena sakit perut, syahid!. Orang yang meninggal karena terbakar, syahid. Meninggal karena tertimpa benda keras, syahid. Dan para perempuan yang meninggal, sementara terdapat janin dalam kandungannya. 

Berdasarkan dua hadis yang telah disebutkan di atas, perempuan yang meninggal karena melahirkan baik secara normal maupun karena operasi caesar maka perempuan tersebut masuk dalam kategori orang yang meninggal dalam keadaan syahid. Bahkan menurut hadis yang pertama, perempuan tersebut kelak akan ditarik oleh anaknya ke surga menggunakan tali pusarnya.

Apakah perempuan yang meninggal karena melahirkan itu wajib dimandikan?

Ibnu Qudamah Al-Maqdisi dalam kitabnya Al-Mughni mengatakan,

فأما الشهيد بغير قتل, كالمبطون , والمطعون, والغرق, وصاحب الهدم, والنفساء, فإنهم يغسلون, ويصلى عليهم لا نعلم فيه خلافا  وقد صلى المسلمون على عمر وعلي رضي الله عنهما, وهما شهيدان

Baca Juga:  Kariman Hamzah dan Penafsiran Ayat-ayat Perempuan

Artinya: Orang yang meninggal dengan syahid, selain yang gugur dalam medan perang, seperti orang yang sakit perut, orang yang meninggal karena wabah tha’un, karena tenggelam, tertimpa, atau yang meninggal karena nifas, mereka semua dimandikan dan dishalati. Saya tidak menemukan pendapat yang bertentangan dengan hal ini, selain pendapat yang diriwayatkan oleh Imam Hasan Al-Bashri. kaum muslimin juga menshalati jenazah Amirul mukminin, Umar bin Kahatab dan Ali bin Abi Thalib, padahal keduanya meninggal syahid (tapi tidak di medan perang).

Walhasil, perempuan yang meninggal karena melahirkan maka dihukumi meninggal syahid. Sedangkan jenazahnya tetap wajib dimandikan dan dishalati. Semoga bermanfaat.

Rekomendasi

rasuna said pahlawan kemerdekaan rasuna said pahlawan kemerdekaan

Rasuna Said: Pahlawan Kemerdekaan dari Kalangan Santri dan Pejuang Kesetaraan Perempuan Bersenjata Pena

hukum islam perjalanan perempuan hukum islam perjalanan perempuan

Hukum Islam Terkait Mahram pada Perjalanan Perempuan: Kehadiran Negara Pun Diperlukan

Pray the Devil Back Pray the Devil Back

Pray the Devil Back to Hell, Cerita Powerfull Perempuan Mengusung Perdamaian

butet manurung model barbie butet manurung model barbie

Butet Manurung, Dari Sokola Rimba Hingga Global Role Model Barbie

Ditulis oleh

Santri Tahfidz Pondok Pesantren Miftahul Ulum Banyuwangi Jawa Timur

Komentari

Komentari

Terbaru

Santri Berdaya: Tak Hanya Ngaji, ini Kiprah Santri di Dunia Profesi! Santri Berdaya: Tak Hanya Ngaji, ini Kiprah Santri di Dunia Profesi!

Santri Berdaya: Tak Hanya Ngaji, ini Kiprah Santri di Dunia Profesi!

Khazanah

Peran Perempuan di Balik Sumpah Pemuda sampai Lahirnya Kongres Perempuan

Kajian

Shutter 2025 Versi Indonesia: Potret Horor, Trauma, dan Kritik terhadap Kekerasan Seksual Shutter 2025 Versi Indonesia: Potret Horor, Trauma, dan Kritik terhadap Kekerasan Seksual

Shutter 2025 versi Indonesia: Potret Horor, Trauma, dan Kritik terhadap Kekerasan Seksual

Muslimah Talk

Dolly Salim: Perempuan yang Tercatat dalam Sejarah Sumpah Pemuda Dolly Salim: Perempuan yang Tercatat dalam Sejarah Sumpah Pemuda

Dolly Salim: Perempuan yang Tercatat dalam Sejarah Sumpah Pemuda

Muslimah Talk

Suami Istri Bercerai Anak Suami Istri Bercerai Anak

Suami Istri Bercerai, Anak Harus Memilih Siapa?

Keluarga

Momentum Hari Santri: Refleksi Kehadiran Santri di Ruang Publik Momentum Hari Santri: Refleksi Kehadiran Santri di Ruang Publik

Momentum Hari Santri: Refleksi Kehadiran Santri di Ruang Publik

Muslimah Talk

Cerita Seru Serba-Serbi Mondok: Selamat Hari Santri!!!

Diari

Parenting Islami : Ini Empat Cara Mendidik Anak yang Over Aktif

Keluarga

Trending

Kata Nabi Tentang Seseorang yang Senang Membully Temannya

Kajian

ratu bilqis ratu bilqis

Meneladani Kisah Ratu Bilqis Sebagai Sosok Perempuan Pemberani

Muslimah Talk

Peran Perempuan di Balik Sumpah Pemuda sampai Lahirnya Kongres Perempuan

Kajian

Cerita Seru Serba-Serbi Mondok: Selamat Hari Santri!!!

Diari

Ruby Kholifah: Pejuang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

Muslimah Talk

Suami Istri Bercerai Anak Suami Istri Bercerai Anak

Suami Istri Bercerai, Anak Harus Memilih Siapa?

Keluarga

Parenting Islami : Ini Empat Cara Mendidik Anak yang Over Aktif

Keluarga

Dolly Salim: Perempuan yang Tercatat dalam Sejarah Sumpah Pemuda Dolly Salim: Perempuan yang Tercatat dalam Sejarah Sumpah Pemuda

Dolly Salim: Perempuan yang Tercatat dalam Sejarah Sumpah Pemuda

Muslimah Talk

Connect