Ikuti Kami

Subscribe

Kajian

Perlukah Layanan Aborsi Aman untuk Korban Pemerkosaan di Indonesia?

layanan aborsi korban pemerkosaan
Abortion, conceptual illustration.

BincangMuslimah.Com – Posisi aborsi di Indonesia tidak dapat dikatakan ilegal, meski masyarakat masih menganggap praktik ini tabu dan terlarang. Indonesia sendiri pada dasarnya punya aturan terkait aborsi, yaitu pada Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 75 Ayat (2). Aturan ini tentu bisa jadi penegasan jika perlu adanya layanan aborsi aman untuk korban pemerkosaan di Indonesia. 

Diketahui di dalam aturan tersebut, Indonesia memperbolehkan adanya aborsi karena tiga kondisi. Pertama adalah jika mempertahankan janin dapat mengancam jiwa ibu. Kedua, adanya gangguan dalam tumbuh kembang janin. 

Memilih jalur aborsi diambil jika diketahui janin memiliki penyakit genetik yang cukup berat. Atau, kelainan bawaan yang tidak dapat diatasi dengan bantuan medis dan seterusnya. Apabila kehamilan diteruskan,  dapat menyulitkan bayi saat keluar dari dalam kandungan. 

Lalu kondisi ketiga, aborsi diperkenankan pada kehamilan yang disebabkan pemerkosaan. Karena kehamilan pada korban pemerkosaan bisa saja menyebabkan pada  gangguan mental dan kondisi psikis. Tidak hanya itu, jika kehamilan diteruskan bisa saja berdampak pada kehidupan korban hingga mengakhiri nyawa sendiri.   

Pada dua kondisi pertama dan kedua, perempuan bisa mendapatkan akses layanan aborsi yang tersedia. Namun, bagi korban pemerkosaan, layanan masih sulit ditemukan meski undang-undang telah tersedia. 

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Yayasan Inisiatif Perubahan Akses Menuju Sehat (IPAS), dr Marcia Soumokil, MPH. Saat itu beliau memberikan keterangan dalam rangkaian acara Conference on Indonesia Family Planning and Reproductive Health (ICIFPRH) 2022, beberapa waktu lalu. 

Padahal, menurut dr Marcia, terkait korban pemerkosaan jelas-jelas sudah diatur tentang layanan aborsi ini. Telah ada regulasi dari pemerintah dimulai dari pembentukan tim, dokter yang menangani hingga dokumentasi dari pihak aparat. 

Aturan ini tertera di dalam Permenkes Nomor 3 Tahun 2016. Walau tata cara pelayanan sudah cukup mendetail, namun saat ini layanan tersebut belum ditemukan. Ini dikarenakan layanan kesehatan harus ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan. Atau, pemerintah dalam regulasi daerah. 

Di sisi lain, perlu ada pelatihan khusus yang diberikan kepada tenaga kesehatan.  Marcia mengungkapkan jika dua langkah tersebut belum ada. Padahal banyak kasus yang menunjukkan betapa pentingnya layanan ini disediakan bagi korban pemerkosaan. 

Misalnya saja, banyak korban pemerkosaan yang akhirnya hamil. Padahal korban masih berada di bawah umur, sehingga ketika meneruskan kehamilan, ada dua hal yang belum siap. Pertama, kesiapan fisik dan organ alat reproduksi. Kedua, kematangan psikis untuk menjadi orang tua.

Belum lagi trauma yang ditimbulkan usai mendapatkan kekerasan seksual tersebut. Sehingga situasi ini bisa mengancam korban atau penyintas dari kekerasan seksual. Ia telah terluka dari aspek fisik dan psikis sehingga sangat berisiko untuk kesehatan anak. Dan hal-hal semacam itu bisa mendorong juga korban perkosaan untuk mengakses layanan tidak aman. 

Jika korban mengakses layanan aborsi tidak aman, malah dapat menimbulkan masalah baru. Bisa saja terjadi pendarahan yang berkelanjutan hingga dapat mengancam nyawa. Belum lagi indikasi kesehatan lainnya yang dapat memperburuk kondisi kesehatan penyintas. 

Dampak yang dirasakan bisa menimbulkan gangguan kesehatan jangka pendek dan jangka panjang. Karenanya lapisan masyarakat perlu mendorong pemerintah untuk bisa memberikan layanan tersebut.

Mewujudkan aborsi aman bagi korban pemerkosaan, apa yang perlu dilakukan?

Direktur Yayasan Inisiatif Perubahan Akses Menuju Sehat (IPAS), dr Marcia Soumokil, MPH menurutnya ada beberapa hal yang perlu dibereskan. Dimulai dari antar lembaga pemerintah, yaitu saling memahami satu sama lain sehingga tidak miss komunikasi saat ada masyarakat yang membutuhkan layanan ini. 

Misalnya, aturan dari Kementerian Kesehatan telah memperbolehkan. Maka kementerian lain yang terkait pun turut memberikan jalan. Antar instansi harus memiliki pemahaman yang sama kalau korban pemerkosaan punya hak untuk menghentikan kehamilan. 

