Ikuti Kami

Kajian

Keistimewaan dan Kenikmatan Mati Syahid

Keistimewaan dan Kenikmatan Mati Syahid

BincangMuslimah.Com – Sudah satu bulan lebih konflik Israel-Palestina meletus. Korban mati syahid Palestina sudah menembus angka 11 ribu jiwa. Terdapat berbagai keistimewaan dan kenikmatan yang dijanjikan bagi seseorang yang mati syahid, yang gugur di jalan Allah. Artinya, perjuangan mereka membela agama Islam di muka bumi akan diganti dengan dengan kebahagiaan yang beragam dan abadi di surga.

Pengertian Jihad

Dalam istilah Alquran, jihad dibagi menjadi dua; jihad fī sabīlillah dan jihad fillah. Jihad fi sabilillah ditujukan sebagai usaha sungguh-sungguh dalam menempuh jalan Allah Swt, termasuk berkorban harta dan nyawa. Dalam artian, jihad dengan cara seperti ini berpotensi merengut nyawa pelaku jihad dalam bentuk peperangan fisik. Contoh dari jihad fī sabīlillah yakni pengorbanan para pahlawan bangsa dalam merebut kemerdakaan, hal ini juga seperti yang dilakukan oleh para syuhada yang gugur di medan perang demi membela agama dan mempertahankan wilayah mereka. Contohnya adlah apa yang dilakukan oleh masyarakat Palestina melawan zionis Israel.

Kedudukan syahid diperoleh mereka yang gugur di medan perang dalam membela agama Islam. Mereka yang meraih derajat syahid di jalan ini akan diperlakukan bebas jenazahnya dari mandi dan shalat jenazah. 

Jenis-jenis Mati Syahid

Derajat syahid yang mulia mempunyai banyak jalan atau pintu. Sebagaimana dijelaskan hadis Rasulullah saw. dalam kitab Sunan An-Nasa’i yang menyebutkan tujuh pintu syahid.

قالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَدْ أَوْقَعَ أَجْرَهُ عَلَيْهِ عَلَى قَدْرِ نِيَّتِهِ، وَمَا تَعُدُّونَ الشَّهَادَةَ؟ قَالُوا الْقَتْلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الشَّهَادَةُ سَبْعٌ سِوَى الْقَتْلِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ: الْمَطْعُونُ شَهِيدٌ، وَالْمَبْطُونُ شَهِيدٌ، وَالْغَرِيقُ شَهِيدٌ، وَصَاحِبُ الْهَدَمِ شَهِيدٌ، وَصَاحِبُ ذَاتِ الْجَنْبِ شَهِيدٌ، وَصَاحِبُ الْحَرَقِ شَهِيدٌ، وَالْمَرْأَةُ تَمُوتُ بِجُمْعٍ شَهِيدَةٌ

Baca Juga:  Anhar al-Deek, Perempuan Palestina yang Nyaris Melahirkan di Penjara

Artinya : “Rasulullah saw bersabda, ‘Sungguh Allah telah memberikan pahala kepadanya sesuai niatnya. Apa yang kalian tahu tentang orang-orang yang gugur sebagai syahid?’ Mereka menjawab, ‘Ya mereka yang gugur di jalan Allah.’ Rasulullah lalu menjelaskan, ‘Mati syahid ada tujuh jenis selain gugur di jalan Allah: (1) korban meninggal karena wabah tha’un (wabah pes) adalah syahid, (2) korban meninggal karena sakit perut juga syahid, (3) korban tenggelam juga syahid, (4) korban meninggal tertimpa reruntuhan juga syahid, (5) korban meninggal karena radang selaput dada (pleuritis) juga syahid, (6) korban meninggal terbakar juga syahid, dan (7) wanita meninggal karena hamil adalah syahid.” (H.R. An-Nasa`i).

Keistimewaan dan Kenikmatan Seseorang yang Mati Syahid

Pertama, berada di sisi Tuhan dan mendapat berbagai macam rezeki

Salah satu kemuliaan dan keistimewaan yang dijanjikan bagi orang yang mati syahid adalah hidup di sisi Tuhan dan mendapatkan rezeki. Hal ini seperti yang tercantum dalam Q.S. Ali Imran [3]: 169,

وَلَا تَحْسَبَنَّ ٱلَّذِينَ قُتِلُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ أَمْوَٰتًۢا ۚ بَلْ أَحْيَآءٌ عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ

Artinya : “Dan jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka itu hidup di sisi Tuhannya mendapat rezeki.”

