Ikuti Kami

Kajian

Alquran dan Persoalan Ilmu Kalam

Keraguan tentang Keaslian Alquran
photo: gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Dalam literatur Islam, kita mengenal ada tiga komponen utama dalam agama Islam. Yaitu akidah, syariah dan akhlak. Lantas dari ketiga komponen tersebut, masing-masing melahirkan cabang-cabang ilmu tertentu yang secara eksplisit mengupas komponen tersebut, baik yang bersifat teori (nadzariy) atau pun praksis (‘amali). Sehingga cabang-cabang ilmu Islam yang saat ini kita temui tidak lepas dari salah satu di antara tiga komponen tersebut Semua cabang tersebut bersumber dari Alquran

Akidah sebagai sistem kepercayaan yang bermuatan elemen-elemen dasar keyakinan serta menggambarkan sumber dan hakikat keberadaan agama, dinilai sebagai komponen paling utama di antara dua lainnya. Sebab ia mengulas tentang hakikat Tuhan, para Nabi sebagai pembawa risalah-Nya, keimanan, dan lain-lain. Yang mana keyakinan seseorang akan hal tersebut merupakan kunci pertama mereka untuk bisa mengimani agama Islam. 

Sebenarnya, persoalan akidah ini melahirkan banyak sekali cabang-cabang ilmu, seperti ilmu tauhid, ilmu perbandingan agama, dan lain-lain. Namun yang dimaksud membahas persoalan akidah secara substansial (hakikat Tuhan, risalah kenabian, perkara ghaib, dan sebagainya) dan bersumber dari Alquran adalah ilmu tauhid atau yang mencakup persoalan ilmu kalam. Ibnu Khaldun mendefinisikan ilmu kalam sebagai ilmu yang mengandung berbagai argumentasi tentang akidah imani berdasarkan dalil-dalil rasional. Yang mana semua argumentasi terkait akidah imani tersebut bersumber dari Alquran. 

Imam Abu Hasan al-Asy’ari menuturkan, “Sebenarnya landasan argumentasi mutakallimin tentang keesaan Allah SWT. tidak lain berdasarkan ayat-ayat tersebut (Surat al-Anbiya’ ayat 22, Surat al-mukminun ayat 91, Surat al-Isra’ ayat 42, dan Surat al-Ra’d ayat 16). Begitu pula dalam pembahasan yang lain, persoalan tauhid semuanya bersumber dari Alquran.” QS. Al-Anbiya’ ayat 22.

Baca Juga:  Lelaki Membuat Perempuan Menangis, Bagaimana Pandangan Islam?

لَوْ كَانَ فِيْهِمَآ اٰلِهَةٌ اِلَّا اللّٰهُ لَفَسَدَتَا 

Seandainya pada keduanya (di langit dan di bumi) ada tuhan-tuhan selain Allah, tentu keduanya telah binasa.”

Imam Abu Hasan al-Asy’ari pun menjadikan cerita Nabi Ibrahim AS. dalam Alquran tentang pencariannya mencari tuhan, sebagai dasar argumentasi bahwa Tuhan tidak mungkin ada dan tiada, serta Tuhan mustahil berpindah dari satu tempat ke tempat lain sebagaimana bulan dan matahari. 

Terkait kandungan Alquran akan ilmu kalam, Imam Ibnu al-Qayyim juga menambahkan, surat al-Ikhlas merupakan potret aqidah secara teoritis (al-tauhîd al-‘ilmiy) sedangkan surat al-kafirun merupakan potret akidah secara praksis (al-tauhîd al-‘amali).

Menariknya, yang menjadikan Alquran sebagai landasan argumentasi ilmu kalam tidak hanya satu atau dua kelompok. Akan tetapi setiap kelompok atau mazhab yang berargumentasi tentang ilmu kalam mengatasnamakan Alquran sebagai rujukan pendapatnya. Sebagaimana yang kita tahu, dalam persoalan ilmu kalam tiap kelompok Islam berbeda-beda pendapat. Bahkan ada yang bertentangan. Pun perbedaan tersebut bagi sebagian kelompok dinilai sebagai indikator kekafiran seseorang.

Seperti dalam persoalan af’âl al-‘ibâd (kuasa manusia dalam perbuatannya), saat kelompok Jabariyah dan Qadariyah saling bertentangan. Kelompok Jabariyah berpendapat bahwa manusia tidak memiliki daya apapun akan perbuatannya. Semuanya berasal dari Allah SWT, termasuk perbuatan-perbuatan buruk sekalipun. Dalam hal ini mereka merujuk kepada surat al-An’am ayat 39 yang berbunyi

مَنْ يَّشَاِ اللّٰهُ يُضْلِلْهُ وَمَنْ يَّشَأْ

Barangsiapa dikehendaki Allah (dalam kesesatan), niscaya disesatkan-Nya.”

Di lain sisi, kelompok Qadariyah yang berpendapat sebaliknya, yakni manusia memiliki kuasa penuh atas perbuatannya, tanpa ada campur tangan allah SWT. sedikitpun, melandaskan argumentasinya pada surat al-Taubah ayat 70.

فَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلٰكِنْ كَانُوْٓا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ

Baca Juga:  Etika Bertetangga dalam Alquran; Berbahagia Atas Kesuksesan Tetangga

Allah tidak menzalimi mereka, tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri.”

Hal penting yang perlu kita pahami adalah, perbedaan atau pun pertentangan pendapat antar kelompok tersebut bukan karena ayat-ayat Alquran yang problematis. Melainkan sebab kecenderungan pola pikir setiap kelompok yang berbeda-beda. Juga sebab perbedaan manhaj masing-masing kelompok dalam menafsirkan ayat-ayat Alquran.