Sedangkan dari sisi masyarakat, perlu adanya penghapusan stigma soal ini. Lebih lanjut, Marcia pun menyarankan untuk memberikan penanganan. Dimulai dari hulu, seperti memberikan pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi yang benar, sesuai umur.  

Jadi sedini mungkin mengajarkan tentang tubuh sendiri. Apapun yang terjadi pada tubuhnya, maka harus sesuai dengan persetujuan diri sendiri. Tidak ada yang boleh dilakukan terhadap tubuhnya, tanpa persetujuan dirinya. 

Selain membantu setiap orang dalam membuat pilihan, edukasi ini juga dapat mencegah anak-anak untuk mendapatkan kekerasan seksual. Serta, mengajarkan secara komprehensif terkait edukasi seksual pada anak remaja untuk membangun relasi yang sehat. 

Namun yang terpenting menurut Marcia, langkah aborsi bagi korban perkosaan dan kekerasan seksual, seharusnya menjadi langkah akhir. Sebelum benar-benar terjadi kehamilan, bisa dilakukan pencegahan dengan beberapa layanan kesehatan yang dibutuhkan korban, yaitu akses ke kontrasepsi darurat. 

Masalahnya, kata Marcia, kontrasepsi darurat hingga saat ini belum dimasukkan ke dalam obat esensial nasional. Jika sudah didaftarkan oleh esensial nasional, maka bisa tersedia di seluruh fasilitas kesehatan. Hanya saja saat ini juga masih terjadi miskonsepsi, karena masih ada stigma alat kontrasepsi darurat serupa dengan aborsi. Padahal secara teknis, jauh berbeda. 

Rekomendasi

rasulullah tidak kekerasan perempuan rasulullah tidak kekerasan perempuan

Rasulullah Tidak Pernah Lakukan Kekerasan pada Perempuan

Kasus Kekerasan Seksual Diusut Kasus Kekerasan Seksual Diusut

Kasus Kekerasan Seksual Harus Diusut Tuntas dalam Ranah Hukum

cara berpakaian kekerasan seksual cara berpakaian kekerasan seksual

Benarkah Cara Berpakaian Seseorang Menjadi Faktor Adanya Kekerasan Seksual?

HAKTP Pemberantasan kekerasan perempuan HAKTP Pemberantasan kekerasan perempuan

Kampanye 16 HAKTP; Upaya Pemberantasan Aksi Kekerasan terhadap Perempuan

Aisyah Nursyamsi
Ditulis oleh

Melayu udik yang berniat jadi abadi. Pernah berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jurusan Jurnalistik (2014), aktif di LPM Institut (2017), dan Reporter Watchdoc (2019). Baca juga karya Aisyah lainnya di Wattpad @Desstre dan Blog pribadi https://tulisanaisyahnursyamsi.blogspot.com

1 Komentar

1 Comment

    Komentari

    Terbaru

    niat puasa niat puasa

    Tiga Orang yang Merugi Menurut Rasulullah

    Ibadah

    idul adha islam dunia idul adha islam dunia

    Makna Idul Adha bagi Umat Islam Seluruh Dunia

    Ibadah

    denda melanggar kewajiban haji denda melanggar kewajiban haji

    Denda bagi Orang yang Melanggar Kewajiban dalam Haji

    Ibadah

    Pengertian akikah hukum waktu Pengertian akikah hukum waktu

    Pengertian Akikah, Hukum dan Waktu Pelaksanaannya

    Ibadah

    Dalil Sunnah Mengazani Anak yang Baru Lahir

    Ibadah

    harus tahu perempuan nifas harus tahu perempuan nifas

    Cara Menghitung Masa Nifas saat Keguguran

    Ibadah

    pendidikan rahmah el yunusiah pendidikan rahmah el yunusiah

    Konsep Pendidikan Perempuan Menurut Rahmah El Yunusiah

    Kajian

    Konsep rumah tangga ideal Konsep rumah tangga ideal

    Konsep Rumah Tangga Ideal Menurut Nur Rofiah

    Keluarga

    Trending

    menyisir rambut perempuan haid menyisir rambut perempuan haid

    Haruskah Mengumpulkan Rambut yang Rontok saat Haid?

    Ibadah

    tujuh sunnah ibadah haji tujuh sunnah ibadah haji

    Apa yang Harus Dilakukan Jika Seseorang Meninggalkan Rukun Haji?

    Ibadah

    perempuan ceramah depan lelaki perempuan ceramah depan lelaki

    Bolehkah Perempuan Ceramah di Depan Lelaki?

    Kajian

    harus tahu perempuan nifas harus tahu perempuan nifas

    Cara Menghitung Masa Nifas saat Keguguran

    Ibadah

    menyisir rambut perempuan haid menyisir rambut perempuan haid

    Hukum Menyisir Rambut bagi Perempuan Haid

    Muslimah Daily

    niat puasa niat puasa

    Tiga Orang yang Merugi Menurut Rasulullah

    Ibadah

    shalat thawaf niat arti shalat thawaf niat arti

    Shalat Sunnah Thawaf, Lengkap dengan Niat, Arti, dan Zikirnya

    Ibadah

    17 macam mandi disunnahkan 17 macam mandi disunnahkan

    17 Macam Mandi yang Disunnahkan dalam Islam

    Ibadah

    Connect