Ikuti Kami

Diari

Review Buku Rentang Kisah Karya Gita Savitri

beautynesia.id

Judul Buku          : Rentang Kisah
Penulis                : Gita Savitri Devi
Kota Terbit          : Jakarta Selatan
Penerbit              : Gagas Media
Tahun Terbit        : 2017
Halaman             : vii + 207

BincangMuslimah.Com Sebagian atau bahkan seluruh sahabat bincang muslimah pasti sudah mengenal Gita Savitri Devi. Yup, perempuan berkrudung yang akrab dipanggil gitasav ini memang memiliki channel youtube dan blog yang sudah akrab di kalangan pemuda-pemudi Indonesia. Terlebih, ia sering menceritakan kisah hidupnya selama berada di Jerman untuk studi S1-nya.

Ia dikenal sebagai sosok muslimah yang sangat kritis dengan pendapat-pendapatnya yang sangat berani ia utarakan di dalam vlog-vlog dan tulisan-tulisan blog pribadinya. Perempuan berdarah Palembang ini semakin dikenal luas saat diundang wara-wiri di stasiun televisi nasional dan menjadi hots acara muslim travelers di net tv.

Terlepas dari ketenaran yang didapat oleh gitasav, keceriaannya di depan kamera dan di hadapan audiens saat ia menjadi seorang pembicara. Sebenarnya, ada banyak lika liku kehidupan yang telah ia lalui, sehingga ia dapat menjadi perempuan muslimah yang berpendirian kuat seperti sekarang ini.

Kisah itu ia bagikan di dalam bukunya yang berjudul “Rentang Kisah”. Buku yang diterbitkan oleh gagas media di tahun 2017 ini sangat sukses di pasaran. Bahkan dalam jangka satu tahun saja, bukunya sudah memasuki cetakan kesembilan.

Buku setebal 207 halaman itu ia awali dengan menceritakan ketidak harmonisan antara dirinya dengan ibunya saat ia masih sekolah. Bahkan, ia menggambarkan lebih baik bertemu dengan kuntilanak dari pada dengan ibunya saat marah-marah. Ia memberi judul tulisannya dengan “Ibu selalu salah.”

Baca Juga:  Sikap Muslimah Untuk Menyambut Tahun Baru 2025

Namun, semuanya berubah saat ia mengalami sakit yang mengharuskannya opname di rumah sakit. Setelah itu, gitasav lebih banyak merenung dan sadar bahwa apa yang telah ibunya lakukan kepadanya adalah semata untuk kebaikannya.

Selanjutnya, gitasav bercerita tentang passion dan mimpi yang mulai ia pertanyakan ketika ia hendak lulus SMA. Saat teman-temannya sudah sibuk mempersiapkan tes masuk kuliah jurusan apa, ia justru masih belum tahu apa sebenarnya yang ia sukai dan mimpinya.

Dan di saat ia sudah menemukan passion dan hendak kemana ia berkuliah, bahkan ia sudah diterima di ITB, malah ibunya menawarkan kuliah di Jerman. Negara dimana ayah dan ibunya dulu pernah tinggal disana. Namun, ibunya saat hendak melahirkannya harus pulang ke Indonesia.

Hidup gitasav kembali diuji, ternyata ia harus menunggu satu tahun baru bisa kuliah di Jerman. Hal ini disebabkan karena kuliah disana harus sudah berusia 18 tahun, tidak boleh kurang.

Selama menunggu satu tahun itu, gitasav harus menerima beribu pertanyaan dari sanak saudara yang bertanya kapan ke Jermannya, koq belum berangkat sih, dan lain sebagainya. Selain itu, ia harus menahan perasaannya saat melihat teman-temannya sudah mulai menggunakan jas almamater kuliahnya. Disinilah ia benar-benar harus belajar ikhlas dengan keadaan.

Proses pendewasaan gitasav benar-benar diuji saat ia sudah hidup di Jerman. Ia yang dulunya di Indonesia tidak terlalu suka belajar, kini diminta belajar ekstra demi lulus ujian masuk universitas bergengsi di sana. Terlebih, ia juga harus menguasai bahasa Jerman sebagai bahasa pengantarnya.

Di sela-sela kesibukan perkuliahannya yang tidak main-main, ia harus menelan pahitnya hidup setelah ia tahu bahwa pacarnya yang berada di Indonesia selingkuh. Di sinilah ia belajar bahwa ada beberapa hal di dunia yang nggak bisa kita utak-atik, karena memang bukan kuasa kita. Setelah putus dengan pacarnya itu, gitasav kembali dibuat bimbang dengan kisah cinta barunya bersama “Paulus” yang beda agama dengannya.

Baca Juga:  Korona dan Penghargaan Terhadap Kehidupan

Masih banyak kisah-kisah menariknya yang ia tuangkan di dalam Rentang Kisah selama ia berada di Jerman. Di mana kisah tersebut dapat membuat gitasav lebih mengenal dirinya sendiri, mengenal agamanya; tidak hanya sekedar shalat dan puasa, lebih memahami untuk apa ia berada di dunia, perjalanan hijrahnya untuk menutup auratnya, serta kisah Paulus yang akhirnya mengucapkan dua kalimat syahadat.

Buku ini sangat recommended untuk dibaca, disamping bahasanya yang mudah dicerna, kita juga dapat banyak memetik hikmah di setiap kisah hidup yang dihidangkan dalam buku ini.

Setelah mengisahkan lika liku hidup yang dapat mengubah hidupnya, gitasav juga mencantumkan beberapa tulisannya yang telah ia muat di blog pribadinya. Tulisan yang sangat open minded untuk dijadikan bahan renungan. Selamat membaca! Wa Allahu a’lam bis shawab.

Rekomendasi

Sinopsis Film Rentang Kisah: Potret Muslimah yang Berdaya  

Perempuan yang Menangis Kepada Perempuan yang Menangis Kepada

Perempuan yang Menangis Kepada Bulan Hitam: Perlawanan Korban Kawin Tangkap Sumba

please look after me please look after me

Please Look After Mom (Ibu Tercinta): Kisah Penyesalan Usai Ibu Menghilang

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Perempuan di Titik Nol; Firdaus dan Pengalaman Sosial Perempuan Arab

Ditulis oleh

Redaktur Pelaksana BincangMuslimah.Com, Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Pondok Pesantren Luhur Ilmu Hadis Darus-Sunnah

Komentari

Komentari

Terbaru

Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara

Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara

Muslimah Talk

Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

Berita

Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global

Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global

Muslimah Daily

Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial

Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial

Muslimah Talk

Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan

Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan

Muslimah Talk

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir  Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Khazanah

Pentingnya Pengalaman Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kajian

Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia? Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia?

Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia?

Muslimah Talk

Trending

Pencegahan Gangguan Menstruasi Pencegahan Gangguan Menstruasi

Bolehkah Perempuan Haid Ikut Menghadiri Acara Maulid Nabi?

Kajian

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Kajian

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Memperingati Maulid Nabi dengan Tradisi Marhabanan

Diari

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

Muslimah Talk

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Kajian

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Ibadah

Pentingnya Pengalaman Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kajian

rasuna said pahlawan kemerdekaan rasuna said pahlawan kemerdekaan

Rasuna Said: Pahlawan Kemerdekaan dari Kalangan Santri dan Pejuang Kesetaraan Perempuan Bersenjata Pena

Khazanah

Connect