Ikuti Kami

Kajian

Telaah Hadis 73 Golongan dalam Islam

hadis 73 golongan islam
Foto Oleh Lucia Luna di Wikipedia bahasa Inggris

BincangMuslimah.Com – Saat menelisik hadis tentang 73 golongan dalam Islam, kita akan menemukan beberapa fakta yang agaknya selama ini belum diketahui khalayak muslim. Pertama, banyak sekali ulama yang meriwayatkan hadis ini dan jalur periwayatannya (tharîq)berbeda-beda. Kedua, berbagai riwayat hadis tersebut berbeda-beda dalam menggunakan redaksi lafaz. Tidak hanya berbeda, bahkan ada riwayat yang saling bertolak belakang redaksi lafaznya. Ketiga, sebab dua hal tersebut pada akhirnya ulama berbeda-beda pendapat tentang kesahihan hadis 73 golongan dalam Islam.

Saat diundang ke stasiun televisi Mesir CBC Egypt, Syekh Ali Jum’ah yang merupakan sosok Mufti Besar Mesir di tahun 2003-2013, Dewan Ulama al-Azhar Mesir, juga salah satu cendekiawan muslim terkemuka di Mesir saat ini, menuturkan bahwa para ulama hadis menyebutkan ada persoalan idrâj dalam hadis ini. Idrâj sendiri merupakan istilah dalam ilmu hadis yang merujuk pada tambahan lafaz yang diyakini berasal dari si perawi hadis sebagai bentuk penjelasan dari lafaz atau makna hadis. Oleh karenanya, dalam persoalan hadis 73 golongan dalam Islam ini kita perlu memahaminya dengan cermat sehingga tidak menginterpretasikan hadis ini ke makna yang tidak dimaksudkan.

Bunyi awal hadis yang diriwayatkan dari Sahabat Muawiyah bin Abi Sufyan tersebut adalah sebagai berikut.

أَلَا إِنَّ مَنْ قَبْلَكُمْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ افْتَرَقُوا عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ مِلَّةً

“Ketahuilah, sesungguhnya umat sebelum kalian dari Ahli Kitab terbagi menjadi 72 kelompok.”

Hadis ini ingin menegaskan bahwa umat agama samawi sebelum Islam terpecah menjadi 72 kelompok. Menurut Syekh Ali Jum’ah, hal ini adalah sebuah fenomena yang wajar. Kita tahu bahwa masing-masing umat dianugrahi kitab suci oleh Allah SWT; kaum Yahudi berupa Taurat dan kaum Nasrani berupa Injil. Lantas mereka memiliki pemahaman ataupun penafsiran yang berbeda-beda terhadap ayat per ayat dari kitab suci mereka tersebut. Hal ini dikatakan wajar sebab manusia pun diciptakan oleh Allah SWT. dengan daya pikir yang berbeda beda. Serta kondisi sosial setiap penganut yang berbeda-beda pada akhirnya menuntut setiap kelompok untuk menginterpretasikan kitab suci sesuai dengan konteks sosial di wilayahnya.

Baca Juga:  Lima Hal yang Sunnah Dilakukan Saat Berpuasa

Syekh Ali Jum’ah mengungkapkan bahwa hadis di atas adalah redaksi yang benar-benar asli dan telah terbukti kesahihannya. Adapun redaksi hadis setelahnya masuk dalam persoalan idrâj di kalangan ulama hadis. Sehingga masih banyak pertentangan di antara ulama akan kesahihan bunyi hadis setelahnya. Berikut bunyi lanjutan hadis di atas.

افترقت اليهود على إحدى وسبعين فرقة، وافترقت النصارى على اثنتين وسبعين فرقة

“Kaum Yahudi terpecah menjadi 71 golongan, sedangkan Kaum Nasrani terpecah menjadi 72 golongan.”

Sebagaimana yang telah saya ulas di atas, perpecahan tersebut dilatarbelakangi perbedaan penafsiran setiap kelompok terhadap kitab suci mereka. Begitu pun yang terjadi kepada kaum Yahudi yang terbagi menjadi 71 golongan. Kemudian, alasan mengapa kaum Nasrani terbagi menjadi 72 golongan adalah sebab 71 golongan orang Yahudi tersebut pada akhirnya masuk ke Nasrani saat Nabi Musa AS. diutus. Sehingga jumlah kelompok Nasrani sama persis sebagaimana 71 kelompok kaum Yahudi. Dan ditambah satu kelompok yang mengaku mengikuti ajaran Nabi Isa AS. secara murni. 

Adapun Syekh Ali Jum’ah sendiri mengamini pendapat yang menegaskan bahwa redaksi hadis kedua ini merupakan tambahan lafaz yang berasal dari perawi hadis sebagai penjelas redaksi hadis pertama. Demikian juga bunyi hadis setelahnya. Yakni,

وستفترق هذه الأمة على ثلاث وسبعين فرقة كلها في النار إلا واحدة

“Dan umat ini akan terpecah menjadi 73 golongan. Semuanya masuk neraka kecuali satu kelompok.”

