Ikuti Kami

Ibadah

Tiga Bagian Anggota Wudhu yang Sering Disepelekan Muslimah

tingkatan bersuci

BincangMuslimah.Com – Wudhu merupakan ritual pendahulu yang harus dilakukan setiap umat Islam dalam melaksanakan shalat. Keabsahan wudhu menjadi salah satu penyebab keabsahan shalat. Bisa dikatakan, jika wudhunya saja tidak sah karena beberapa anggota wudhu tidak terbasuh dengan benar, maka secara otomatis shalatnya pun tidak sah. Ini disebabkan karena wudhu adalah bagian yang tak terpisahkan dari rangkaian shalat.

Dalam kondisi tertentu, berwudhu bagi muslimah adalah tantangan tersendiri. Mereka harus membuka segala atribut seperti kerudung, handshock, kaos kaki, ataupun ciput untuk berwudhu dengan sempurna. Selain itu, bagi muslimah yang berpakaian tertutup harus menyingsingkan kedua lengan tangan, celana, atau rok agar dapat berwudhu dengan sempurna. Tidak sedikit yang berwudhu dengan jurus asal basah atau asal tertib sehingga terdapat beberapa bagian anggota wudhu  yang rentan tertinggal. Apa sajakah itu?

Pertama, membasuh muka, terutama bagian batas-batas wajah. Membasuh muka merupakan rukun wudhu yang harus dipenuhi secara merata, terutama batas-batas wajah. Dalam kitab Fathul Qarib disebutkan bahwa yang dinamakan wajah adalah

  جميع الوجه وحده طولا ما بين منابت شعر الرأس غالبا واخر اللحيين وهما العظمان اللذان ينبت عليهما الأسنان السفلى يجتمع مقدمها فى الذقن ومؤخرهما فى الأذن وحده عرضا مابين الأذنين

“Seluruh tempat tumbuhnya rambut yang memanjang sampai ujung jenggot. Yaitu ditandainya dua tulang yang ditumbuhi gigi-gigi bawah yang terkumpul pada dagu di depan. Adapaun tempat akhirnya adalah bagian memanjang wajah di antara dua telinga.”

Kedua, bagian ujung siku-siku kedua lengan tangan. Bagian ini merupakan bagaian yang agak sulit dijangkau bagi yang memakai baju lengan panjang. Namun demikian, ini bukanlah alasan yang menjadikan kebolehan seseorang meninggalkan kewajiban batasan tersebut sebagaimana yang ditegaskan oleh Allah dalam QS. Al-Maidah ayat 6

Baca Juga:  Hukum Menonton Mukbang saat Puasa Ramadhan

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, apabila telah datang waktu kalian menegakkan sholat, maka basuhlah wajah kalian, dan kedua tangan kalian sampai ke siku-siku.

Ayat di atas menunjukkan kewajiban membasuh sampai ke siku. Bahkan terdapat kaidah fikih yang mengatakan Ma laa yatimmul wajib illa bihi, fahua wajib, yaitu sesuatu yang tidak sempurna kewajibannya kecuali dengannya, maka hukumnya wajib. Maksudnya adalah, karena membasuh tangan sampai siku itu menjadi kebasahan dalam gerakan wudhu, maka wajib untuk membasuh siku tersebut. Sehingga dalam hal ini, melebihi siku itu justru lebih baik untuk menghindari ketidak sampaian sampainya air ke siku.

Ketiga, bagian tumit kaki. Batasan kewajiban membasuh kaki adalah mata kaki sebagaimana dalam QS. Al-Maidah ayat 6. Akan tetapi bukan berarti bagian tumit (belakang kaki) tidak masuk dalam wilayah ini. Nabi Muhammad saw bahkan menghimbau para sahabatnya untuk waspada dengan tumit-tumit mereka pada saat membasuh kaki.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو، قَالَ: تَخَلَّفَ عَنَّا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفْرَةٍ سَافَرْنَاهَا فَأَدْرَكَنَا – وَقَدْ أَرْهَقَتْنَا الصَّلاَةُ – وَنَحْنُ نَتَوَضَّأُ، فَجَعَلْنَا نَمْسَحُ عَلَى أَرْجُلِنَا، فَنَادَى بِأَعْلَى صَوْتِهِ: «وَيْلٌ لِلْأَعْقَابِ مِنَ النَّارِ» مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلاَثًا

Artinya: Dari Abdillah ibn Umar; kami tertinggal dari nabi Muhammad dalam suatu perjalanan, dan kemudian kami bertemu, dan kami telah terbebani (perintah) shalat. Kami kemudian berwudhu dan mengusap kaki-kaki kami. Nabi kemudian memanggil kami dengan suara lantang “celakalah bagi tumit-tumit yang berada di neraka” beliau berkata demikian dua atau tiga kali(HR. Bukhari).

