Ikuti Kami

Ibadah

Ingin Memantaskan Diri Menjelang Pernikahan? Simak Ulasan Berikut

islampos.com

BincangMuslimah.Com – Beberapa waktu yang lalu kata-kata masyarakat ramai memperbincangkan perihal memantaskan diri setelah pernikahan artis Dinda Hauw dan Rey Mbayang. Sebetulnya setiap pasangan biasa melontarkan ungkapan ini di waktu menjelang pernikahan, yaitu keinginan untuk memantaskan diri.

Maksud dari memantaskan diri adalah berusaha berbenah diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Karena janji Allah, orang baik pasti akan berjodoh dengan yang baik pula begitu juga sebaliknya. Sebagaimana yang telah Allah tegaskan pada Surah an-Nur ayat 26:

ٱلۡخَبِيثَـٰتُ لِلۡخَبِيثِينَ وَٱلۡخَبِيثُونَ لِلۡخَبِيثَـٰتِ‌ۖ وَٱلطَّيِّبَـٰتُ لِلطَّيِّبِينَ وَٱلطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَـٰتِ‌ۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ‌ۖ لَهُم مَّغۡفِرَةٌ۬ وَرِزۡقٌ۬ ڪَرِيمٌ۬

Artinya; Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji pula, dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik pula. Mereka yang dituduh itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka yang menuduh itu. Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia surga. (QS. An-Nur : 26)

Syekh asy-Sya’rawi dalam Tafsir asy-Sya’rawi mengatakan berkenaan dengan ayat ini, dalam sebuah penikahan suami istri  hanya membutuhkan adanya kenyamanan. Adanya kenyaman ini bisa dari adanya kesamaan antara keduanya. Persamaan ini baik dari segi akhlak, keagamaan, cara berpikir, sosial, ekonomi, dan berbagai pertimbangan lainnya. Berdasarkan ayat ini, anjuran memantaskan diri tidak hanya untuk perempuan, tapi juga laki-laki.

Oleh karena itu, tidak heran jika laki-laki yang baik tentu akan mencari perempuan yang baik dan perempuan yang baik tentu mendambakan laki-laki yang baik pula. Sehingga, berusaha memperbaiki diri menjelang pernikahan itu bagian dari ikhtiar untuk mendapatkan pendamping yang baik nantinya. Namun, perlu memperhatikan beberapa hal terkait keinginan memantaskan diri agar niat dan tujuan tetap terjaga, tidak hanya sampai batas pernikahan saja.

Baca Juga:  Manfaat Jaga Lisan, Kunci Keselamatan Hidup

Berikut ini penulis ingin membagikan beberapa hal perihal memantaskan diri menjelang pernikahan sebagai berikut:

Memiliki Niat yang Tulus dan Ikhlas karena Allah

Penting sekali meluruskan niat saat ingin memantaskan diri, karena niat awal yang akan menentukan akhir dari tujuan yang ingin tercapai. Sebagai pengingat, bahwa keinginan untuk memantaskan diri bukan hanya tujuan untuk menikah saja. Karena jika tujuan hanya untuk menikah saja maka boleh jadi perbaikan yang ingin kita lakukan hanya sampai batas itu saja.

Jadikanlah usaha untuk memantaskan diri sebagai langkah awal untuk belajar menjadi pribadi yang lebih baik sehingga niat tersebut akan terus tumbuh sampai akhir hayat. Jadi jika ada pertanyaan apakah niat memantaskan diri hanya waktu ingin menikah saja? Tentu tidak, karena memang sesungguhnya Allah menyuruh kita untuk terus memantaskan diri agar menjadi manusia yang baik.

Namun tidak dapat dipungkiri keinginan untuk memantaskan diri ini muncul saat masa-masa menjelang pernikahan. Karena ketika hendak memulai sebuah pernikahan tentu rasa untuk memantaskan diri akan hadir beriringan dengan munculnya sebuah harapan baru dalam hidup. Maka dari itu sering kita jumpai orang-orang yang justru setelah menikah menjadi pribadi yang lebih baik.

Membekali Diri dengan  Ilmu tentang Pernikahan

Membina sebuah rumah tangga tidak bisa dengan asal-asalan, tentu perlu kesiapan yang matang demi menghindari kecerobohan yang kelak dapat menggagalkan pernikahan. Oleh karena itu penting bagi pasangan yang ingin menikah untuk membekali diri dengan segala ilmu dan pengetahuan seputar rumah tangga.

Kita bisa menanyakan kepada orang tua yang lebih berpengalaman dalam rumah tangga, belajar kepada tokoh-tokoh agama. Serta mengikuti seminar pra nikah, dan membaca buku-buku yang berkaitan dengan pernikahan. Tetapi tidak bisa menganggap sepele kegiatan-kegiatan seperti ini karena dengan memiliki pengetahuan yang cukup mengenai pernikahan. Sehingga dapat meminimalisir terjadinya kegagapan apabila menghadapi kendala dalam hubungan rumah tangga nantinya.

