Ikuti Kami

Kajian

Apakah Semua Sahabat Bisa Meriwayatkan Hadis?

Semua Sahabat Meriwayatkan Hadis
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Ada perbedaan terkait definisi Sahabat Rasulullah saw. di kalangan umat muslim. Mayoritas ulama menisbatkan gelar Sahabat untuk seseorang yang hidup sezaman dengan Rasulullah saw. dan pernah bertemu dengan beliau. Pun, orang tersebut meninggal dalam keadaan beriman.

Definisi ini mengecualikan orang-orang yang hidup sezaman dengan Rasulullah saw. namun tidak pernah berjumpa, orang-orang yang berjumpa dengan Rasulullah saw. sedangkan beliau sudah wafat, serta orang-orang yang mengaku bertemu dengan Rasulullah saw. di dalam mimpi. 

Ada sebagian kelompok yang mengatakan bahwa di antara 114.000 Sahabat yang tercatat, ada sebagian yang masuk kategori munafik. Akan tetapi, menurut mayoritas keterangan ini dinilai keliru. Sebab tidak ada bukti apapun yang menunjukkan kemunafikan salah seorang dari 114.000 sahabat tersebut. 

Dari jumlah 114.000 sahabat yang diketahui, yang periwayatannya sampai kepada kita hanya sekitar 1700 sahabat. Jumlah tersebut merupakan jumlah yang cukup sedikit bagi para ulama ahli hadis untuk bisa mengulas detail riwayat hidup mereka. Sekian banyak ulama ahli hadis telah berhasil menyusun kitab yang membahas ihwal sahabat secara khusus. Seperti Imam Ibnu Hajar al-Asqalani, Ibnu al-Jauzi, Imam Ibnu Hanbal, dan lain sebagainya.

Lalu, apakah semua sahabat memenuhi persyaratan al-‘adalah (adil) sehingga bisa meriwayatkan hadis dan diterima periwayatannya? Jika berbicara tentang adil, sebenarnya ada dua pokok bahasan terkait adil yang mesti diketahui. Yakni ada adil dalam periwayatan dan adil dalam persaksian. Jika menyoal adil periwayatan, maka ulama sepakat bahwa seluruh sahabat dinyatakan adil. Sehingga periwayatan mereka mesti bisa diterima. 

Akan tetapi, beda hal jika yang dimaksud adalah adil dalam persaksian. Tidak semua sahabat dapat diambil persaksiannya dalam sebuah kejadian. Sebab, persaksian merupakan persoalan sebuah kejadian yang bersifat perseorangan, bukan lagi menyoal tema-tema umum sebagaimana periwayatan hadis. Sehingga persyaratan adil dalam persaksian pun menjadi lebih ketat ketimbang periwayatan hadis.

Baca Juga:  Peran Ganda Perempuan yang Berprofesi Guru

Lantas, bagaimana dengan beberapa sahabat yang justru menjadi bahan ujaran sebagian umat muslim setelahnya?

Setidaknya, ada lima dari 1700 sahabat yang diketahui tidak mendapat penerimaan yang baik di sebagian kalangan umat muslim. Mereka adalah Muawiyah bin Abu Sufyan, Basyir, al-Mughirah bin Syu’bah, Busr bin Arthah, dan Amr bin Ash. Mereka dinilai oleh sebagian muslim telah melakukan suatu perbuatan dosa yang kurang pantas dilakukan oleh seorang sahabat Rasulullah saw. Saat ditelisik hadis lima sahabat tersebut, ternyata tidak lebih dari dua puluh hadis. Jumlah yang sangat sedikit jika dibandingkan jumlah keseluruhan hadis sebanyak 60.000.

Di waktu yang sama, mayoritas ulama sepakat tidak menghilangkan status mereka sebagai seorang sahabat Rasulullah saw. Sekalipun mereka pernah melakukan kesalahan, sikap umat muslim seyogyanya tidak ambil pusing akan perbuatan mereka. Sebab, bagaimanapun mereka adalah orang-orang yang menyaksikan perjalanan hidup Rasulullah saw., beriman hingga akhir hayatnya, bahkan di antaranya jihad di medan perang bersama Rasulullah saw. Sangat tidak adil bukan jika keistimewaan mereka lenyap begitu saja sebab kesalahan yang tidak sebanding?