Hadis di atas mengisyaratkan pentingnya membasuh bagian tumit sebagai kesempurnaan dalam wudhu. Oleh sebab itu, memperhatikan bagian-bagian remeh di antara anggota wudhu itu sangat penting terhadap keabsahan wudhu. Dalam hal ini, bagi yang memiliki fisik sempurna, tidak ada alasan untuk meninggalkan bagian tersebut dengan alasan pakaian, atau alasan lain seperti tidak mau ribet, takut basah, dll. Wallahu A’lam Bis Shawab

Rekomendasi

Hukum Berkumur Melaksanakan Puasa Hukum Berkumur Melaksanakan Puasa

Hukum Berkumur saat Melaksanakan Ibadah Puasa

tinta pemilu menghalangi wudhu tinta pemilu menghalangi wudhu

Apakah Tinta Pemilu Menghalangi Air Wudhu?

Apakah Menyentuh Rambut Istri Dapat Membatalkan Wudhu? Apakah Menyentuh Rambut Istri Dapat Membatalkan Wudhu?

Apakah Menyentuh Rambut Istri Dapat Membatalkan Wudhu?

Hadis tentang Keutamaan Berwudhu Hadis tentang Keutamaan Berwudhu

5 Hadis tentang Keutamaan Berwudhu, Apa Saja Itu?

Ditulis oleh

Penulis adalah konten writer program Cariustadz.id Pusat Studi Al-Quran, dan kandidat magister pengkajian Islam dalam bidang dakwah dan komunikasi UIN Jakarta. Beliau merupakan alumni Pondok Pesantren Ilmu Hadis Darus-Sunnah Ciputat.

Komentari

Komentari

Terbaru

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

panduan melaksanakan puasa syawal panduan melaksanakan puasa syawal

Panduan Melaksanakan Puasa Syawal

Ibadah

beberapa ibadah bulan syawal beberapa ibadah bulan syawal

Berikut Beberapa Ibadah yang Bisa Dilakukan di Bulan Syawal

Ibadah

kartini sikap kritis beragama kartini sikap kritis beragama

Raden Ajeng Kartini dan Sikap Kritis dalam Beragama

Khazanah

jiwa kartini setiap perempuan jiwa kartini setiap perempuan

Jiwa Kartini Ada di Setiap Diri Perempuan

Muslimah Talk

kisah fatimah idul fitri kisah fatimah idul fitri

Kisah Sayyidah Fatimah Merayakan Idul Fitri

Khazanah

Silaturahmi dalam Momen Lebaran Silaturahmi dalam Momen Lebaran

Menjalin Silaturahmi dalam Momen Lebaran

Kajian

Macam Manusia Imam Al-Ghazali Macam Manusia Imam Al-Ghazali

Empat Macam Manusia Menurut Imam Al-Ghazali

Kajian

Trending

doa terhindar dari keburukan doa terhindar dari keburukan

Doa yang Diajarkan Rasulullah kepada Aisyah agar Terhindar Keburukan

Ibadah

Surat Al-Ahzab Ayat 33 Surat Al-Ahzab Ayat 33

Tafsir Surat Al-Ahzab Ayat 33; Domestikasi Perempuan, Syariat atau Belenggu Kultural?

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Mahar Transaksi Jual Beli Mahar Transaksi Jual Beli

Tafsir Surat An-Nisa Ayat 4; Mahar Bukan Transaksi Jual Beli

Kajian

Doa berbuka puasa rasulullah Doa berbuka puasa rasulullah

Beberapa Macam Doa Berbuka Puasa yang Rasulullah Ajarkan

Ibadah

Hukum Sulam Alis dalam Islam

Muslimah Daily

Doa Setelah Shalat Witir

Ibadah

kisah yahudi maulid nabi kisah yahudi maulid nabi

Enam Hal Penting yang Perlu Digarisbawahi tentang Poligami Rasulullah

Kajian

Connect