Ikuti Kami

Ibadah

Niat Menggabungkan Puasa Dzulhijjah dengan Qadha Ramadhan

Puasa Dzulhijjah Qadha Ramadhan
foto: gettyimages.com

BincangMuslimah.Com- Umat Islam dianjurkan untuk menjalankan ibadah puasa pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Namun, bagaimana dengan orang yang masih memiliki utang puasa Ramadhan karena alasan sakit, perjalanan, haid, atau nifas? Apakah mereka boleh menjalankan puasa Dzulhijjah dibarengi dengan qadha puasa Ramadhan? 

Dilansir dari situs web Dar Al-Ifta (lembaga fatwa Mesir), seorang muslim diperbolehkan menggabungkan puasa Dzulhijjah dengan qadha puasa Ramadhan. Selain itu, dia juga mendapatkan dua pahala atas dua puasa tersebut.

Hukum Menggabungkan Puasa Dzulhijjah dengan Qadha Puasa Ramadhan

Imam al-Suyuti menjelaskan dalam kitabnya Al-Asybah wa an-Nazhair halaman 20 tentang keabsahan hukum menggabungkan dua niat puasa Dzulhijjah dan qadha puasa Ramadhan.

(صَامَ فِي يَوْمِ عَرَفَةَ مَثَلًا قضاءً أو نذرًا أو كفارةً، وَنَوَى مَعَهُ الصَّوْمَ عَنْ عَرَفَةَ، فَأَفْتَى الْبَارِزِي بِالصِّحَّةِ وَالْحُصُوْل عَنْهُمَا)

Artinya: “Jika seseorang berpuasa dengan niat qadha, nazar, atau kafarat di hari ‘Arafah, lalu dia berniat puasa ‘Arafah (pada tanggal 9 Dzulhijjah), maka puasanya sah dan dia mendapatkan dua pahala atas puasa qadha, nazar, atau kafarat dan puasa ‘Arafahnya. Hal tersebut sesuai fatwa Imam Al-Barizi.”

Hal serupa disampaikan oleh Syekh Zakariya Al-Anshari dalam kitab Asnal Mathalib  juz V, halaman 38, berikut ini:

قَوْلُهُ (وَصَوْمُ عَاشُورَاءَ) أَفْتَى الْبَارِزِيُّ بِأَنَّ مَنْ صَامَ عَاشُورَاءَ مَثَلًا عَنْ قَضَاءٍ أَوْ نَذْرٍ حَصَلَ لَهُ ثَوَابُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ وَوَافَقَهُ الْأَصْفُونِيُّ وَالْفَقِيهُ عَبْدُ اللَّهِ النَّاشِرِيُّ وَالْفَقِيهُ عَلِيُّ بْنُ إبْرَاهِيمَ بْنِ صَالِحٍ الْحَضْرَمِيُّ وَهُوَ الْمُعْتَمَدُ (قَوْلُهُ صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ اُحْتُسِبَ عَلَى اللَّهِ إلَخْ) الْحِكْمَةُ فِي كَوْنِ صَوْمِ عَرَفَةَ بِسَنَتَيْنِ وَعَاشُورَاءَ بِسَنَةٍ أَنَّ عَرَفَةَ يَوْمٌ مُحَمَّدِيٌّ يَعْنِي أَنَّ صَوْمَهُ مُخْتَصٌّ بِأُمَّةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَاشُورَاءَ يَوْمٌ مُوسَوِيٌّ 

Baca Juga:  Doa Shalat Istikharah: Lengkap dengan Latin dan Artinya

Artinya, “(Puasa Asyura). Al-Barizi berfatwa bahwa orang yang berpuasa pada hari Asyura misalnya untuk qadha atau nazar puasa, maka dia juga mendapat pahala puasa sunah hari Asyura. Pandangan ini disepakati oleh Al-Ushfuwani, Al-Fakih Abdullah An-Nasyiri, Al-Faqih Ali bin Ibrahim bin Shalih Al-Hadhrami. Ini pandangan yang muktamad. (Puasa hari Asyura dihitung oleh Allah) Hikmah di balik ganjaran penghapusan dosa dua tahun untuk puasa sunah Arafah dan penghapusan dosa setahun untuk puasa Asyura adalah karena Arafah adalah harinya umat Nabi Muhammad SAW, yakni puasa sunah Arafah bersifat khusus untuk umat Nabi Muhammad SAW. Sementara Asyura adalah harinya umat Nabi Musa AS,” 

Setelah mengetahui keabsahan hukum menggabungkan dua niat puasa Dzulhijjah dan qadha puasa Ramadhan, muncuLlah pertanyaan, bagaimana niat dan tata cara menggabungkan dua puasa tersebut?

Niat dan Tata Cara Menggabungkan Puasa Dzulhijjah dengan Puasa Qadha Ramadhan

Menurut Buya Yahya, ketika seseorang ingin mengganti puasa Ramadhan di bulan Dzulhijjah, maka cukup baginya berniat mengqadha puasa Ramadhan. 

