Ikuti Kami

Ibadah

Tradisi Sungkeman Bidah?

Tradisi sungkeman

BincangMuslimah.Com – Tradisi Jawa umumnya memiliki ajaran-ajaran tertentu terutama dalam membangun tata krama atau aturan berperilaku. Salah satu tradisi yang kental dengan masyarakat Jawa adalah sungkeman. Pada dasarnya, sungkeman adalah tata krama seorang anak dalam memohon restu dan meminta maaf kepada kedua orang tua dengan cara duduk bersimpuh lalu mencium punggung tangan kedua orang tua mereka.

Ritual tersebut adalah sebagai bentuk penghormatan seorang anak kepada orang tuanya. Karena itu, sungkeman bisa dikatakan juga sebagai simbol permintaan maaf dan permohonan restu, bukan penghambaan. Ritual semacam ini bisa dikatagorikan sebagai ibadah simbolik atau menggunakan simbol tertentu sebagai bentuk perwujudan ibadah. Ingat, memuliakan orang tua dengan berharap keridhaan orang tua merupakan ibadah yang sangat penting dalam Islam.

Dalam Alquran dikatakan:

وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (Q.S. al-Isra 24)

Dalam tafsir al-Baghawi dijelaskan, maksud dari kalimat wahfidh lahuma janaaha al-Dzulli min al-Rahmah adalah berlaku lemah lembutlah kepada kedua orang tua. Contoh kecilnya seperti dengan tidak melarang mereka melakukan sesuatu hal yang membuat mereka senang. Hal tersebut semata-mata mengharap keridhaan dan restu orangtua dalam kehidupan kita. Sebab keridhaan Allah terletak pada keridhaan orang tua, begitu juga amarahnya. (HR. Tirmidzi).

Karena itulah dalam sebuah hadis lainnya juga dikatakan

” الوالد أوسط أبواب الجنة فحافظ إن شئت أو ضيع “

Artinya: “Kedua orang tua adalah pintu surga yang berada paling tengah. Maka jagalah jika kau menginginkannya atau ia akan musnah.” (HR. Ibnu Majah).

Baca Juga:  Tradisi Rayo Anam, Tradisi Lebaran di Tanah Minang

Cara berlaku lemah lembut kepada kedua orang tua mempunyai tata caranya tersendiri dalam setiap budaya. Tak terkecuali dalam masyarakat Indonesia, negara yang memiliki 1340 suku bangsa dan 300 kelompok etnik ini.

Nah, tradisi sungkeman adalah salah satu bentuk contoh dari sikap berlemahlembut dalam hal bersopan santun saat meminta maaf kepada orang tua.

Begitulah seharusnya manusia, di mana kaki berpijak di situ langit dijunjung. Artinya, setiap dari kita haruslah mengikuti dan menghormati adat istiadat yang ada di tempat tinggal kita. Jangan serta-merta menghakimi sebuah tradisi, sebab siapa tahu di balik tradisi tersebut tersirat simbol ibadah dan kebaikan di dalamnya.

Demikianlah yang selalu dilakukan Walisanga, dengan lebih melihat kepada hal yang tersirat daripada tersurat. Atau dengan kata lain, mengukur kontekstualisasi hal-hal yang tekstual dan kaku tanpa keluar dari batasan syariat. Wallahu’alam.

Rekomendasi

Tradisi Rayo Anam Tradisi Rayo Anam

Tradisi Rayo Anam, Tradisi Lebaran di Tanah Minang

Tradisi sungkeman Tradisi sungkeman

Tradisi Sungkeman saat Idul Fitri dalam Pandangan Hadis

Ditulis oleh

Sarjana Studi Islam dan Peneliti el-Bukhari Institute

Komentari

Komentari

Terbaru

Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara

Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara

Muslimah Talk

Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

Berita

Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global

Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global

Muslimah Daily

Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial

Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial

Muslimah Talk

Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan

Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan

Muslimah Talk

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir  Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Khazanah

Pentingnya Pengalaman Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kajian

Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia? Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia?

Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia?

Muslimah Talk

Trending

Pencegahan Gangguan Menstruasi Pencegahan Gangguan Menstruasi

Bolehkah Perempuan Haid Ikut Menghadiri Acara Maulid Nabi?

Kajian

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Kajian

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Memperingati Maulid Nabi dengan Tradisi Marhabanan

Diari

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

Muslimah Talk

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Kajian

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Ibadah

Pentingnya Pengalaman Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kajian

rasuna said pahlawan kemerdekaan rasuna said pahlawan kemerdekaan

Rasuna Said: Pahlawan Kemerdekaan dari Kalangan Santri dan Pejuang Kesetaraan Perempuan Bersenjata Pena

Khazanah

Connect