Ikuti Kami

Kajian

7 Macam Keadaan Istihadhah Bagi Perempuan

7 Macam Keadaan Istihadhah Bagi Perempuan
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Perempuan adalah manusia yang diberikan Allah berupa keistimewaan khusus yang tidak dimiliki oleh laki-laki. Salah satu keistimewaan tersebut adalah keluarnya darah seperti haid, nifas, dan istihadhah. Dalam rinciannya, terdapat tujuh macam keadaan istihadhah bagi perempuan. 

Sebelum membahas lebih jauh rincian wanita istihadhah, perlu diketahui terlebh perbedaan antara tiga darah tadi. Pembahasan ini dijelaskan oleh Syekh Abu Syuja’ di dalam kitab Ghayah al-Taqrib halaman 7:

فصل: ويخرج من الفرج ثلاثة دماء دم الحيض والنفاس والاستحاضة فالحيض هو الدم الخارج من فرج المرأة على سبيل الصحة من غير سبب الولادة ولونه أسود محتدم لذاع والنفاس هو الدم الخارج عقب الولادة والاستحاضة هو الدم الخارج في غير أيام الحيض والنفاس

Artinya: “Fasal. Dan keluar 3 darah dari farji perempuan. Yaitu darah haid, nifas dan istihadhah. Haid adalah darah yang keluar dari farji perempuan atas jalan sehat tanpa ada sebab melahirkan dan warnanya adalah hitam panas yang menyala. Nifas adalah darah yang keluar setelah melahirkan. Sedangkan istihadhah adalah darah yang keluar pada selain hari-hari haid dan nifas.”

Darah haid dan nifas adalah darah yang biasa terjadi pada perempuan normal. Darah haid biasanya akan dialami oleh perempuan setiap bulan minimal selama sehari semalam, lumrahnya 6-7 hari, dan maksimal 15 hari. Sedangkan darah nifas dialami perempuan setelah ia melahirkan minimal selama sekejap, lumrahnya 40 hari dan maksimal 60 hari. Sedangkan macam darah yang terakhir, yaitu darah istihadhah adalah darah yang tidak sesuai dengan hari-hari haid dan hari-hari nifas tersebut. Biasanya darah istihadhah ini terjadi karena adanya gangguan hormon tertentu pada si perempuan atau sebab lainnya.

Baca Juga:  Apakah Ayah Tiri Bisa Mengubah Status Yatim bagi Anak?

Ada tujuh istilah untuk perempuan yang mengalami istihadhah atau disebut sebagai mustahadhah. Namun, secara garis besar dibagi menjadi dua jenis, yaitu mubtada’ah (perempuan yang baru pertama kali mengalami haid lalu istihadloh) dan mu’tadah (perempuan yang sudah pernah mengalami siklus haid/nifas, namun pada siklus berikutnya ia mengalami istihadhah). Setiap dari dua jenis ini masih memiliki bagian, yaitu:

Pertama, mubtadaah

  1. Mubtadaah mumayyizah (perempuan yang baru pertama kali haid dan bisa membedakan warna/sifat darah)
  2. Mubtadaah ghoiru mumayyizah (perempuan yang baru pertama kali haid namun tidak bisa membedakan warna/sifat darah)

Kedua, mu’tadah 

  1. Mu’tadah mumayyizah (perempuan yang sudah pernah haid sekaligus suci dan ingat waktu mulai dan berapa lama ia haid serta bisa membedakan warna/sifat darah)
  2. Mu’tadah ghoiru mumayyizah zakirah qadran wa waqtan (perempuan yang sudah pernah haid sekaligus suci dan ingat waktu mulai dan berapa lama ia haid namun tidak bisa membedakan warna/sifat darah)
  3. Mu’tadah ghoiru mumayyizah zakirah qadran la waqtan (perempuan yang sudah pernah haid sekaligus suci dan ingat berapa lama ia haid namun lupa waktu mulai haid dan tidak bisa membedakan warna/sifat darah)
  4. Mu’tadah ghoiru mumayyizah zakirah waqtan la qadran (perempuan yang sudah pernah haid sekaligus suci dan ingat waktu mulai namun lupa berapa lama ia haid serta tidak bisa membedakan warna/sifat darah)
  5. Mu’tadah ghoiru mumayyizah nasiyan qadran wa waqtan/mutayayyirah (perempuan yang sudah pernah haidl sekaligus suci namun lupa waktu mulai dan berapa lama ia haid serta tidak bisa membedakan warna/sifat darah)

Demikianlah tujuh macam keadaan istihadhah bagi perempuan. Istilah ini menjadi penting bagi perempuan yang mengalami istihadhah dan ingin mengetahui sebenarnya berapa lama waktu haid dan berapa lama waktu ia mengalami istihadhah. Pengetahuan tentang waktu ini akan mempengaruhi masa yang seharusnya ia gunakan untuk ibadah. Karena sejatinya, istihadhah tetap dikategorikan sebagai masa suci sehingga para perempuan semestinya mempelajari lebih lanjut tentang hal ini.

Baca Juga:  Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib

 

Rekomendasi

Fiqih Perempuan; Mengapa Perempuan sedang Haid Cenderung Lebih Sensi?

Sedang Haid, Apa Tetap DiAnjurkan Mandi Sunnah Idulfitri Sedang Haid, Apa Tetap DiAnjurkan Mandi Sunnah Idulfitri

Sedang Haid, Apa Tetap DiAnjurkan Mandi Sunnah Idulfitri

Haruskah Mencuci Pembalut Sekali Pakai Sebelum Dibuang? Haruskah Mencuci Pembalut Sekali Pakai Sebelum Dibuang?

Haruskah Mencuci Pembalut Sekali Pakai Sebelum Dibuang?

Pentingnya Belajar Fikih Perempuan Sedini Mungkin Pentingnya Belajar Fikih Perempuan Sedini Mungkin

Biografi Ning Amiroh Alauddin; Pendakwah Fikih Perempuan Melalui Media Sosial

Ditulis oleh

Alumnus Ponpes As'ad Jambi dan Mahad Ali Situbondo. Tertarik pada kajian perempuan dan keislaman.

Komentari

Komentari

Terbaru

Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

Berita

Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global

Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global

Muslimah Daily

Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial

Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial

Muslimah Talk

Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan

Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan

Muslimah Talk

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir  Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Khazanah

Pentingnya Pengalaman Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kajian

Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia? Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia?

Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia?

Muslimah Talk

tantangan menjalani i'tikaf ramadhan tantangan menjalani i'tikaf ramadhan

Amalan yang Dianjurkan Ulama Saleh di Bulan Maulid Nabi

Ibadah

Trending

Pencegahan Gangguan Menstruasi Pencegahan Gangguan Menstruasi

Bolehkah Perempuan Haid Ikut Menghadiri Acara Maulid Nabi?

Kajian

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Kajian

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Memperingati Maulid Nabi dengan Tradisi Marhabanan

Diari

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

Muslimah Talk

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Kajian

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Ibadah

Pentingnya Pengalaman Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kajian

maria ulfah kemerdekaan indonesia maria ulfah kemerdekaan indonesia

Maria Ulfah dan Kiprahnya untuk Kemerdekaan Indonesia

Khazanah

Connect