Tak hanya itu, hadis Rasulullah juga menceritakan secara rinci bagaimana kehidupan syuhada di surga.

اَلشُّهَدَاءُ عَلَى بَارِقِ نَهْرٍ بِبَابِ الْجَنَّةِ فِي قُبَّةٍ خَضْرَاءَ يَخْرُجُ اِلَيْهِمْ رِزْقُهُمْ مِنَ الْجَنَّةِ بُكْرَةً وَ عَشِيًّا (رواه الحاكم واحمد والطبراني عن ابن عبّاس)

Artinya: “Para syuhada berada di tepi sungai dekat pintu surga, mereka berada dalam sebuah kubah yang hijau. Hidangan mereka keluar dari surga itu setiap pagi dan sore.” (Riwayat al-Hakim, Ahmad dan at-Tabrani dari Ibnu ‘Abbas).

Baca Juga:  Berdoa, Cara Muslim Menyikapi Konflik Palestina-Israel

Para syuhada itu menikmati pemberian-pemberian Allah, mereka ingin mati syahid berulang kali. Seperti yang telah dijelaskan dalam sabda Rasulullah saw,

مَا مِنْ نَفْسٍ تَمُوْتُ لَهَا عِنْدَ اللهِ خَيْرٌ يَسُرُّهَا اَنْ تُرْجَعَ اِلَى الدُّنْيَا اِلاَّ الشَّهِيْدُ فَاِنَّهُ يَسُرُّهُ اَنْ يُرْجَعَ اِلَى الدُّنْيَا فَيُقْتَلَ مَرَّةً اُخْرَى مِمَّا يَرَى مِنْ فَضْلِ الشَّهَادَةِ (رواه مسلم)

Artinya: “Tidak ada seorang yang telah mati dan memperoleh kenikmatan di sisi Allah, kemudian ingin kembali ke dunia kecuali orang yang mati syahid. Ia ingin dikembalikan ke dunia, kemudian mati syahid lagi. Hal itu karena besarnya keutamaan mati syahid.” (H.R. Muslim).

Kedua, masuk surga

Kenikmatan mati syahid dalam peperangan ditekankan kembali oleh Rasulullah saw bahwa terdapat ganjaran surga bagi para syuhada tersebut seperti yang tercuplik dalam hadis yang artinya:

“Siapa sedang berada di jalan Allah, lalu meninggal dunia ataupun terbunuh ataupun patah leher akibat kuda atau untanya ataupun disengat hewan berbisa ataupun meninggal dunia di atas ranjang secara wajar di mana saja sesuai kehendak Allah, berarti dia mati syahid, dan dia masuk surga.” (H.R. Abu Daud).

Ketiga, dapat memberikan syafaat

Selain itu, para nabi, wali, atau para syuhada, dapat memberikan syafaat yang muncul karena sanggupnya mereka menyerap cahaya mulia ilahi. Kecintaan pada sang Khalik dan Nabi Muhammad, kesabaran melakukan sunnah dan zikir, lalu kelapangan akhlak, membuat kesucian tersebar dalam diri mereka. Argumentasi itu terlacak di kitab Majmua’ah Risalah al-Ghazali. Para Syuhada akan Allāh berikan kesempatan untuk memberikan syafaat bagi 70 orang kerabatnya. Sebagaimana sabda Rasūlullāh yang artinya: 

“Orang yang mati syahid akan memberikan syafaat bagi 70 orang kerabatnya.” (H.R. Abu Dawud)

Baca Juga:  Hukum Istri Puasa Sunnah Dzulhijjah, Perlukah Izin dari Suaminya?

Keempat, dihadiahkan bidadari surga

Allah Swt. berjanji bahwa para syuhada akan dinikahkan dengan 72 bidadari surga. Sebuah hadis yang berasal dari al-Miqdam bin Ma’dikarib menuturkan bahwa Rasulullah saw bersabda yang artinya:

“Seorang syuhada akan memperoleh tujuh kehormatan dari Allah Swt. Ia akan dimaafkan sejak tetesan pertama darahnya. Kepadanya akan diperlihatkan tempatnya di surga. Ia akan dilindungi dari azab kubur. Ia akan dibebaskan dari azab hari kiamat. Diatas kepalanya akan ditaruh mahkota keagungan yang sebuah batu mulianya lebih baik daripada dunia ini dengan segala isinya. Ia dinikahkan dengan 72 bidadari, dan ia akan diizinkan untuk memberikan pertolongan (syafaat) kepada 70 orang kerabatnya.” (H.R. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Tertulis dalam sebuah riwayat bahwa bidadari itu dipingit di rumah-rumah mereka hanya untuk melayani para syuhada. Mereka juga akan dipertemukan dengan istrinya dari dunia. 

