BincangMuslimah.Com – Dalam sejarah Islam, terdapat banyak sahabat perempuan Nabi Muhammad saw. yang dapat dijadikan sebagai teladan bagi para muslimah di masa kini. Mereka tak hanya dianugerahi kecerdasan dan paras wajah yang cantik serta menawan, tetapi juga memiliki perangai yang baik, dermawan, dan senang menyedekahkan hartanya di jalan Allah. Kisah kedermawanan para sahabat perempuan Rasulullah ini akan menginspirasi untuk kita jadikan teladan.
Khadijah binti Khuwailid
Sayyidah Khadijah merupakan seorang hartawan perempuan yang sukses. Di kalangan Bani Quraisy, ia tak hanya dikenal kaya raya, namun juga sosok dermawan yang senantiasa membantu orang-orang membutuhkan. Rumahnya kerap menjadi tempat berlindung perempuan miskin, para dhuafa (orang-orang lemah dan tak berdaya), maupun tamu yang sedang dalam perjalanan panjang. Oleh karena itu, ia sangat disegani oleh masyarakat Quraisy dan bangsa Arab pada umumnya hingga dirinya diberi gelar “Sayyidah Nisa Quraisy”.
Setelah menikah dengan Rasulullah, kedermawanannya semakin bertambah. Ummul mukminin tersebut rela mendermakan jiwa raga dan harta benda miliknya untuk perjuangan dakwah Nabi hingga akhir hayatnya. la tidak pernah mengeluh sedikitpun dan menghitung-hitung berapa besar yang dikeluarkannya untuk agama Islam. Hingga dengan pengorbanannya itu, ia pun rela hidup menderita secara fisik, tetapi pada hakikatnya jiwanya sangat bahagia.
Zainab binti Khuzaimah
Zainab binti Khuzaimah merupakan sosok perempuan yang baik hati dan memiliki jiwa mulia. Sejak usia belia, ia sudah terkenal dengan kelemah-lembutannya dan kepeduliannya terhadap orang lain. Di zaman Jahiliyah, Siti Zainab juga dikenal sebagai seorang perempuan yang dermawan dan suka menyantuni kaum fakir miskin.
Kedermawanan Zainab binti Khuzaimah semakin bertambah ketika beliau masuk Islam. Semakin tambah dermawan ketika beliau dipersunting oleh Rasulullah. Dalam hidupnya, istri kinasih Rasulullah tersebut menghabiskan semua waktunya untuk beribadah kepada Allah, menghidupi banyak orang miskin dan bersedekah kepada mereka. Beliau pun memiliki julukan Ummu Masakin atau ibu orang-orang miskin. Inilah yang menjadikannya sebagai sosok perempuan yang agung dan mulia.
Asma binti Abi Bakar
Asma putri dari Abu bakar ini merupakan perempuan yang mempunyai peran besar dalam sejarah Islam. Ia menjadi perempuan di balik turunnya surah Al–Mumtahanah ayat 8 yang menjelaskan bahwa Allah tidak melarang umat Islam berbuat baik kepada umat agama lain, selama mereka tidak memerangi dan tidak memusuhi orang-orang Islam.
Tentang kepribadiannya, Asma dikenal sebagai perempuan yang sederhana dan menerima apa adanya, namun dirinya adalah sosok yang sangat dermawan juga sangat rajin beribadah. Hingga putranya yang bernama Abdullah pernah berujar, “Tidak ada perempuan yang lebih dermawan dan lebih murah hati daripada Aisyah dan ibunya (Asma); jika Aisyah masih menyisakan sesuatu yang ia miliki di tempatnya masing-masing, maka Asma binti Abu Bakar sama sekali tidak menyisakan satu apapun untuk hari esok.”
Diriwayatkan bahwa Ummu Abdillah ini ketika menjelang wafatnya ia merasa tidak enak badan, ia pun membebaskan semua budak miliknya. Asma sering menasehati putra-putri dan ahli keluarganya, “Berinfaklah dan bersedekahlah dan jangan menanti agar uangmu berlebih. Jika engkau mengharapkan uangmu berlebih, engkau tidak akan mendapatkannya. Jika engkau bersedekah, engkau tidak akan menderita kerugian.”
Fatimah binti Rasulullah
Fatimah yang merupakan putri tersayang Nabi Muhammad semasa hidupnya dikenal sebagai pribadi yang baik hati, pemurah, dermawan, taat kepada Allah, dan senantiasa menjaga kehormatannya. Sehingga tidak dapat dipungkiri akhlak mulianya tersebut menyerupai sifat dan perilaku terpuji ibu dan ayahandanya tercinta.
Sifat murah hati dan kedermawanannya bahkan disebut Allah dalam Alquran. Ia bersama Ali bin Abi Thalib meskipun hidup dalam kesederhanaan namun ia tetap bersedekah dengan makanan mereka ketika mereka berbuka dan sahur sehingga keduanya menyambung puasa, tidak makan kecuali air putih. Keduanya bersungguh-sungguh dalam beramal saleh dan sangat mengambil perhatian dalam ketaatan di setiap kesempatan. (QS. al-Insan [29]: 7-9)
Fatimah dan keluarganya tidak akan pernah membiarkan seseorang yang datang ke rumahnya tanpa memperoleh apa saja yang bisa mereka dapatkan, meskipun sang tuan rumah sendiri dalam keadaan lapar. Sebagaimana suatu waktu dirinya pernah kedatangan Salman al-Farisi yang membawa seorang dari Bani Salim atas perintah Rasulullah saw. untuk meminta jamuan makanan kepadanya. Padahal, dirinya saat itu sudah tiga hari tidak memiliki apapun di dapurnya, namun dia rela menjual kerudungnya yang dengan uang tersebut ia belikan jagung untuk menjamu tamunya.
Demikian kisah kedermawanan beberapa sahabat Rasulullah dari kalangan perempuan. Selain empat tokoh yang bisa dijadikan suri teladan di atas, sejatinya masih banyak sahabiyat Nabi saw. lain yang meskipun kebanyakan dari mereka hidup sederhana, namun mereka sangat senang mendermakan jiwa dan hartanya untuk Allah dan Rasul-Nya. Wallahu a’lam.[]