Baca Juga:  Hadis Mengenai Anjuran Menikahi Pasangan yang Subur

Berusaha Memperbaiki Diri

Inti dari keinginan untuk memantaskan diri sesungguhnya terletak pada usaha yang kita lakukan untuk memperbaiki diri. Memperbaiki diri sebenarnya memang diperintahkan untuk terus dilakukan setiap harinya agar kita bisa menjadi manusia yang semakin baik hari ke hari. Apalagi menjelang pernikahan, tentu setiap kita ingin menjadi versi terbaik dari diri kita saat hendak memulai sebuah rumah tangga.  Setidaknya penulis menilai tiga hal yang perlu diperhatikan dan membutuhkan perbaikan menjelang pernikahan.

Pertama, keagamaan. Dengan memperdalam ilmu agama dan memperbaiki kesalahan maupun kelalaian yang sebelumnya sering kita lakukan. Hal ini tentu sangat perlu diperbaiki agar kelak bisa membangun keluarga dengan nilai spiritual yang mapan dan mendidik anak-anak dengan bekal ilmu agama yang cukup.

Kedua, perbaikan dari sisi psikologis, perbaikan ini mencakup pada memperbaiki diri dengan mengatur dan mendidik sensitivitas diri, menjaga emosi, dan meluaskan cara berpikir. Penting bagi kita yang ingin menikah harus memiliki kesiapan mental, serta kesabaran yang besar agar mengurangi kecekcokan dalam rumah tangga kelak. Karena banyak kasus ketika mental belum siap, emosi yang menggebu-gebu menyebabkan banyak pernikahan tidak bertahan lama.

Ketiga, perbaikan dari sisi sosial. Pernikahan itu akan membentuk hubungan antara dua keluarga, bukan hanya sebatas hubungan suami dan istri. Oleh karena itu kita perlu belajar agar lebih peka sosial, bagaimana memposisikan mertua sebagai ibu kita sendiri dan menjaga perasaan kerabat-kerabat. Supaya ukhuwah yang akan dibina tetap terjaga dan selalu harmonis dengan keluarga. Wallahu ‘alam.

Rekomendasi

Hukum Nikah Tanpa Wali

Mapan Dulu, Baru Nikah! Mapan Dulu, Baru Nikah!

Mapan Dulu, Baru Nikah!

suami suara tuhan suami suara tuhan

Pengertian Keluarga Sakinah dan Makna Perkawinan dalam Islam

Uang Panai, Wajibkah?

Ditulis oleh

Mahasiswa S2 Studi Quran Hadis UIN Sunan Kalijaga

Komentari

Komentari

Terbaru

Ratna Indraswari Ibrahim: Perempuan Difabel yang Berdaya Ratna Indraswari Ibrahim: Perempuan Difabel yang Berdaya

Ratna Indraswari Ibrahim: Perempuan Difabel yang Berdaya

Tak Berkategori

Kesopanan Lebih Dihargai Daripada Umur: Etika Berbahasa dan Tanggung Jawab Kesopanan Lebih Dihargai Daripada Umur: Etika Berbahasa dan Tanggung Jawab

Kesopanan Lebih Dihargai Daripada Umur: Etika Berbahasa dan Tanggung Jawab

Muslimah Daily

Enam Hal yang Membatalkan Wudhu Enam Hal yang Membatalkan Wudhu

Benarkah Wudhu Dapat Menggugurkan Dosa?

Ibadah

Konsekuensi Ketiadaan Suara Perempuan di Lembaga Legislatif Konsekuensi Ketiadaan Suara Perempuan di Lembaga Legislatif

Konsekuensi Ketiadaan Suara Perempuan di Lembaga Legislatif

Muslimah Talk

pendidikan perempuan pendidikan perempuan

Profesi-profesi Perempuan di Masa Nabi Saw

Muslimah Daily

Tafsir Hadis: Benarkah Perempuan Kurang dalam Hal Akal dan Spiritual? Tafsir Hadis: Benarkah Perempuan Kurang dalam Hal Akal dan Spiritual?

Tafsir Hadis: Benarkah Perempuan Kurang dalam Hal Akal dan Spiritual?

Muslimah Talk

Lubna al-Qurthubiyah: Pejuang Literasi dari Cordoba Lubna al-Qurthubiyah: Pejuang Literasi dari Cordoba

Lubna al-Qurthubiyah: Pejuang Literasi dari Cordoba

Muslimah Talk

Rida Al-Tubuly: Farmakolog Pejuang Kesetaraan

Muslimah Talk

Trending

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

Kata Nabi Tentang Seseorang yang Senang Membully Temannya

Kajian

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Siapa yang Paling Berhak Memasukkan Jenazah Perempuan Ke Kuburnya?

Ibadah

ratu bilqis ratu bilqis

Tafsir Q.S An-Naml Ayat 23: Meneladani Kepemimpinan Ratu Balqis dalam Politik

Kajian

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Bolehkah Akikah Anak Kembar dengan Satu Kambing?

Ibadah

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

Connect