Itulah berbagai keistimewaan dan kenikmatan yang diperoleh seseorang yang mati dalam keadaan syahid, membela agama Allah, rela mengorbankan harta, dan jiwanya semata hanya karna Allah. Kesusahan dan kesengsaraan yang dirasakan di dunia yang sementara ini mendapatkan balasan berupa nikmat yang tiada henti dalam surga-Nya yang kekal.

Sumber

Ari, Anggi Wahyu. “Jihad Menurut Ibn Kathir Di Dalam Tafsir Al-Qur’an Al-Azim”. Nur El-Islam. Vol. 1, No. 1. 2014.

Ismail. https://fst.walisongo.ac.id/kemuliaan-dan-kebahagiaan-para-syuhada-fi-sabilillah/ Diakses 09 November 2023.

https://kumparan.com/berita-hari-ini/gambaran-72-bidadari-surga-yang-akan-dinikahkan-dengan-para-syuhada-saleh-1zAvnWOmLKH/ Diakses 09 November 2023.

 

Rekomendasi

Pelanggaran HAM Anak-anak Palestina Pelanggaran HAM Anak-anak Palestina

Kejam! Israel Lakukan Pelanggaran HAM terhadap Anak-anak Palestina

Perempuan Hidup di Palestina Perempuan Hidup di Palestina

Nasib Perempuan yang Hidup di Palestina

Empat Alasan Mengapa Umat Islam Harus Mendukung Kemerdekaan Palestina? Empat Alasan Mengapa Umat Islam Harus Mendukung Kemerdekaan Palestina?

4 Alasan Mengapa Umat Islam Harus Mendukung Kemerdekaan Palestina

Berdoa, Cara Muslim Menyikapi Konflik Palestina-Israel Berdoa, Cara Muslim Menyikapi Konflik Palestina-Israel

Berdoa, Cara Muslim Menyikapi Konflik Palestina-Israel

Ditulis oleh

Alumni Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam

Komentari

Komentari

Terbaru

Zakiah Daradjat Ulama Perempuan Zakiah Daradjat Ulama Perempuan

Zakiah Daradjat: Ulama Perempuan Pelopor Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum

Khazanah

keutamaan haji hadis rasulullah keutamaan haji hadis rasulullah

Tujuh Keutamaan Ibadah Haji dalam Hadis Rasulullah

Kajian

sikap rasulullah penderita kusta sikap rasulullah penderita kusta

Marak Diskriminasi pada ODHA, Tiru Sikap Rasulullah terhadap Penderita Kusta

Khazanah

keistimewaan umat nabi muhammad keistimewaan umat nabi muhammad

Delapan Keistimewaan Umat Nabi Muhammad

Kajian

Mencintai Saudara Sesama Muslim Mencintai Saudara Sesama Muslim

Pelajaran dari Kaum Anshar: Mencintai Saudara Sesama Muslim

Khazanah

Resensi Buku Feminisme Muslim di Indonesia

Diari

Sayyidah Aisyah Sayyidah Aisyah

Belajar dari Fitnah yang Menimpa Sayyidah Aisyah  

Muslimah Daily

Empat Karakteristik Kebudayaan Islam yang Dibawa Rasulullah

Kajian

Trending

Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga

Tafsir Al-Baqarah 187: Kiat Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga menurut Islam

Kajian

Empat Karakteristik Kebudayaan Islam yang Dibawa Rasulullah

Kajian

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Diari

Yoga gerakan ibadah hindu Yoga gerakan ibadah hindu

Yoga Dianggap Menyerupai Gerakan Ibadah Hindu, Haramkah Menurut Islam?

Kajian

malaikat melaknat istri menolak malaikat melaknat istri menolak

Benarkah Malaikat Melaknat Istri yang Menolak Ajakan Suami untuk Berhubungan Badan?

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

alasan fatimah julukan az-zahra alasan fatimah julukan az-zahra

Sayyidah Sukainah binti Al-Husain: Cicit Rasulullah, Sang Kritikus Sastra

Kajian

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Connect