Ikuti Kami

Kajian

Hukum Praktik Aborsi Karena Alasan Darurat Medis

praktik aborsi darurat medis

BincangMuslimah.Com – Dewasa ini, salah satu ilmu yang semakin berkembang ialah seputar praktik aborsi. Praktik ini memang masih menuai pro dan kontra, karena ada sebagian negara yang melegalkan praktik aborsi karena alasan darurat medis, sementara negara lain menganggapnya sebagai tindakan ilegal karena melihat tujuan aborsi sendiri yang notabene untuk menggugurkan janin yang telah berhasil dibuahi. 

Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang mulia dan paling sempurna di antara makhluk-makhluk lainnya. Sebagaimana yang dijelaskan dalam surat al-Isra’ ayat 70

وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا

Artinya: Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.

Karena kemuliaannya, Allah menghukumi suci atas jasad manusia yang telah meninggal sebagaimana yang telah banyak disinggung oleh para salaf as-shalih dan diharamkan untuk menyembelih jasad manusia yang telah meninggal jika masih dalam keadaan ikhtiar (tidak dalam keadaan darurat), dan keharaman ini bukan karena dihukumi najis melainkan atas dasar kemuliaan manusia itu sendiri. 

Kemuliaan tersebut juga mencakup hukum haram menghina baik dengan mengubah ciptaan tersebut, menguranginya dengan cara memotong sebagian anggota tubuhnya (yang tidak seharusnya dipotong), memperjualbelikannya maupun membunuhnya. Membunuh di sini mencakup segala jenis pembunuhan, baik pembunuhan yang dilakukan ketika sudah menjadi manusia seutuhnya maupun ketika masih ada dalam kandungan atau yang kerap kita kenal dengan sebutan aborsi. 

Dalam Islam, praktik aborsi merupakan tindakan yang dilarang dan diharamkan jika hanya ditujukan untuk menjaga kehormatab ataupun karena keterbatasan finansial. Sebab perbuatan ini sama halnya dengan menghilangkan nyawa seseorang. Larangan menghilangkan nyawa seseorang telah dijelaskan dalam potongan surah Al- Isra’ ayat 31,

Baca Juga:  Hamil di Luar Nikah, Bolehkah Aborsi?

وَلَا تَقْتُلُوْا النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ … 

Artinya: Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar…

Kemuliaan inilah yang dijadikan alasan konsensus keharaman praktik aborsi. Hal ini karena pembuahan yang berhasil dilakukan menandakan adanya suatu kehidupan baru yang dimulai, dan aborsi dapat menyebabkan kehidupan tersebut terhenti.

Aborsi yang dilakukan untuk menghindari stigma buruk masyarakat terhadap kehamilan di luar pernikahan merupakan tindakan yang kurang bertanggung jawab. Tekanan sosial dari masyarakat adalah faktor eksternal yang tidak mengancam nyawa ibu. Begitu juga jika didasari atas keterbatasan finansial keluarga. Karena itu, hal tersebut tidak bisa dijadikan alasan untuk melakukan aborsi. 

Namun, sebagaimana segala hal yang ilegal untuk dilakukan yang telah mengalami perubahan hukum menjadi dilegalkan jika dikarenakan berada dalam kondisi dharurat (terdesak), hukum praktik aborsi juga bisa dibenarkan jika berada dalam kondisi darurat medis. Misalnya, saat kehamilan terjadi di luar rahim (ectopic pregnancy). Salah satu tim emergency RS Anwar Medika, Sidoarjo, JawA Timur memaparkan kehamilan ini terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi sperma menempel pada tuba falopi, yakni saluran untuk membawa sel telur dari ovarium ke uterus (rahim). Jika embrio terus berkembang, hal ini dapat menyebabkan pecahnya tuba falopi. Akibatnya, bisa terjadi pendarahan hebat yang mengancam nyawa sang ibu. 

Hal inilah yang mengharuskan seseorang untuk mengambil embrio yang ada dalam tuba falopi tersebut melalui jalan pembedahan operasi. Karena menjaga kehidupan ibu lebih diprioritaskan daripada menjaga kehidupan janin, karena sebagai individu dewasa, ibu memiliki berbagai bentuk tanggung jawab yang tidak dimiliki oleh janin.

Pandangan Ketua Umum Fatayat NU Dr. Maria Ulfah, M. SI yang penulis kutip dari laman nu.or.id memaparkan baik aborsi maupun tingginya angka kematian ibu akibat aborsi tak aman, merupakan masalah kemanusiaan yang sama-sama mengancam nyawa. Dalam menghadapi dilema tersebut, fikih menawarkan solusi untuk mengambil pilihan yang memiliki resiko paling kecil. Salah satu kaidah fikih yang berkaitan dengan paparan beliau yaitu,

Baca Juga:  Fiqih Perempuan; Apa itu Nifas?

