Ikuti Kami

Berita

Diskusi Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ) Ajak Masyarakat Ambil Peran Dukung Palestina

Ambil Peran Dukung Palestina

BincangMuslimah.Com – Pusat Studi Al-Quran (PSQ) bekerja sama dengan Masjid Istiqlal menggelar forum disksusi di Aula Masjid Istiqlal. Diskusi yang bertajuk “Peran Kita dalam Mendukung Palestina” tersebut mengajak semua elemen untuk turut memainkan perannya dalam mendukung perjuangan rakyat Palaestina.

“Apa pun profesi kita, di mana pun kita, saya kira kita sudah sadar betul, kita semua punya peran untuk mendukung Palestina,” kata Najelaa. Ia mengajak masyarakat untuk memahami konflik ini secara lebih mendalam dan tidak terjebak dalam miskonsepsi yang ada. “Menghentikan perang di Palestina adalah tanggung jawab kita semua. Ambil peran dalam mendukung perdamaian Palestina,” ungkap Najelaa Shihab saat membuka sesi diskusi, Sabtu [1/6].

Diskusi terbatas tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional seperti Prof. Dr. M. Quraish Shihab (Pendiri PSQ), Prof. Dr. Nasaruddin Umar (Imam Besar Masjid Istiqlal), KH. Ulil Abshar Abdalla (Ketua PBNU), Abdul Kadir Jailani (Dirjen Asia Pasifik Kemenlu), Savic Ali (Pendiri Islami.co/Tokoh Muda NU), Kalis Mardiasih (Aktivis Gender), Adrian Perkasa (Sejarawan/Akademisi), Habib Husein Ja’far (Dai Milenial), Faried F. Saenong (Dewan Pakar PSQ) dan beberapa tokoh lainnya.

Dalam rangka memperjelas akar konflik Palestina-Israel ini, Ketua PBNU yang juga merupakan Dewan Pakar PSQ, Ulil Abshar Abdalla, menjelaskan beberapa mitos yang selama ini disebar oleh Israel dan pendukungnya dan dijadikan alasan untuk terus menindas rakyat Palestina.

Yang pertama, menurut Ulil, mitos bahwa sebelum Israel datang ke jazirah arabia, Israel adalah tanah kosong tak berpenghuni. Padahal sejarah menunjukkan, bangsa Palestina telah menempati wilayah tersebut selama berabad-abad.

“Beberapa politisi penting Israel menggambarkan Palestina sebelum berdirinya negara Israel sebagai tanah kosong. Ini mitos yang dibangun Israel bertahun-tahun,” jelas Ulil.

Baca Juga:  Pandangan dan Sikap Keagamaan Pasca Musyawarah KUPI II

Mitos kedua, rakyat Palestina lebih memilih perang daripada jalan damai. Padahal situasi sebenarnya adalah Palestina sebagai pihak yang terampas tanah airnya berusaha membela diri dari aneksasi Israel. Ulil menekankan pentingnya mengedukasi masyarakat tentang sejarah yang sebenarnya untuk melawan narasi menyesatkan yang disebarkan Israel.

“Menghentikan perang ini membutuhkan pemahaman yang benar tentang sejarah dan peran kita dalam mendukung Palestina,” katanya, Sabtu [1/6].

Selain mitos, berkembang juga miskonsepsi yang beredar di banyak kalangan terkait konflik Israel-Palestina. Soal inilah yang disoroti Abdul Kadir Jailani. Diplomat senior ini menekankan, konflik Palestina-Israel bukanlah konflik agama.

“Miskonsepsi bahwa Palestina dan Israel adalah konflik agama sangat menyesatkan. Ini sebenarnya adalah konflik penjajahan,” tegasnya.

Sebagai seorang pendakwah milenial yang aktif di dunia digital, Habib Husein Ja’far, menyoroti pentingnya peran media sosial dalam memperjuangkan isu Palestina.

“Era digital di mana anak muda menjadi mayoritas membawa arah baru dalam melihat pandangan terhadap segala masalah,” katanya, Sabtu [1/6].

Habib Husein juga menggarisbawahi pentingnya kampanye yang tidak hanya emosional tetapi juga rasional untuk mendukung perjuangan Palestina. Sekaligus Habib Jafar mendorong kreasi dalam membentuk kanal-kanal dukungan yang juga efektif selain yang sudah berjalan selama ini berupa donasi, boikot, hingga demonstrasi. Misalnya, gerakan di media sosial yang kreatif, aplikasi kawal isu Palestina yang juga menjawab propaganda-propaganda dan mispersepsi tentang Palestina, dan lain-lain.

“Ambil peran dalam mengedukasi dan menyuarakan kebenaran melalui media sosial untuk menghentikan perang,” tambahnya.

Dari kaca mata seorang feminis dan aktivis sosial, Kalis Mardiasih, menyoroti pentingnya penerjemahan dan penyebaran informasi mengenai Palestina.

“Gerakan perempuan sangat berperan dalam penerjemahan untuk Palestina. Sayangnya, isu ini masih terkesan elit karena masalah bahasa dan latar belakang pendidikan. Sebelum 1948, kelas pekerja aktif membela Palestina, dan gerakan perempuan kini sangat besar karena serangan terhadap tubuh adalah masalah semua orang,” ujarnya, Sabtu [1/6].

Baca Juga:  Korban Anak-anak dan Perempuan Palestina Tembus 60% 

Kalis menekankan pentingnya reproduksi pengetahuan dan penyebaran informasi dari sumber yang tidak bias untuk melibatkan lebih banyak orang.

