BincangMuslimah.Com – Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah. Rahmat dan kasih sayang senantiasa tercurah dari Allah Swt. Seluruh umat Muslim di dunia wajib melakukan ibadah puasa selama 30 hari. Dalam pelaksanaan ibadah puasa, ada beberapa golongan yang diberikan keringanan untuk tidak berpuasa, salah satunya adalah ibu hamil dan ibu menyusui. Jika ingin melaksanakan ibadah puasa saat hamil atau menyusui, ibu harus memperhatikan beberapa hal.
Perempuan yang sedang hamil dan memutuskan untuk tetap berpuasa, maka sebenarnya tergantung dari kondisi kesehatan ibu hamil itu sendiri. Selama kondisi kesehatan perempuan hamil dan janin sudah diperiksa dan dinyatakan sehat, maka perempuan hamil diperbolehkan untuk berpuasa dengan syarat ibu hamil harus tetap memenuhi kebutuhan nutrisi baik bagi dirinya dan janinnya.
Dalam hal ini, kewajiban berpuasa bagi perempuan hamil dan menyusui agak berbeda dari kaum Muslimin pada umumnya. Sebab itu, perempuan hamil dan menyusui diberikan keringanan (rukhshah) untuk tidak berpuasa sesuai dengan ayat berikut:
شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا۟ ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya: “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”
Sedang hadist Nabi Muhammad Saw., adalah: ”Sesungguhnya Allah telah memaafkan setengah nilai shalat dari para musafir serta memberikan kemurahan bagi perempuan hamil dan menyusui. Demi Allah. Rasulullah telah mengatakan keduanya, salah satu atau keduanya.” (HR. Nasai dan Tirmidzi)
Nutrisi Untuk Ibu Hamil
Dilansir dari Alodokter, kandungan nutrisi dan gizi ibu hamil yang seimbang adalah sekitar 2.500 kalori dalam sehari, dengan komposisi 50% karbohidrat (sekitar 308 gram), 30% protein (sekitar 103 gram), dan 10-20% lemak (sekitar 75 gram). Nutrisi tersebut bisa dipenuhi dengan mengonsumsi makanan empat sehat lima sempurna juga bisa menambahkan suplemen vitamin yang diyakini cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil selama berpuasa.
Selain itu, beberapa zat penting yang diperlukan saat kehamilan, di antaranya adalah asam folat, zat besi dan kalsium. Asam folat diperoleh dari kacang-kacangan, zat besi didapatkan dari sayuran, sementara sumber kalsium bisa didapatkan dari susu dan ikan. Terkait dengan perempuan hamil yang berpuasa, terdapat beberapa hasil penelitian dari data Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) sebagai berikut:
Pertama, perempuan hamil yang berpuasa tidak memberikan dampak pada penurunan kesehatan bayi setelah lahir (hal ini diukur dari berat badan lahir dan APGAR score).
Kedua, perempuan hamil yang berpuasa tidak terbukti melahirkan bayi dengan IQ yang lebih rendah dibanding dengan perempuan hamil yang tidak berpuasa.
Ketiga, dari pantauan selama kehamilan, tidak didapatkan perubahan yang secara signifikan membahayakan kesehatan ibu hamil. Temuan ini berlaku bagi perempuan hamil yang berada dalam kondisi yang sehat, kuat, tidak merasa berat saat menjalankan ibadah puasa.
Tips Puasa Untuk Ibu Hamil
Jika ada ibu hamil yang ingin berpuasa, maka bicarakanlah dengan dokter atau bidan yang kompeten. Puasa bisa berbahaya jika sudah mengalami dehidrasi dari mual dan muntah kehamilan (morning sickness) atau jika ibu hamil tersebut memiliki kondisi medis seperti diabetes gestasional dan anemia. Berikut adalah pedoman agar tetap sehat jika ibu hamil memilih berpuasa saat Ramadhan:
Pertama, cegah dehidrasi dengan memperbanyak minum saat berbuka dan menghindari cuaca panas. Penyebab umum rasa tidak enak badan saat berpuasa adalah dehidrasi. Cobalah untuk
minum sekitar 1,5 – 2 liter air atau cairan lainnya antara waktu buka dan sahur, dan hindari minuman berkafein seperti teh dan kopi.
Kedua, hindari berbuka dengan banyak minuman manis yang meningkatkan kadar gula darah dengan cepat. Gula darah kemudian dapat turun dengan cepat, yang membuat ibu hamil merasa lemas dan pusing. Untuk sahur, pilih makanan yang melepaskan energi secara perlahan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti biji-bijian dan umbi-umbian, dan makanan kaya serat, seperti kacangkacangan, sayuran dan buah-buahan.
Ketiga, pada waktu berbuka dan sahur, pastikan ibu hamil mendapat banyak protein dari kedelai, kacang-kacangan, ikan, daging dan telur. Hal ini akan membantu pertumbuhan bayi.
Keempat, cobalah untuk tidak berjalan jauh atau membawa beban berat. Kurangi pekerjaan rumah tangga dan tanggung jawab lainnya.
Kelima, tetap tenang dan hindari situasi stres. Perubahan rutinitas, perut kosong, serta jadwal makan, minum dan tidur yang berubah bisa menyebabkan stres. Ibu hamil yang berpuasa selama bulan Ramadhan diketahui memiliki tingkat hormon stres kortisol yang lebih tinggi dalam darah mereka dibandingkan perempuan yang tidak berpuasa.
Demikian artikel tentang tips melaksanakan ibadah puasa saat hamil. Semoga, para ibu hamil yang memutuskan untuk tetap menjalankan ibadah puasa mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah Swt. dan dikaruniai kesehatan untuk sang ibu dan janinnya.[]