وضد تزاحم المفاسد يرتكب الأدنى من المفاسد

Artinya: Jika menghadapi dua problem yang sama-sama memiliki mudharat, maka ambillah resiko yang paling kecil dan menghindari resiko yang lebih membahayakan. 

Memandang hukum tindakan aborsi saat kondisi darurat medis bagi ibu yang mengalami kelainan kehamilan seperti kehamilan ektopik dianggap sebagai ikhtiar untuk menghindari resiko yang lebih besar. Seperti halnya diperbolehkan memakan jasad manusia yang telah meninggal untuk menyambung hidup jika tidak ditemukan bangkai lain, kalangan pemuka agama menyetujui aborsi dijadikan sebagai solusi alternatif pada kasus kehamilan yang mengancam nyawa ibu sebagai bentuk hifdz an-nafs dalam konsep maqashid syari’ah.

Aborsi memanglah suatu tindakan yang diharamkan dalam Islam, karena aborsi bisa dianggap sebagai pembunuhan yang sebenarnya tidak boleh dilakukan. Namun pada kasus tertentu, pada saat jiwa ibu terancam, jiwa ibu itulah yang harus diprioritaskan dan aborsi dijadikan sebagai jalan terakhir, bukan pilihan pertama.

Wallahu a’lam..

Rekomendasi

Hukum dan Hikmah Membersihkan Rambut Kemaluan Bagi Perempuan

layanan aborsi korban pemerkosaan Pemaksaan Aborsi dalam Islam layanan aborsi korban pemerkosaan Pemaksaan Aborsi dalam Islam

Pemaksaan Aborsi dalam Pandangan Islam

amalan sunnah kebersihan badan amalan sunnah kebersihan badan

Beberapa Amalan Sunnah untuk Menjaga Kebersihan Badan

islam kenyamanan perempuan pendapat Kepemimpinan Perempuan keadilan gender islam kenyamanan perempuan pendapat Kepemimpinan Perempuan keadilan gender

Mulai Ramai Menjelang Pemilu Serentak 2024, Begini Pandangan Islam Terhadap Pemimpin Perempuan

Ditulis oleh

Penulis adalah santri sekaligus pengajar di Pondok Pesantren al-Hidayah Tanggulangin, Sidoarjo.

Komentari

Komentari

Terbaru

Tiga Macam Pernikahan yang Dilarang, Meski dengan Motif untuk Menghindari Zina

Kajian

sayyidah nafisah guru syafi'i sayyidah nafisah guru syafi'i

Biografi Singkat Sayyidah Nafisah, Cicit Rasulullah yang menjadi Guru Imam Syafi’i

Khazanah

beberapa Dimakruhkan Membaca Alquran beberapa Dimakruhkan Membaca Alquran

Beberapa Tempat dan Keadaan yang Dimakruhkan Membaca Alquran

Kajian

meneladani rasulullah anti rasisme meneladani rasulullah anti rasisme

Meneladani Rasulullah yang Mengajarkan Sikap Anti Rasisme

Khazanah

anak korban kekerasan rumah anak korban kekerasan rumah

Anak Selalu Jadi Korban dalam Kasus Kekerasan Rumah Tangga

Muslimah Talk

berhubungan seksual istri hamil berhubungan seksual istri hamil

Hukum Berhubungan Seksual dengan Istri yang Hamil

Kajian

malaikat melaknat istri menolak malaikat melaknat istri menolak

Benarkah Malaikat Melaknat Istri yang Menolak Ajakan Suami untuk Berhubungan Badan?

Kajian

sikap rasulullah perempuan yahudi sikap rasulullah perempuan yahudi

Sikap Rasulullah terhadap Perempuan Yahudi yang Meracuninya

Kajian

Trending

Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga

Tafsir Al-Baqarah 187: Kiat Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga menurut Islam

Kajian

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Diari

Yoga gerakan ibadah hindu Yoga gerakan ibadah hindu

Yoga Dianggap Menyerupai Gerakan Ibadah Hindu, Haramkah Menurut Islam?

Kajian

malaikat melaknat istri menolak malaikat melaknat istri menolak

Benarkah Malaikat Melaknat Istri yang Menolak Ajakan Suami untuk Berhubungan Badan?

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Fatimah az zahra rasulullah Fatimah az zahra rasulullah

Sayyidah Sukainah binti Al-Husain: Cicit Rasulullah, Sang Kritikus Sastra

Kajian

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Teungku Fakinah Teungku Fakinah

Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang Paling Gemar Bersedekah

Kajian

Connect