Ikuti Kami

Muslimah Talk

Asma binti Abu Bakar: Perempuan di Balik Hijrahnya Rasulullah

Asma binti Abu Bakar
foto: gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Asma putri Abu Bakar, saudara perempuan dari Sayyidah Aisyah merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad saw. yang mempunyai sumbangsih besar dalam awal berkembangnya agama Islam. Sejarah mencatat bahwa Asma binti Abi Bakar adalah perempuan di balik peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad saw dan ayahnya, Abu Bakar ash-Shiddiq ke negeri Yatsrib.

Bergelar Dzat an-Nithaqain

Dikisahkan, ketika Abu Bakar memberi tahu putrinya itu bahwa ia akan berangkat hijrah menemani Rasulullah, Asma yang memiliki empati luar biasa, ia kemudian membuatkan bekal makanan dan minuman untuk perjalanan keduanya dalam tas kulit. 

Pada saat itu, tidak ada tali yang dapat digunakan untuk mengikat bekal tersebut. Akhirnya, ia merobek selendangnya menjadi dua. Salah satu bagiannya ia gunakan untuk mengikat bekal tersebut. Karena peristiwa inilah, Rasulullah memberikan julukan kepada dirinya dengan sebutan Dzat an-Nithaqain, yang artinya pemilik dua ikat pinggang.

Tidak hanya itu, saat Abu Bakar menyadari kesulitan yang mungkin akan dihadapi dalam perjalanan mereka, ayahnya itu membawa hampir seluruh harta yang dimiliki tanpa menyisihkan untuk keluarganya. Asma tidak sedikitpun memprotes ayahnya dan menerima dengan lapang dada. Ia dibiarkan bertanggung jawab atas adik-adiknya tanpa uang di tangan. Dia juga memahami jika orang-orang kafir mengetahui kabar kepergian ayahnya dengan Nabi. Maka, dialah yang akan jadi sasaran murka mereka.

Setelah kepergian ayahnya dan Rasulullah, Abu Quhafah, lelaki sepuh yang sudah hilang penglihatannya datang menanyakan Asma. Apakah benar bahwa ayahnya telah meninggalkan mereka dan membiarkan mereka tanpa uang pegangan yang cukup? Sebab kakeknya tersebut merupakan seorang kafir, sehingga tidak dapat memahami bahwa bagi Asma dan saudara-saudaranya berkorban demi Allah adalah suatu kehormatan.

Baca Juga:  Kekerasan Berbasis Gender Meningkat; Masyarakat Harus Tingkatkan Kepedulian

Dengan cerdas Asma menjawab: “Sekali-kali tidak, Kakek. Sesungguhnya beliau telah menyisakan buat kita harta yang banyak.” Untuk meyakinkan kakeknya, ia kemudian mengeluarkan beberapa batu kerikil yang menyerupai dinar. Ia kemudian menaruhnya di pot yang ditutupi kain dan menuntun tangannya ke pot, sehingga Abu Quhafah dapat percaya bahwa itu penuh dengan uang.

Pengorbanan dalam Perjalanan Hijrah

Pengorbanan Asma untuk Islam juga tidak main-main. Saat kaum kafir Quraisy menyadari Rasulullah telah pergi dari kediamannya, Abu Jahal sebagai pemimpin kaum itu marah besar dan bergegas menuju rumah Abu Bakar. Dia menggedor-gedor pintu rumah sahabat terdekat Nabi tersebut dengan keras. Setelah pintu dibuka oleh Asma, dengan nada kasar Abu Jahal mengintrogasinya perihal keberadaan ayahnya.

Asma dengan kecerdikannya menyadari bahwa jika ia berbicara meskipun sedikit akan dapat menyebabkan bahaya besar terhadap Rasulullah dan ayahnya. Oleh karena itu, Asma memilih diam saja dan tidak ada kalimat satu pun yang keluar dari mulutnya selain, “Aku tidak tahu.” 

Dengan tenang ia menghadapi Abu Jahal, bahkan tidak sedikitpun rasa takut tampak dari wajahnya terhadap interogasi yang dilakukan kepadanya. Sehingga hal tersebut membuat Abu Jahal menjadi marah dan menampar keras wajah perempuan muda itu hingga menyebabkan anting-antingnya jatuh berserakan.

