Ikuti Kami

Kajian

4 Alasan Nabi Muhammad Ingin Kiblat Diarahkan ke Ka’bah

Kiblat Diarahkan ke Ka’bah
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Nabi Muhammad Saw adalah nabi terakhir yang diutus untuk menunjukkan kebenaran dan meluruskan akidah-akidah dan agama yang dibawa oleh para nabi sebelumnya. Pemilihan Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir dari keturunan Nabi Ismail membuat iri kaum Yahudi karena harapan mereka, nabi terakhir adalah dari keturunan Nabi Ishaq.

Dari kecemburuan inilah, kaum Yahudi mendustakan risalah kenabian meskipun pemberitaan tentang Nabi Muhammad sudah ada di dalam kitab-kitab terdahulu. Namun, mereka menutupi kebenaran dan berpaling dari Nabi saw. hal ini diceritakan oleh Allah di dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 159,

اِنَّ الَّذِيْنَ يَكْتُمُوْنَ مَآ اَنْزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنٰتِ وَالْهُدٰى مِنْۢ بَعْدِ مَا بَيَّنّٰهُ لِلنَّاسِ فِى الْكِتٰبِۙ اُولٰۤىِٕكَ يَلْعَنُهُمُ اللّٰهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللّٰعِنُوْنَۙ

Artinya: “Sungguh, orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan dan petunjuk, setelah Kami jelaskan kepada manusia dalam Kitab (Al-Qur’an), mereka itulah yang dilaknat Allah dan dilaknat (pula) oleh mereka yang melaknat”

Adapun syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. sebagiannya merupakan lanjutan syariat para nabi terdahulu. Pelanjutan syariat ini menunjukkan bahwa sejatinya agama-agama yang dibawa oleh para nabi memiliki suatu tujuan yang sama yaitu, mengesakan Allah Swt.

Salah satu syariat yang diadopsi dari para nabi terdahulu adalah arah kiblat. Umat Islam, pada awalnya, melaksanakan shalat menghadap ke Baitul Maqdis. Namun Nabi menghadapi beberapa olokan dari orang-orang Yahudi dan keinginan hati Nabi agar kiblat diarahkan kembali ke Ka’bah sebagaimana kakek buyutnya, Nabi Ibrahim a.s.

Pada bulan Sya’ban, Allah menjawab harapan Nabi yang selalu menghadapkan wajahnya ke langit. Nabi ingin kiblat dipindah ke tanah kelahirannya yaitu Mekah al-Mukarramah. Bukan tanpa sebab, inilah beberapa alasan Nabi ingin kiblat dipindahkan. Syekh Ali as-Shabuni di dalam kitab Rawai’ Al-Bayan halaman 98 menyebutkan tentang alasan tersebut.

Baca Juga:  Dalil Perempuan Tidak Perlu Menutup Wajahnya

وفي سبب محبته عليه الصلاة والسلام التوجه الى المسجد الحرام وترك التوجه الى بيت المقدس وجوه

Artinya: Alasan dan sebab nabi Muhammad saw. menghadap ke Masjidil Haram dan mengalihkan arah dari Baitul Maqdis adalah dengan beberapa alasan:

الاول : مخالفة لليهود حيث كانوا يقولون “يخالفنا محمد ثم يتبع قبلتنا ولولا نحن لم يدر أين يستقبل

Pertama, mengambil sikap berbeda dengan kaum Yahudi tatkala mereka mengatakan, “Muhammad berbeda dengan kami kemudian ia mengikuti kiblat kami, jika bukan karena kami maka ia tidak akan tahu ke mana Ia menghadap”

الثاني : أن الكعبة المشرفة كانت قبلة أبيه إبراهيم خليل الرحمن

Kedua, ka’bah yang mulia adalah kiblat bapaknya para Nabi, yakni Nabi Ibrahim kekasih Allah Swt.

الثالث : أنه عليه الصلاة والسلام كان يرغب في تحويل القبلة استمالة للعرب لدخولهم في الإسلام

Ketiga, Nabi saw. ingin dalam pemindahan kiblat sebagai penarik hati orang-orang Arab agar mereka memeluk Islam.

الرابع : منشأ الرسول في البلد الأمين وفيه المسجد الحرام الذي هو قبلة المسجد فأحب أن يكون هذا الشرف للمسجد الذي في بلده ومنشئه.

Keempat, Masjidil Haram adalah tanah airnya Nabi Muhammad saw. Maka Nabi suka menjadikan Masjidil Haram sebagai kiblat yang di negerinya dan kemuliaan Nabi.

Inilah 4 alasan Nabi Muhammad menginginkan agar kiblat kembali diarahkan ke Ka’bah yang menjadi poros dan arah shalat bagi umat muslim. Bukan karena Nabi tidak suka dengan syariat terdahulu, tapi karena tidak ingin samanya Nabi dengan kaum Yahudi. Sekian, semoga bermanfaat.

Editor: Zahrotun Nafisah

Rekomendasi

makmum fardhu orang sunnah makmum fardhu orang sunnah

Hukum Menjadi Makmum Shalat Fardhu kepada Orang yang Shalat Sunnah

ludah dan upil najis ludah dan upil najis

Apakah Ludah dan Upil Itu Najis?

syarat sah shalat syarat sah shalat

Ini 5 Syarat Sah Shalat yang Harus Kamu Tahu

shalat pakaian Air hujan shalat pakaian Air hujan

Hukum Shalat dengan Pakaian yang Terkena Air Hujan

Ditulis oleh

Alumnus Ponpes As'ad Jambi dan Mahad Ali Situbondo. Tertarik pada kajian perempuan dan keislaman.

1 Komentar

1 Comment

Komentari

Terbaru

Apakah Komentar Seksis Termasuk Pelecehan Seksual?

Diari

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat

Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat

Muslimah Talk

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Mapan Dulu, Baru Nikah! Mapan Dulu, Baru Nikah!

Mapan Dulu, Baru Nikah!

Keluarga

Melatih Kemandirian Anak Melatih Kemandirian Anak

Parenting Islami ; Bagaimana Cara Mendidik Anak Untuk Perempuan Karir?

Keluarga

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

Trending

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Siapa yang Paling Berhak Memasukkan Jenazah Perempuan Ke Kuburnya?

Ibadah

keadaan dibolehkan memandang perempuan keadaan dibolehkan memandang perempuan

Adab Perempuan Ketika Berbicara dengan Laki-Laki

Kajian

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak

Hukum Orangtua Menyakiti Hati Anak

Keluarga

ayat landasan mendiskriminasi perempuan ayat landasan mendiskriminasi perempuan

Manfaat Membaca Surat Al-Waqiah Setiap Hari

Ibadah

Connect