“Optimisnya, generasi muda di media sosial seperti Twitter semakin terlibat dalam isu ini. Saya juga berharap partisipasi pihak-pihak yang punya akses lebih seperti penerbit besar, gerakan pendidikan, dan komunitas literasi,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, M. Quraish Shihab, pendiri Pusat Studi Al-Qur’an, memberikan refleksi mendalam tentang makna dukungan terhadap Palestina. Ulama terkemuka Indonesia ini menegaskan, konflik Palestina-Israel ini jelas bukan konflik agama, dan apabila penindasan terhadap Palestina itu berlanjut, tidak hanya akan membahayakan bangsa Palestina, tapi juga merupakan ancaman serius bagi kemanusiaan, kebebasan, dan kemerdekaan banyak bangsa di dunia ini. Pendiri PSQ ini yang biasa disapa Abi Quraish ini menyatakan,

“Dukungan kita kepada Palestina bukan hanya karena kesamaan agama, tetapi lebih kepada kemanusiaan. Kita harus melihat bahwa di sana ada hak-hak dasar yang dilanggar dan kita memiliki kewajiban moral untuk mendukung keadilan. Mari ambil peran dalam mendukung kemerdekaan Palestina dan menghentikan perang,” ujarnya, Sabtu [1/6].

Diskusi ini diakhiri dengan ajakan kepada seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina melalui berbagai cara, termasuk edukasi, kampanye media sosial, dan aksi nyata di lapangan. Semua peserta sepakat bahwa dukungan terhadap Palestina adalah bagian dari tanggung jawab kemanusiaan yang harus terus diperjuangkan. “Menghentikan perang di Palestina adalah tugas kita semua. Ambil peran dan dukung perjuangan ini demi kemanusiaan,” tutup acara tersebut.

Rekomendasi

Alasan Mengapa Kita Membela Palestina Alasan Mengapa Kita Membela Palestina

Alasan Mengapa Kita Membela Palestina

Alasan Mengapa Kita Membela Palestina Alasan Mengapa Kita Membela Palestina

Krisis Ekologi Sebagai Dampak Buruk Genosida Israel Perspektif Maqashid Syariah

anhar palestina melahirkan penjara anhar palestina melahirkan penjara

Anhar al-Deek, Perempuan Palestina yang Nyaris Melahirkan di Penjara

Konflik Israel dan Palestina Konflik Israel dan Palestina

Prof. Quraish Shihab; Konflik Israel dan Palestina Bukan Konflik Agama

Ditulis oleh

Sarjana Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Pegiat Kajian Bidang Fikih.

Komentari

Komentari

Terbaru

Aleta Baun Aktivis Ekofeminisme Aleta Baun Aktivis Ekofeminisme

Aleta Baun, Aktivis Ekofeminisme dari Timur Indonesia

Muslimah Talk

Koalisi Masyarakat Sipil Minta Presiden Segera Menetapkan Status Darurat Bencana Nasional Banjir Besar di Sumatera Koalisi Masyarakat Sipil Minta Presiden Segera Menetapkan Status Darurat Bencana Nasional Banjir Besar di Sumatera

Koalisi Masyarakat Sipil Minta Presiden Segera Menetapkan Status Darurat Bencana Nasional Banjir Besar di Sumatera

Berita

memberi daging kurban nonmuslim memberi daging kurban nonmuslim

Hukum Menerima Bantuan dari Non Muslim Saat Bencana

Kajian

Perempuan Istihadhah mandi shalat Perempuan Istihadhah mandi shalat

Wajibkah Perempuan Istihadhah Mandi Setiap Hendak Shalat?

Kajian

Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib

Hukum Menyetubuhi Istri yang Sedang Istihadah

Kajian

air ketuban air ketuban

Keluar Darah saat Hamil, Termasuk Darah Haid atau Istihadhah?

Ibadah

mandi idul fitri perempuan mandi idul fitri perempuan

Niat Mandi Wajib Setelah Haid

Ibadah

Menikah Siri tanpa Izin Istri Sah, Apakah Masuk Kategori Perzinahan? Menikah Siri tanpa Izin Istri Sah, Apakah Masuk Kategori Perzinahan?

Menikah Siri tanpa Izin Istri Sah, Apakah Masuk Kategori Perzinahan?

Kajian

Trending

Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib

Hukum Menyetubuhi Istri yang Sedang Istihadah

Kajian

pendarahan sebelum melahirkan nifas pendarahan sebelum melahirkan nifas

Apakah Darah yang Keluar Setelah Kuret Termasuk Nifas?

Kajian

Darah nifas 60 hari Darah nifas 60 hari

Benarkah Darah Nifas Lebih dari 60 Hari Istihadhah?

Kajian

flek cokelat sebelum haid flek cokelat sebelum haid

Muncul Flek Coklat sebelum Haid, Bolehkah Shalat?

Kajian

Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah

Apakah Darah Kuning dan Hitam Disebut Darah Haid?

Kajian

Perempuan Istihadhah mandi shalat Perempuan Istihadhah mandi shalat

Wajibkah Perempuan Istihadhah Mandi Setiap Hendak Shalat?

Kajian

masa iddah hadis keutamaan menikah masa iddah hadis keutamaan menikah

Nikah Siri Sah dalam Islam? Ini Kata Pakar Perbandingan Mazhab Fikih

Keluarga

Darah Haid yang Terputus-putus Darah Haid yang Terputus-putus

Rumus Menghitung Darah Haid yang Terputus-putus

Kajian

Connect