BincangMuslimah.Com – Dzulqa’dah adalah satu dari beberapa bulan hijriah yang menjadi kunci pesat perkembangan Islam. Bagaimana tidak, masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab dilanda kebingungan perihal administrasi persuratan yang tidak tertera tahun yang pasti, hanya tanggal dan bulan saja.
Dari sini kemudian Khalifah Umar bin Khattab mengadakan musyawarah bersama sahabat senior. Dilansir dari NU Online, Imam Ibnu al-Jauzi menceritakan dalam kitabnya al-Muntadham fi Tarikh al-Muluk wal Umam (4/227), musyawarah tersebut akhirnya berlabuh pada penetapan penanggalan kalender Islam pada awal hijrah Nabi Muhammad saw ke Madinah dan melihat kilas balik hidup beliau selama di Madinah selama 10 tahun. Jika dihitung, maka berlangsungnya musyawarah saat itu terjadi pada tahun ke-16 setelah hijrah.
Beberapa peristiwa Islam yang bertepatan pada bulan Dzulqa’dah juga terjadi yang tidak hanya terjadi di masa kenabian Muhammad tapi juga sebelum kenabiannya. Karena perhitungan dan penamaan bulan ini sebenarnya mengikuti tradisi Arab yang kemudian diadaptasi oleh Islam.
Pengepungan Bani Quraizhah
Pengepungan bani Quraizhah yang didasari karena pengkhianatan mereka sendiri ini berlangsung selama kurang lebih 25 hari. Mereka diperangi dan dihukum mati karena telah merobek Piagam Madinah yang sebelumnya sudah disepakati bersama kaum Muslimin dan penduduk Madinah lain. Peperangan ini terjadi pada bulan Dzulqa’dah tahun ke-5 Hijriah. Dalam Masehi bertepatan pada bulan Februari hingga bulan Maret 627 H.
Nabi Musa As Diberi Wahyu oleh Allah
Peristiwa yang tidak kalah penting adalah Allah berfirman kepada Nabi Musa dan memberi wahyu berupa kitab Taurat, sebagaimana termaktub dalam Al-Quran surat Al-A’raf ayat 142-143. Dikatakan oleh beberapa ulama mufassirin bahwa kejadian tersebut bertepatan pada bulan Dzulqa’dah:
الأولى قوله تعالى وواعدنا موسى ثلاثين ليلة ذكر أن مما كرم الله به موسى صلى الله عليه وسلم هذا فكان وعده المناجاة إكراما له . وأتممناها بعشر قال ابن عباس ومجاهد ومسروق رضي الله عنهم : هي ذو القعدة وعشر من ذي الحجة (تفسير القرطوبي). وقد اختلف المفسرون في هذه العشر ما هي ؟ فالأكثرون على أن الثلاثين هي ذو القعدة ، والعشر عشر ذي الحجة (تفسير ابن كثير).
Perjanjian Damai Hudaibiyah
Perjanjian yang dilakukan di wilayah Hudaibiyah tersebut dilakukan antara kaum muslimin yang datang dengan niat melaksanakan ibadah haji dan Umrah dengan kaum kafir Quraisy yang mengira kaum muslim datang untuk menyerangnya. Perjanjian tersebut berupa perjanjian suluh (damai) untuk tidak melakukan peperangan selama 10 tahun. Perjanjian ini disepakati pada Senin bulan Dzulqa’dah tahun ke-7 H ada pula yang mengatakan tahun ke-6 atau Maret 628 M.
Rasulullah SAW Berumrah Empat Kali
Dalam kitab Fiqih Umroh oleh Muhammad Ajib, Lc.,MA, menyebutkan riwayat Imam Nawawi dalam Syarah Muslim: “Pertama Umrah nabi SAW pada bulan Dzulqa’dah saat Hudaibiyah tahun 6 H, Kedua Umrah pada bulan Dzulqa’dah tahun 7 H sebagai Umrah Qadha’, ketiga Umrah pada bulan Dzulqa’dah tahun 8 H ketika Fathu Makkah dan keempat Umrah ketika Haji beliau SAW.
Sejarah-sejarah yang telah disebutkan adalah hanya secuil dari sekian peristiwa islam yang bertepatan di bulan Dzulqa’dah. Mengutip dari bincang syariah, beberapa peristiwa lain yang terjadi seperti wafatnya Abu Bakar r.a. pada 22 Dzulqa’dah 13 H dan wafatnya Imam Ibnu Khuzaimah (penyusun kitab hadis Shahih Ibn Khuzaimah) pada 2 Dzulqa’dah 311 H. Kemudian pelumpuhan orang-orang persia di Jalula’ pada Dzulqa’dah tahun ke-16 H setelah penaklukan Mada’in di bawah perintah Sa’d ibn Abi Waqqash dan masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab (Sejarah Islam oleh Qasim A. Ibrahim dan Muh.A.Saleh), dan lain sebagainya.
Sejarah umat Islam terdahulu adalah sebagai sarana untuk meningkatkan keimanan kita pada Allah swt., dengan cara memahami juga merenungi setiap napak tilas perjuangan Nabi, Rasul serta para Khalifahnya.
2 Comments