Ikuti Kami

Subscribe

Diari

Tradisi Rayo Anam, Tradisi Lebaran di Tanah Minang

Tradisi Rayo Anam

BincangMuslimah.Com – Menelisik kembali budaya lebaran di Indonesia terdapat berbagai tradisi menarik. Salah satunya adalah tradisi lebaran ‘hari rayo anam’ di Pekuburan oleh masyarakat Minangkabau khususnya Jorong Sikaladi Nagari Pariangan, Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar.

Lebaran ini dilaksanakan tepatnya di Hari Rayo Anam atau 6 hari pasca lebaran. Diperkirakan acara tersebut sudah diwariskan sekitar 400 tahun yang silam dan akan diturunkan kepada anak kamanakan di setiap generasi berikutnya.

Setelah lebaran pertama masyarakat Jorong Sikaladi masyarakat melakukan puasa selama enam hari di bulan Syawal hingga hari ketujuh. Kemudian pada hari kedelapan hingga paling lama pada hari ke 15 setelah hari raya idul fitri tepatnya pada hari Kamis mereka merayakan hari raya ke enam (Rayo Anam). Karena dalam kepercayaan mereka hari kamis adalah hari arwah dan pada saat itulah arwah nenek moyang bisa berkesempatan datang ke tengah-tengah mereka.

Dilansir dari situs resmi Humas Tanah Datar, Tradisi diawali dengan melakukan ziarah dan berdoa bersama keluarga masing-masing kaum setelah selesai melakukan puasa enam di bulan Syawal. Hal ini mereka disebut katompat yaitu ziarah ke makam (pandam perkuburan). Masyarakat akan melakukan doa bersama dan kaum ibu akan membawa dulang yang berisikan makanan.

Setiap rumah membawa bekal dengan talam ke pemakaman. Di dalam talam berisikan nasi bungkus untuk dibagikan kepada masyarakat yang hadir, mulai dari anak-anak hingga tokoh masyarakat dan para perantau.

Puncaknya, warga yang berkumpul melakukan tahlil dan zikir bersama yang mereka namakan Ratik Tagak atau tahlilan sambil berdiri. Bagi masyarakat Sikaladi, Hari Rayo Anam lebih meriah jika dibandingkan dengan hari raya Idul Fitri. Karena pada Hari Rayo Anam ini, seluruh anak kemenakan Jorong Sikaladi, baik yang tinggal di kampung halaman maupun di perantauan akan pulang kampung dan berkumpul semuanya.

Dalam sebuah hasil penelitian berjudul Tradisi Mandoa Katompat dan Ratik Tagak Pada Hari Rayo Anam di Jorong Sikaladi Nagari Pariangan yang ditulis oleh Diva Nofia menyebutkan bahwa makna rayo anam jika dilihat dalam segi keagamaan tentunya dapat melakukan ziarah dan mengirimkan do’a kepada arwah dari keluarga yang telah meninggal dunia dengan harapan agar mereka diberi ketenangan di alam sana dan dijauhkan dari siksaan dan azab kubur.

Tradisi rayo anam ini juga sebagai ladang amal bagi masyarakat, menambah keyakinan dan meningkatkan keimanan kepada Allah SWT, sebagai ketentraman jiwa bagi masyarakat yang melaksanakan tradisi tersebut, serta membuka mata bahwasanya kita hidup di dunia ini hanya untuk sementara dan suatu saat kita pasti akan kembali kepada-Nya. Untuk itu kita sebagai umat muslim harus lebih mendekatkan diri lagi kepada Allah SWT dengan cara melaksanakan semua perintahnya dan meninggalkan segala larangannya.

Dari segi budaya makna tradisi rayo anam ini adalah sebagai jembatan untuk menjalin silaturahmi dalam kehidupan masyarakat. Dengan adanya tradisi ini dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan antara masyarakat serta terjalinnya rasa kebersamaan dalam prinsip hidup bergotong royong dan saling berbagi antar sesama masyarakat.

Tradisi mandoa katompat dan rati tagak pada rayo anam ini telah menjadi tradisi yang turun temurun dilakukan setiap tahunnya di Jorong Sikaladi yang diturunkan oleh nenek moyang mereka yang sangat dijaga kelestariannya oleh masyarakat setempat.

 

Rekomendasi

hisab rukyat perbedaan hasil hisab rukyat perbedaan hasil

Kasubdit Hisab Rukyat dan Syariah Jelaskan Alasan Perbedaan Hasil Awal Ramadhan dan Idul Fitri

Takbir Idul Fitri adha Takbir Idul Fitri adha

Perbedaan Takbir Idul Fitri dan Idul Adha

tiga keutamaan puasa syawal tiga keutamaan puasa syawal

Waktu yang Paling Dianjurkan untuk Puasa Syawal

tiga keutamaan puasa syawal tiga keutamaan puasa syawal

Tata Cara Puasa Syawal Lengkap dengan Niatnya

Avatar
Ditulis oleh

Mahasiswi UIN Jakarta dan volunter di Lapor Covid

Komentari

Komentari

Terbaru

haid selesai sebelum subuh haid selesai sebelum subuh

Haid Selesai Sebelum Subuh Tapi Belum Mandi, Tetap Wajib Puasa?

Ibadah

hukum memakai inhaler berpuasa hukum memakai inhaler berpuasa

Hukum Memakai Inhaler bagi Orang yang Berpuasa

Ibadah

imam al-azhar tema perempuan imam al-azhar tema perempuan

Imam Al-Azhar Mengangkat Tema Perempuan di Kultum Ramadan

Kajian

hikmah perintah puasa islam hikmah perintah puasa islam

Hikmah Perintah Puasa dalam Islam

Kajian

hukum bermesraan saat berpuasa hukum bermesraan saat berpuasa

Hukum Bermesraan dengan Bukan Mahram Saat Berpuasa

Kajian

perintah islam bersikap adil perintah islam bersikap adil

Perintah Islam untuk Bersikap Adil kepada Semua Orang termasuk Nonmuslim

Kajian

sakit safar tidak puasa sakit safar tidak puasa

Syarat Sakit dan Safar Hingga Boleh Tidak Puasa

Kajian

Tips Kuat Puasa Rasulullah Tips Kuat Puasa Rasulullah

Tips Kuat Puasa ala Rasulullah

Kajian

Trending

Pandangan Islam Tentang Perempuan yang Bekerja

Muslimah Daily

Keutamaan Menikahi Seorang Janda

Ibadah

Hukum Berdandan Sebelum Shalat

Ibadah

islam ibadah aktivitas ritual islam ibadah aktivitas ritual

Benarkah Muslimah Tidak Boleh Shalat Zuhur hingga Selesai Shalat Jumat?

Ibadah

Azzahra al-batul putri rasulullah Azzahra al-batul putri rasulullah

Julukan Azzahra dan Al-Batul untuk Fathimah Putri Rasulullah

Khazanah

Doa Mendengar Azan Keutamaannya Doa Mendengar Azan Keutamaannya

Doa Agar Tidak Overthinking dari Ibnu Atha’illah as-Sakandari

Ibadah

puasa sunnah hari jumat puasa sunnah hari jumat

Bagaimana Hukum Puasa Sunnah pada Hari Jumat?

Ibadah

haid selesai sebelum subuh haid selesai sebelum subuh

Haid Selesai Sebelum Subuh Tapi Belum Mandi, Tetap Wajib Puasa?

Ibadah

Connect