Apalagi pada lafaz كلها في النار إلا واحدة, menurut keterangan Imam Syaukani, jumhur ulama hadis telah memverifikasi kedhaifan redaksi tersebut. Bahkan Imam Ibnu Hazm mengatakan bahwa redaksi tersebut merupakan hadis maudhu’. Adapun dalam kitab al-Tafriqah bayn al-Îman wa al-Zindiqah, Imam al-Ghazali justru mencatat hadis tersebut dengan redaksi كلها في الجتة إلا فرقة.

Baca Juga:  Batas Usia yang Bisa Membatalkan Wudhu Saat Bersentuhan Kulit dengan Lawan Jenis

Di akhir siarannya tersebut, Syekh Ali Jum’ah mengingatkan terkait hadis 73 golongan umat Islam dan yang selamat hanya satu golongan, jika ada muballigh yang mengatakan hadis tersebut sahih, maka yang dimaksud adalah penggalan pertama hadis yang berbunyi أَلَا إِنَّ مَنْ قَبْلَكُمْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ افْتَرَقُوا عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ مِلَّةً. Sedangkan redaksi setelahnya masih banyak pertentangan di antara ulama hadis. Adapun Syekh Ali Jum’ah sendiri mengamini pendapat yang mengatakan bahwa redaksi hadis setelahnya adalah penjelasan dari perawi hadis tentang teks asli hadis ini.

(Sumber: Siaran Syekh Ali Jum’ah di stasiun televisi Mesir CBC Egypt)

Rekomendasi

sampaikanlah walau satu ayat sampaikanlah walau satu ayat

Penjelasan Hadis “Sampaikanlah dariku Walau Hanya Satu Ayat”

Hadis Istri Sujud Suami Hadis Istri Sujud Suami

Istri Sujud Kepada Suami, Dalilnya dari Hadis?

Hadis Istri Sujud Suami Hadis Istri Sujud Suami

Memahami Hadis Istri Sujud Kepada Suami

Perempuan Pembawa Sial Perempuan Pembawa Sial

Kajian Hadis: Benarkah Perempuan Pembawa Sial?

Ditulis oleh

Tanzila Feby Nur Aini, mahasiswi Universitas al-Azhar, Kairo di jurusan Akidah dan Filsafat. MediaI sosial yang bisa dihubugi: Instagram @tanzilfeby.

1 Komentar

1 Comment

Komentari

Terbaru

Sekilas tentang Sholihah Wahid Hasyim, Ibunda Gusdur

Kajian

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

Beauty Previllege terobsesi kecantikan Beauty Previllege terobsesi kecantikan

Beauty Previllege akan Menjadi Masalah Ketika Terobsesi dengan Kecantikan

Diari

Perilaku Rendah Hati alquran Perilaku Rendah Hati alquran

Tiga Contoh Perilaku Rendah Hati yang Diajarkan dalam Alquran

Muslimah Daily

Langkah mengesahkan Pernikahan Siri Langkah mengesahkan Pernikahan Siri

Langkah Hukum Mengesahkan Pernikahan Siri

Kajian

puasa syawal senilai setahun puasa syawal senilai setahun

Alasan Mengapa Puasa Syawal Senilai Puasa Setahun

Kajian

Metode Nabi Muhammad Metode Nabi Muhammad

Tiga Langkah Membina Generasi Berkualitas bagi Perempuan Karir

Keluarga

Tiga Hal Ini Perlu Ditekankan agar Pernikahan Menjadi Sakinah

Keluarga

Trending

doa terhindar dari keburukan doa terhindar dari keburukan

Doa yang Diajarkan Rasulullah kepada Aisyah agar Terhindar Keburukan

Ibadah

Surat Al-Ahzab Ayat 33 Surat Al-Ahzab Ayat 33

Tafsir Surat Al-Ahzab Ayat 33; Domestikasi Perempuan, Syariat atau Belenggu Kultural?

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Mahar Transaksi Jual Beli Mahar Transaksi Jual Beli

Tafsir Surat An-Nisa Ayat 4; Mahar Bukan Transaksi Jual Beli

Kajian

Doa berbuka puasa rasulullah Doa berbuka puasa rasulullah

Beberapa Macam Doa Berbuka Puasa yang Rasulullah Ajarkan

Ibadah

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

Hukum Sulam Alis dalam Islam

Muslimah Daily

Perilaku Rendah Hati alquran Perilaku Rendah Hati alquran

Tiga Contoh Perilaku Rendah Hati yang Diajarkan dalam Alquran

Muslimah Daily

Connect