Ubaidillah bin Hasan al-Anbariy, Qadi Basrah di masa kepemimpinan Imam Al-Mahdi (Dinasti Abbasiyyah) mengutarakan sebuah pernyataan yang agaknya perlu kita kritisi. Ia mengatakan, Alquran sejatinya memang menuntun kepada perbedaan. Setiap pendapat (meskipun saling bertentangan satu dengan yang lain) adalah kebenaran, sebab berlandaskan pada Alquran. Pendapat Qadariyah benar, begitu pula pendapat Jabariah. Karena Alquran mengandung setiap makna yang mereka maksudkan.

Menyikapi hal tersebut, Syekh Yahya Hasyim Hasan Farghal dalam kitabnya ‘Awâmil wa Ahdâf Nasy’ah ‘Ilm al-kalâm fi al-Islâm menyerukan, setiap ayat Alquran pasti ada perbedaan penafsiran di antara kelompok-kelompok Islam. Perbedaan tersebut selayaknya mendorong umat muslim untuk mengkaji sehingga menghasilkan produk tafsir yang selaras dan pantas untuk disandarkan kepada Allah SWT. 

Demikian penjelasan Alquran yang di dalamnya membahas persoalan ilmu tauhid atau ilmu kalam.

Rekomendasi

perempuan hak memilih pasangan perempuan hak memilih pasangan

Tidak Hanya Perempuan, Laki-laki pun Harus Menahan Pandangan

meletakkan al-Qur'an di lantai, Mengenal Hermeneutika Feminisme: Metode Penafsiran Al-Qur’an Berbasis Feminisme meletakkan al-Qur'an di lantai, Mengenal Hermeneutika Feminisme: Metode Penafsiran Al-Qur’an Berbasis Feminisme

Langkah-langkah dalam Memahami Alquran

doa setelah membaca Alquran doa setelah membaca Alquran

Doa yang Dibaca Setelah Membaca Alquran

beberapa Dimakruhkan Membaca Alquran beberapa Dimakruhkan Membaca Alquran

Beberapa Tempat dan Keadaan yang Dimakruhkan Membaca Alquran

Ditulis oleh

Tanzila Feby Nur Aini, mahasiswi Universitas al-Azhar, Kairo di jurusan Akidah dan Filsafat. MediaI sosial yang bisa dihubugi: Instagram @tanzilfeby.

1 Komentar

1 Comment

Komentari

Terbaru

syarat bayi anak susuan syarat bayi anak susuan

Balasan Bagi Ibu yang Enggan Menyusui Anaknya

Kajian

Female Breadwinner : Fenomena Perempuan Menjadi Pencari Nafkah Utama Female Breadwinner : Fenomena Perempuan Menjadi Pencari Nafkah Utama

Female Breadwinner : Fenomena Perempuan Menjadi Pencari Nafkah Utama

Muslimah Talk

Izin Poligami ASN Jakarta: Ketika Negara Memperkuat Diskriminasi terhadap Perempuan Izin Poligami ASN Jakarta: Ketika Negara Memperkuat Diskriminasi terhadap Perempuan

Izin Poligami ASN Jakarta: Ketika Negara Memperkuat Diskriminasi terhadap Perempuan

Diari

Syariat Di balik Rasulullah Pernah dibuat "Lupa" Syariat Di balik Rasulullah Pernah dibuat "Lupa"

Syariat Di balik Rasulullah Pernah dibuat “Lupa”

Kajian

Perempuan Memakai Anting-anting, Sunnah Siapakah Awalnya?

Muslimah Daily

Body Positivity dalam Al-Quran: Menerima dan Menghargai Tubuh Sebagai Amanah Allah Body Positivity dalam Al-Quran: Menerima dan Menghargai Tubuh Sebagai Amanah Allah

Body Positivity dalam Al-Quran: Menerima dan Menghargai Tubuh Sebagai Amanah Allah

Diari

Ayat tentang keluarga sakinah Anak Bisa Menjadi Fitnah bagi Orangtua Ayat tentang keluarga sakinah Anak Bisa Menjadi Fitnah bagi Orangtua

Konsep Sakinah Mawaddah Wa Rohmah menurut Dr. Nur Rofiah

Kajian

Surah At-Taubah ayat 36: Mengungkap Keistimewaan dan Kemuliaan Bulan Rajab Surah At-Taubah ayat 36: Mengungkap Keistimewaan dan Kemuliaan Bulan Rajab

Surah At-Taubah ayat 36: Mengungkap Keistimewaan dan Kemuliaan Bulan Rajab

Kajian

Trending

Perempuan Memakai Anting-anting, Sunnah Siapakah Awalnya?

Muslimah Daily

Citra Perempuan dalam alquran Citra Perempuan dalam alquran

Lima Keutamaan Asiyah Istri Firaun yang Disebut Dalam Hadis dan al-Qur’an

Kajian

Penyakit hati Penyakit hati

Hati-Hati, Ini Ciri Kalau Kamu Punya Penyakit Hati

Kajian

https://www.idntimes.com/ https://www.idntimes.com/

Ratu Kalinyamat: Ratu Jepara yang Memiliki Pasukan Armada Laut Terbesar di Nusantara

Muslimah Talk

Tata Cara Mengurus Bayi yang Meninggal

Kajian

Mengenal Hamnah Binti Jahsy, Perawat Perempuan di Masa Rasul

Muslimah Talk

ummu salamah penyebutan perempuan ummu salamah penyebutan perempuan

Menelaah Tafsir Ummu Salamah: Menyambung Sanad Partisipasi Perempuan dalam Sejarah Tafsir al-Qur’an

Kajian

Sufi Perempuan Indonesia dalam Teks-teks Kuno  

Muslimah Talk

Connect