“Anda niat bayar utang (qadha puasa Ramadhan) jangan digabung dengan niat puasa sunah. Sebab puasa fardhu tidak boleh dicampur dengan yang lainnya. Maka, ketika anda ingin meng-qadha puasa Ramadhan di bulan Dzulhijjah. Anda tidak boleh menggabungkan niat antara keduanya. Anda cukup berniat meng-qadha puasa Ramadan, “Ya Allah saya besok mau meng-qadha puasa Ramadhan.” Karena anda meng-qadha puasa Ramadhan, anda mendapatkan pahala yang lebih besar daripada puasa Dzulhijjah. Kemudian Allah Maha Kasih, karena anda meng-qadha puasa Ramadhan di bulan Dzulhijjah, maka Allah berikan pahala qadha puasa Ramadhan dan pahala puasa Dzulhijjah.”

Niat qadha puasa Ramadhan mulai dibaca dalam hati atau dilafalkan. malam hari sejak terbenamnya matahari sampai sebelum waktu fajar tiba. Berikut lafal niatnya.

Baca Juga:  Musafir Boleh Tidak Puasa, Perhatikan Ketentuannya

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadan besok hari karena Allah Swt”.

Demikian hukum menggabungkan puasa Dzulhijjah dan qadha puasa Ramadhan beserta niat dan tata caranya. Semoga puasa kita diterima oleh Allah swt. Amin. Wallahu a’lam.

Rekomendasi

Tiga Alasan Munculnya Pemahaman Agama yang Tidak Ramah Perempuan Tiga Alasan Munculnya Pemahaman Agama yang Tidak Ramah Perempuan

Problematika Perempuan Saat Puasa Ramadhan (Bagian 3)

Kesunnahan Iktikaf dan Ketentuan-Ketentuannya

Ini Tata Cara I’tikaf bagi Perempuan Istihadhah

malam jumat atau lailatul qadar malam jumat atau lailatul qadar

Doa Lailatul Qadar yang Diajarkan Rasulullah pada Siti Aisyah

Ditulis oleh

Mahasiswi Fakultas Studi Islam UIN Syarif Hidayatullah

1 Komentar

1 Comment

Komentari

Terbaru

Etika Mengkritik Pemimpin di dalam Islam Etika Mengkritik Pemimpin di dalam Islam

Etika Mengkritik Pemimpin di dalam Islam

Kajian

Kenapa Harus Hanya Perempuan yang Tidak Boleh Menampilkan Foto Profil?

Diari

Islam Mengecam Perdagangan Perempuan dan Anak

Kajian

Melihat Gerakan Feminisme Postmodern melalui Lagu-Lagu Little Mix Melihat Gerakan Feminisme Postmodern melalui Lagu-Lagu Little Mix

Melihat Gerakan Feminisme Postmodern melalui Lagu-Lagu Little Mix

Muslimah Daily

Perempuan Bercadar, Bolehkah Salat Pakai Cadar? Perempuan Bercadar, Bolehkah Salat Pakai Cadar?

Perempuan Bercadar, Bolehkah Salat Pakai Cadar?

Ibadah

pewarna karmin halal dikonsumsi pewarna karmin halal dikonsumsi

Apakah Makanan dari Pewarna Karmin Halal Dikonsumsi? Berikut Fatwa para Ulama Dunia

Video

memilih pasangan baik mendidik memilih pasangan baik mendidik

Empat Sehat Lima Sempurna Tips Mencari Pasangan

Ibadah

pendampingan pemulihan korban kekerasan seksual pendampingan pemulihan korban kekerasan seksual

Rawannya Pelecehan Seksual di Transportasi Umum dan Urgensitas RUU PKS

Kajian

Trending

Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan

Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan

Kajian

Doa yang Diajarkan Nabi kepada Abu Bakar untuk Diamalkan Sehari-hari

Ibadah

Urutan Posisi Jenazah Laki-laki dan Jenazah Perempuan Jika Dishalatkan Bersama-sama Urutan Posisi Jenazah Laki-laki dan Jenazah Perempuan Jika Dishalatkan Bersama-sama

Urutan Posisi Jenazah Laki-laki dan Jenazah Perempuan Jika Dishalatkan Bersama-sama

Ibadah

Status Anak Hamil di Luar Nikah dalam Islam Status Anak Hamil di Luar Nikah dalam Islam

Status Anak Hamil di Luar Nikah dalam Islam

Kajian

Apa Itu Tahnik dan Bagaimana Hukumnya?

Ibadah

puasa ramadan perempuan hamil puasa ramadan perempuan hamil

Hamil di Luar Nikah, Bolehkah Aborsi?

Kajian

Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak? Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak?

Sahkah Muslimah Shalat Tanpa Mukena? Simak Penjelasan Videonya!

Video

Kenapa Harus Hanya Perempuan yang Tidak Boleh Menampilkan Foto Profil?

Diari

Connect