Pada suatu saat yang mencekam tersebut, seandainya Asma menjadi takut dan memberitahukan tentang keberadaan Rasulullah dan ayahandanya, boleh jadi misi hijrah Rasulullah akan gagal. Tetapi, karakter yang diwarisi dari ayahnya itu menjadikan Asma mempunyai keberanian dan keyakinan kuat. Dengan tegar ia menghadapi salah satu orang kafir yang paling ditakuti seantero Makkah.

Padahal Asma bukan hanya mengetahui di mana keberadaan Abu Bakar bersama Rasulullah. Tetapi, dia sendiri yang akan melakukan perjalanan panjang dan berbahaya pada malam harinya untuk mengantarkan bekal Nabi dan ayahnya di gua Tsur. 

Baca Juga:  Kisah Kedermawanan Sahabat Perempuan Rasulullah

Dari sini, kita dapat melihat bagaimana keberanian, tekad, kecermatan, dan perjuangan perempuan muda ini dalam menunaikan misinya, sehingga bisa menyiasati bahwa ia tidak akan diikuti atau dideteksi oleh kafir Quraisy ketika membawakan bekal untuk dua orang istimewa tersebut.

Asma binti Abu Bakar, perempuan yang berkorban untuk agama Islam, utamanya saat mendukung penuh Rasulullah dan ayahandanya dalam melakukan hijrah, menunjukkan bahwa pernah ada dalam sejarah bahwa perempuan menjadi bagian dari aktor lahirnya sebuah peradaban besar di dunia. Wallahu a’lam.[]

Rekomendasi

Jangan Suka Mencemooh Bila Tidak Ingin Ditipu Malaikat Jangan Suka Mencemooh Bila Tidak Ingin Ditipu Malaikat

Pada Zaman Nabi, Hanya 9 Perempuan Ini yang Mengalami Istihadhah

Ummu Ri‘lah al-Qusyairiyah Ummu Ri‘lah al-Qusyairiyah

Ummu Ri‘lah al-Qusyairiyah, Pejuang Hak Perempuan di Masa Rasulullah

Kisah kedermawanan sahabat perempuan Kisah kedermawanan sahabat perempuan

Kisah Kedermawanan Sahabat Perempuan Rasulullah

Mengenal Rufaidah al-Aslamiyah: Perawat Perempuan Pertama dalam Sejarah Islam

Ditulis oleh

Khadimul 'Ilmi di Yayasan Taftazaniyah

Komentari

Komentari

Terbaru

konsep keluarga konsep keluarga

Tips Mendidik Anak dengan Bahagia

Keluarga

suami suara tuhan suami suara tuhan

Pengertian Keluarga Sakinah dan Makna Perkawinan dalam Islam

Keluarga

Hukum Menggunakan Mahar Sebagai Modal Usaha

Keluarga

Apakah Meninggalkan Shalat Jumat 3 kali Dihukumi Kafir?

Ibadah

Apa yang Harus Dilakukan Apabila Merasa Keluar Angin Saat Shalat?

Kajian

Pandangan Michael Hart Terhadap Nabi Muhammad

buku

doa baru masuk islam doa baru masuk islam

Pemahaman Fase Menopause Bagi Perempuan Berusia 40an dan Cara Mengatasinya

Diari

Apakah Alasan Islam Memperbolehkan Perceraian?

Keluarga

Trending

Hukum Masturbasi dalam Islam Hukum Masturbasi dalam Islam

Hukum Menghisap Kemaluan Suami

Kajian

Baayun Maulud, Budaya Masyarakat Banjar saat Memperingati Hari Kelahiran Nabi

Kajian

Murtadha Muthahhari: Perempuan Butuh Kesetaraan, Bukan Keseragaman

Kajian

Khalil Gibran dan Cintanya yang Abadi

Diari

pembelaan al-Qur'an terhadap perempuan, Fathimah dari Nisyapur: Ahli Makrifat Terbesar   pembelaan al-Qur'an terhadap perempuan, Fathimah dari Nisyapur: Ahli Makrifat Terbesar  

Perempuan dalam Perspektif Filsafat Islam

Kajian

suami suara tuhan suami suara tuhan

Pengertian Keluarga Sakinah dan Makna Perkawinan dalam Islam

Keluarga

Rimpu, Tradisi dan Ekspresi Perempuan Islam di Bima

Kajian

Ummu Sulaim Ummu Sulaim

Ibu Sempurna dalam Pandangan Masyarakat

Diari

Connect