Ikuti Kami

Kajian

Anjuran Rasulullah untuk Asah Kemampuan Anak Agar Mandiri

rasulullah asah anak mandiri
Credit: photo from gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Anak-anak tidak selamanya hidup bergantung pada orang tuanya. Mereka akan tumbuh dewasa seiring berjalannya waktu. Mereka akan menjalani hidupnya sendiri. Oleh sebab itu, orang tua hendaknya tidak hanya memberi mereka bekal berupa ilmu agama. Melainkan juga hendaknya membekali serta mengasah skill dan potensi anak agar menjadi pribadi mandiri. Sebagaimana yang Rasulullah pernah lakukan untuk asah kemampuan anak agar mandiri.

Ketika seseorang itu memiliki skill atau kemampuan yang memadai, maka Insya Allah ia akan dapat bertahan hidup dengan kemampuan yang dimilikinya. Inilah pentingnya anak-anak diberi hak pendidikan oleh orang tuanya untuk bersekolah. Di sana mereka akan belajar banyak hal yang sangat mungkin untuk mengasah skill dan potensi yang ada pada diri mereka. 

Kemudian biarkanlah mereka menentukan profesi apa yang mereka minati, dukung mereka, dan terus doakanlah mereka agar amanah dengan profesi yang mereka pilih. Dokter, polisi, guru, satpam, penyanyi, penulis, pedagang, pebisnis, atau profesi apapun yang penting amanah dan tidak melanggar aturan agama dan negara. 

Mengasah skill dan menjadi pribadi yang mandiri juga merupakan ajaran agama melalui Rasul Muhammad. Bahkan sebaik-baik makanan seorang muslim adalah yang berasal dari hasil jerih payahnya sendiri. Selevel Nabi Daud a.s. saja mau berusaha dan makan dari hasil usahanya. 

عَنْ الْمِقْدَامِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ وَإِنَّ نَبِيَّ اللَّهِ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَام كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ (رواه البخاري)

Dari Al-Miqdam r.a. Rasulullah saw. bersabda, “Tidak ada seorang pun yang memakan satu makanan yang lebih baik dari makanan hasil usaha tangannya sendiri. Sesungguhnya Nabi Allah Daud a.s. makan makanan dari hasil usahanya sendiri.” (H.R. Al-Bukhari)

Baca Juga:  Tiga Amalan Sunnah Bulan Syawal

Hadis tersebut sangat jelas sekali bahwa Rasulullah saw. mengajak umatnya agar menjadi pribadi yang mandiri, kreatif, dan tidak menjadi pribadi yang parasit. Bekerja dan berusaha dalam menjalankan hidup ini. Tidak justru meminta-minta dan mengharapkan belas kasihan orang lain tanpa mau berusaha dan bekerja. 

Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Sungguh seorang dari kalian yang memanggul kayu bakar dan dibawa dengan punggungnya lebih baik baginya daripada dia meminta kepada orang lain, baik orang lain itu memberinya atau menolaknya.” (H.R. Al-Bukhari)

Betapa Rasulullah saw. sangat mengapresiasi umatnya yang mau bekerja dan berusaha meskipun secara zahir pekerjaan itu dianggap remeh oleh orang lain. Mental kemandirian inilah yang harus ditanamkan oleh para orang tua kepada anak-anak. Sehingga mereka malu jika hanya berpangku tangan saja dan mengharapkan bantuan dari orang lain. 

Mental kemandirian itu pun menjadi suatu karakter yang kuat ketika anak-anak sudah membina keluarganya sendiri. Mereka akan semakin semangat bekerja karena memiliki keluarga yang harus ditanggungnya. Lagi-lagi Rasulullah saw. sangat mengapresiasi seorang muslim yang mau menafkahi keluarganya dari hasil jerih payahnya. 

عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ الْأَنْصَارِيِّ فَقُلْتُ عَنْ النَّبِيِّ فَقَالَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا أَنْفَقَ الْمُسْلِمُ نَفَقَةً عَلَى أَهْلِهِ وَهُوَ يَحْتَسِبُهَا كَانَتْ لَهُ صَدَقَةً رواه البخاري

Dari Abu Mas’ud Al-Anshari, maka aku berkata, Nabi saw. bersabda, “Jika seorang muslim memberi nafkah pada keluarganya dengan niat mengharap pahala, maka baginya hal itu adalah sedekah.” (H.R. Al-Bukhari)

Diriwayatkan oleh imam Al-Bukhari juga dari Sayyidah Aisyah r.a. bahwa para sahabat Rasulullah saw. adalah para pekerja yang pada suatu hari mereka hadir ke masjid dalam keadaan lusuh dan kotor, sehingga dikatakan kepada mereka seandainya kalian mandi lebih dahulu. 

Baca Juga:  Ancaman Alquran terhadap Para Koruptor

Motivasi mencari rezeki yang halal pun disebutkan Allah swt. dalam Al-Qur’an, namun dengan syarat seorang muslim itu tetap taat aturan agama. 

Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan. (Q.S. Al-Qashash: 77)

Mencari rezeki merupakan ibadah jika diniatkan ikhlas dan melakukan ibadah kepada Allah. Terdapat sebuah riwayat imam At-Thabarani, dari Ka’ab bin Ujrah, Suatu hari ada seorang laki-laki melewati Rasulullah saw. Lalu, para sahabat melihat ke arah kulit dan adanya semangat pada diri laki-laki tersebut.

“Wahai Rasulullah, Apakah laki-laki ini juga berada di jalan Allah?” Tanya mereka. Beliau bersabda, “Jika ia keluar untuk berusaha menghidupi anak-anaknya yang masih kecil, maka ia berada di jalan Allah, jika ia keluar untuk berusaha menghidupi kedua orang tuanya yang renta, maka maka ia berada di jalan Allah, jika ia keluar untuk berusaha menghidupi dan menjaga dirinya, maka ia berada di jalan Allah, dan jika ia keluar untuk pamer dan menyombongkan diri, maka ia berada di jalan setan.” 

Demikianlah dalil-dalil nash Al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi saw. tentang motivasi mencari rezeki yang halal. Dalil tersebut menunjukkan bahwa terdapat anjuran dari Rasulullah untuk orang tua agar asah kemampuan anak dengan tujuan menjadi pribadi yang mandiri.

Oleh sebab itu, hendaknya para orang tua memberikan motivasi juga kepada anak-anaknya agar mau bekerja dengan ikhlas, mencari rezeki yang halal, menghindar dari yang haram dan syubhat. Tentunya agar anak-anak mendapatkan pekerjaan yang layak dan halal, maka hendaknya para orang tua juga membantu untuk mengasah skill dan potensinya. Ketika skill dan potensi itu ada dan terus diasah, maka insya Allah anak-anak akan hidup mandiri. Wa Allahu a’lam bis shawab.

Baca Juga:  Keistimewaan Memiliki dan Mendidik Anak Perempuan

 

Rekomendasi

Cara Mendidik Anak Islam Cara Mendidik Anak Islam

Enam Cara Mendidik Anak dalam Islam

Keterampilan sosial dimiliki anak Keterampilan sosial dimiliki anak

4 Keterampilan Sosial yang Harus Dimiliki Oleh Anak

mom war persaingan ibu mom war persaingan ibu

Fenomena Mom War, Persaingan antar Ibu yang Harus Dihentikan

mengkritik anak depan umum mengkritik anak depan umum

Mengkritik Anak di Depan Umum Adalah Bentuk Kekerasan

Ditulis oleh

Redaktur Pelaksana BincangMuslimah.Com, Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Pondok Pesantren Luhur Ilmu Hadis Darus-Sunnah

1 Komentar

1 Comment

Komentari

Terbaru

doa terhindar dari keburukan doa terhindar dari keburukan

Doa yang Diajarkan Rasulullah kepada Aisyah Agar Terhindar Keburukan

Ibadah

mengqadha puasa orang meninggal mengqadha puasa orang meninggal

Cara Mengqadha Puasa Orang yang Sudah Meninggal

Kajian

Keutamaan Melaksanakan I’tikaf Ramadhan Keutamaan Melaksanakan I’tikaf Ramadhan

Keutamaan Melaksanakan I’tikaf di Bulan Ramadhan

Kajian

doa nuzulul quran diamalkan doa nuzulul quran diamalkan

Doa Nuzulul Quran yang Bisa Diamalkan

Ibadah

Doa Setelah Shalat Witir

Ibadah

lupa qunut shalat witir lupa qunut shalat witir

Imam Lupa Qunut Saat Shalat Witir, Wajibkah Sujud Sahwi?

Kajian

keberkahan orang makan sahur keberkahan orang makan sahur

Keberkahan untuk Orang Makan Sahur

Ibadah

kebiasaan shalat tarawih mesir kebiasaan shalat tarawih mesir

Tiga Kebiasaan Shalat Tarawih di Mesir

Kajian

Trending

doa terhindar dari keburukan doa terhindar dari keburukan

Doa yang Diajarkan Rasulullah kepada Aisyah Agar Terhindar Keburukan

Ibadah

perempuan tulang punggung keluarga perempuan tulang punggung keluarga

Dua Pahala yang Dijanjikan untuk Perempuan yang Jadi Tulang Punggung Keluarga

Kajian

Benarkah Janin yang Gugur Menjadi Syafaat Bagi Orang Tuanya Kelak?

Kajian

pendarahan sebelum melahirkan nifas pendarahan sebelum melahirkan nifas

Pendarahan Sebelum Melahirkan, Apakah Termasuk Nifas?

Kajian

Dalil Kewajiban Puasa Ramadhan dalam Al-Qur’an dan Hadis

Ibadah

Hijab Menurut Murtadha Muthahhari Hijab Menurut Murtadha Muthahhari

Konsep Hijab Menurut Murtadha Muthahhari

Kajian

Doa Setelah Shalat Witir

Ibadah

Zainab Fawwaz Penggerak Pembebasan Zainab Fawwaz Penggerak Pembebasan

Zainab Fawwaz, Penggerak Pembebasan Perempuan Mesir

Khazanah

Connect