BincangMuslimah.Com- Umat Islam dianjurkan untuk menjalankan ibadah puasa pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Namun, bagaimana dengan orang yang masih memiliki utang puasa Ramadhan karena alasan sakit, perjalanan, haid, atau nifas? Apakah mereka boleh menjalankan puasa Dzulhijjah dibarengi dengan qadha puasa Ramadhan?
Dilansir dari situs web Dar Al-Ifta (lembaga fatwa Mesir), seorang muslim diperbolehkan menggabungkan puasa Dzulhijjah dengan qadha puasa Ramadhan. Selain itu, dia juga mendapatkan dua pahala atas dua puasa tersebut.
Hukum Menggabungkan Puasa Dzulhijjah dengan Qadha Puasa Ramadhan
Imam al-Suyuti menjelaskan dalam kitabnya Al-Asybah wa an-Nazhair halaman 20 tentang keabsahan hukum menggabungkan dua niat puasa Dzulhijjah dan qadha puasa Ramadhan.
(صَامَ فِي يَوْمِ عَرَفَةَ مَثَلًا قضاءً أو نذرًا أو كفارةً، وَنَوَى مَعَهُ الصَّوْمَ عَنْ عَرَفَةَ، فَأَفْتَى الْبَارِزِي بِالصِّحَّةِ وَالْحُصُوْل عَنْهُمَا)
Artinya: “Jika seseorang berpuasa dengan niat qadha, nazar, atau kafarat di hari ‘Arafah, lalu dia berniat puasa ‘Arafah (pada tanggal 9 Dzulhijjah), maka puasanya sah dan dia mendapatkan dua pahala atas puasa qadha, nazar, atau kafarat dan puasa ‘Arafahnya. Hal tersebut sesuai fatwa Imam Al-Barizi.”
Hal serupa disampaikan oleh Syekh Zakariya Al-Anshari dalam kitab Asnal Mathalib juz V, halaman 38, berikut ini:
قَوْلُهُ (وَصَوْمُ عَاشُورَاءَ) أَفْتَى الْبَارِزِيُّ بِأَنَّ مَنْ صَامَ عَاشُورَاءَ مَثَلًا عَنْ قَضَاءٍ أَوْ نَذْرٍ حَصَلَ لَهُ ثَوَابُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ وَوَافَقَهُ الْأَصْفُونِيُّ وَالْفَقِيهُ عَبْدُ اللَّهِ النَّاشِرِيُّ وَالْفَقِيهُ عَلِيُّ بْنُ إبْرَاهِيمَ بْنِ صَالِحٍ الْحَضْرَمِيُّ وَهُوَ الْمُعْتَمَدُ (قَوْلُهُ صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ اُحْتُسِبَ عَلَى اللَّهِ إلَخْ) الْحِكْمَةُ فِي كَوْنِ صَوْمِ عَرَفَةَ بِسَنَتَيْنِ وَعَاشُورَاءَ بِسَنَةٍ أَنَّ عَرَفَةَ يَوْمٌ مُحَمَّدِيٌّ يَعْنِي أَنَّ صَوْمَهُ مُخْتَصٌّ بِأُمَّةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَاشُورَاءَ يَوْمٌ مُوسَوِيٌّ
Artinya, “(Puasa Asyura). Al-Barizi berfatwa bahwa orang yang berpuasa pada hari Asyura misalnya untuk qadha atau nazar puasa, maka dia juga mendapat pahala puasa sunah hari Asyura. Pandangan ini disepakati oleh Al-Ushfuwani, Al-Fakih Abdullah An-Nasyiri, Al-Faqih Ali bin Ibrahim bin Shalih Al-Hadhrami. Ini pandangan yang muktamad. (Puasa hari Asyura dihitung oleh Allah) Hikmah di balik ganjaran penghapusan dosa dua tahun untuk puasa sunah Arafah dan penghapusan dosa setahun untuk puasa Asyura adalah karena Arafah adalah harinya umat Nabi Muhammad SAW, yakni puasa sunah Arafah bersifat khusus untuk umat Nabi Muhammad SAW. Sementara Asyura adalah harinya umat Nabi Musa AS,”
Setelah mengetahui keabsahan hukum menggabungkan dua niat puasa Dzulhijjah dan qadha puasa Ramadhan, muncuLlah pertanyaan, bagaimana niat dan tata cara menggabungkan dua puasa tersebut?
Niat dan Tata Cara Menggabungkan Puasa Dzulhijjah dengan Puasa Qadha Ramadhan
Menurut Buya Yahya, ketika seseorang ingin mengganti puasa Ramadhan di bulan Dzulhijjah, maka cukup baginya berniat mengqadha puasa Ramadhan.
“Anda niat bayar utang (qadha puasa Ramadhan) jangan digabung dengan niat puasa sunah. Sebab puasa fardhu tidak boleh dicampur dengan yang lainnya. Maka, ketika anda ingin meng-qadha puasa Ramadhan di bulan Dzulhijjah. Anda tidak boleh menggabungkan niat antara keduanya. Anda cukup berniat meng-qadha puasa Ramadan, “Ya Allah saya besok mau meng-qadha puasa Ramadhan.” Karena anda meng-qadha puasa Ramadhan, anda mendapatkan pahala yang lebih besar daripada puasa Dzulhijjah. Kemudian Allah Maha Kasih, karena anda meng-qadha puasa Ramadhan di bulan Dzulhijjah, maka Allah berikan pahala qadha puasa Ramadhan dan pahala puasa Dzulhijjah.”
Niat qadha puasa Ramadhan mulai dibaca dalam hati atau dilafalkan. malam hari sejak terbenamnya matahari sampai sebelum waktu fajar tiba. Berikut lafal niatnya.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadan besok hari karena Allah Swt”.
Demikian hukum menggabungkan puasa Dzulhijjah dan qadha puasa Ramadhan beserta niat dan tata caranya. Semoga puasa kita diterima oleh Allah swt. Amin. Wallahu a’lam.
1 Comment