Oleh karenanya, sebelum wafat pun Rasulullah saw. pernah berpesan, jangan sampai umat muslim mencaci dan menghina seorang sahabat. Jangan sampai satu kesalahan sahabat dijadikan patokan baik-tidaknya dia  seumur hidupnya. Tentu, Rasulullah saw. tidak akan berpesan seperti ini jika kehadiran para sahabat tidak cukup berarti bagi beliau.

Sehingga bisa disimpulkan bahwa semua sahabat bisa meriwayatkan hadis dan seluruh periwayatan sahabat bisa diterima tanpa terkecuali. Adapun sahabat yang pernah melakukan sebuah kesalahan, maka keluputannya tersebut tidak menggugurkan status sahabatnya.

Rekomendasi

Ummu Hisyam binti Haritsah Ummu Hisyam binti Haritsah

Ummu Hisyam binti Haritsah, Pemelihara Surat Qaf dari Lisan Rasulullah

Citra Perempuan dalam alquran Citra Perempuan dalam alquran

Kisah Ummu Mahjan, Masuk Surga Sebab Memungut Sampah di Masjid

rasulullah ditegur mengabaikan disabilitas rasulullah ditegur mengabaikan disabilitas

Rasulullah Ditegur karena Mengabaikan Sahabat Disabilitas

ummu haram periwayat perempuan ummu haram periwayat perempuan

Ummu Haram, Periwayat Hadis dari Kalangan Sahabat Perempuan

Ditulis oleh

Tanzila Feby Nur Aini, mahasiswi Universitas al-Azhar, Kairo di jurusan Akidah dan Filsafat. MediaI sosial yang bisa dihubugi: Instagram @tanzilfeby.

Komentari

Komentari

Terbaru

puasa syawal kurang enam puasa syawal kurang enam

Puasa Syawal Tapi Kurang dari Enam Hari, Bagaimana Hukumnya?

Kajian

orang tua beda agama orang tua beda agama

Bagaimana Sikap Kita Jika Orang Tua Beda Agama?

Khazanah

Nyi Hadjar Dewantara pendidikan Nyi Hadjar Dewantara pendidikan

Perjuangan Nyi Hadjar Dewantara dalam Memajukan Pendidikan Indonesia

Khazanah

isu perempuan najwa shihab isu perempuan najwa shihab

Kekerasan, Kesenjangan, dan Krisis Percaya Diri: Isu Penting Perempuan Menurut Najwa Shihab

Kajian

sikap rasulullah masyarakat adat sikap rasulullah masyarakat adat

Meneladani Sikap Rasulullah terhadap Masyarakat Adat

Khazanah

puasa wajib segera diganti puasa wajib segera diganti

Meninggalkan Puasa Wajib dengan Sengaja, Haruskah Segera Diganti?

Kajian

Keuntungan Menggunakan Pembalut Kain Keuntungan Menggunakan Pembalut Kain

Keuntungan Menggunakan Pembalut Kain dan Pesan Menjaga Bumi dalam Islam

Muslimah Daily

doa terhindar dari keburukan doa terhindar dari keburukan

Doa Nabi Muhammad ketika Bangun Tengah Malam untuk Shalat

Ibadah

Trending

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Diari

Fatimah az zahra rasulullah Fatimah az zahra rasulullah

Sayyidah Sukainah binti Al-Husain: Cicit Rasulullah, Sang Kritikus Sastra

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Teungku Fakinah Teungku Fakinah

Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang Paling Gemar Bersedekah

Kajian

Mahar Transaksi Jual Beli Mahar Transaksi Jual Beli

Tafsir Surat An-Nisa Ayat 4; Mahar Bukan Transaksi Jual Beli

Kajian

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

nama bayi sebelum syukuran nama bayi sebelum syukuran

Hukum Memberi Nama Bayi Sebelum Acara Syukuran

Ibadah

Connect