BincangMuslimah.Com- Mikroplastik adalah suatu permasalahan dengan dampak jangka panjang jika tanpa adanya penangan. Mikroplastik sendiri adalah potongan plastik yang sangat kecil dengan diameter kurang dari 5 mm dan dapat mencemari lingkungan.
Manusia yang dengan sadar diri membuang sampah plastik sembarangan menjadi penyebab semakin merebaknya mikroplastik. Padahal, sampah plastik tidak hanya mengancam kesehatan manusia, tetapi juga dapat mempengaruhi perubahan iklim dunia.
Perintah Menjaga Lingkungan dalam Islam
Islam adalah agama yang indah dan melarang melakukan kerusakan di muka bumi salah satunya yakni dengan membuang sampah sembarangan. Allah berfirman dalam Surah Al-A’raf ayat 56:
وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًاۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ ٥٦
“Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah diatur dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik”
Dalam Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan bahwa melalui ayat tersebut, Allah melarang manusia melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan kerusakan di muka bumi dan hal-hal yang membahayakan kelestarian lingkungan. Karena perbuatan tersebut dapat membahayakan seluruh makhluk Allah.
Bahaya Mikroplastik
Banyaknya sampah plastik di perairan tentu saja berasal dari buangan kantong-kantong plastik Mulai dari ukuran kecil hingga ukuran yang besar seperti bungkus nasi, sterofom, maupun kemasan-kemasan makanan siap saji dan botol-botol minuman dari plastik.
Sampah plastik tersebut akan mengalami proses penguraian oleh lingkungan termasuk dari sinar matahari. Sehingga ia akan menjadi rapuh dan pecah. Akibat tidak terurai sepenuhnya, materi tersebut nantinya akan berubah menjadi potongan-potongan kecil yang kemudian terkenal dengan istilah mikroplastik.
Mengutip laman Kemenkes.go.id, bahkan makhluk hidup yang sangat kecil seperti bakteri, amoeba, dan plankton yang hidup di perairan dapat menelan mikroplastik. Dampaknya, pemangsanya seperti ikan atau hewan air lainnya mengalami penimbunan mikroplasti di dalam tubuhnya.
Padahal, nantinya manusia mengonsumsi ikan-ikan dan makhluk air lainnya yang telah mengandung mikroplastik akibat perbuatan mereka sendiri. Jika telah masuk ke dalam tubuh, mikroplastik tersebut dapat terendap di saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan di organ-organ lainnya. Endapan bahn mikroplastik di tubuh tersebut tidak dapat dicerna dan diserap dan akhirnya menimbulkan iritasi. Jika membiarkan terlalu lama, maka dapat memicu timbulnya tumor bahkan menjadi penyebab kanker.
Mengurangi Penggunaan Alat dari Plastik
Untuk mengurangi adanya dan bahaya mikroplastik, apa yang harus kita lakukan?
Kita dapat memulai dari kebiasan dan rutinitas yang terlalu bergantung dengan plastik. Seperti membawa tumbler saat membeli kopi, menggunakan sedotan ramah lingkungan atau sendok berbahan stainless yang tidak sekali pakai.
Penggunaan kantong reusable saat berbelanja juga salah satu langkah meminimalisir sampah plastik. Juga dengan menghindari membeli minuman kemasan botol plastik, mengganti kemasan makanan dengan kertas.
Selain itu, kita juga sebaiknya sudah memulai menghindari penggunaan alat makan seperti gelas, piring, sendok, mangkuk, dsb yang berbahan plastik.
Tidak hanya menjadi menyumbang bahaya mikroplastik, sampah plastik membutuhkan hingga 20 tahun untuk terurai secara alami. Jika tidak meminimalisir penggunaannya, maka akan semakin memperparah kerusak lingkungan.
7 Comments