Ikuti Kami

Muslimah Talk

Sepak Terjang Zaha Hadid: Arsitek Muslimah Pertama Peraih Penghargaan Pritzker

Zaha Hadid

BincangMuslimah.Com – Zaman semakin berkembang begitupun dengan dunia arsitektur. Laki-lakilah yang biasanya mendominasi dalam dunia arsitektur karena pekerjaan ini terlihat maskulin. Siapa sangka ternyata ada seorang muslimah tersohor yang bahkan pernah meraih penghargaan Pritzker untuk pertama kalinya pada 2004. Penghargaan ini bisa dibilang penghargaan Nobel di bidang arsitektur. Sosoknya bernama Zaha Mohammad Hadid atau dikenal Zaha Hadid.

Zaha lahir pada 31 Oktober 1950, dan meninggal pada 31 Maret 2016. Ia meninggal dunia pada usia 65 tahun karena penyakit bronkitis dan serangan jantung mendadak. Zaha meninggalkan ratusan karya di berbagai belahan dunia. Zaha adalah putri dari keluarga muslim berdarah Irak-Inggris. Ia adalah seorang arsitek muslimah Inggris kelahiran Baghdad, Irak. Sang ayah, Mohammad Hadid adalah seorang politisi, dan ibundanya, Wajeeha Sabonji adalah seorang seniman.

Dilansir dari Press Department Zaha Hadid Architects tentang biografinya, Zaha adalah seorang artitektur yang konsisten dalam dunia arsitektur dan desain perkotaan. Dalam eksperimen karyanya, Hadid menggunakan konsep spasial baru yang mengintensifkan landskep perkotaan dalam estetika visioner yang mencakup semua bidang desain, mulai dari skala perkotaan hingga produk, interior dan furnitur.

Zaha menjadi terkenal karena karyanya yang sangat bagus mencakup stasiun pemadaman Vitra, lompat ski Bergisal, stasiun Trem Strasbourg, pusat Rosenthal untuk seni kontemporer di Cincinnati, Gedung pusat BMW di Leipzig, Hotel Puerta America (interior) di Madrid, Museum Ekstensi Ordrupgaard di Copenhagen, dan Phaeno Science Center di Wolfsburg. Zaha pun melibatkan diri dalam praktik, penelitian, dan pengajaran.

Zaha menyelami dunia arsitektur di Architectur Association (AA) pada tahun 1972 dan dianugerahi diploma pada 1977. Dia berhasil menjadi partner Office for Metropolitan Architecture (OMA). Dalam sepak terjangnya, Zaha juga mengajar di AA dengan kolaborator OMA Rem Koolhaas dan Elia Zenghelis, dan kemudian ia memimpin studionya sendiri di AA sampai 1987.

Baca Juga:  Masa Depan Perempuan Afghanistan: Skeptis atau Bisakah Taliban Berubah?

Zaha pernah menjadi kepala di Kenzo Tange di Sekolah Pascasarjana Desain (the Graduate School of Design) di Harvard University; menduduki Sullivan Chair di University of II-iinois, Sekolah arsitektur di Chicago; Jabatan prosesional tamu di Hochschule fϋr Bildende Kϋnste di Hanburg; Sekolah Arsitektur Knolton, Ohio, dan Master Studio di Columbia University, New York.

Selain berkarya di bidang arsitektur, Hadid juga pernah menjabat sebagai profesor di University of Applied Arts di Vienna, Austria dan sebagai dosen tamu yang mengunjungi Eero Saarinen dari desain arsitektur di Yale University.

Sebagai tambahan, Zaha pernah diangkat menjadi member kehormatan akademi seni dan sastra Amerika dan menjadi rekan dari institut arsitektur Amerika. Dalam tulisan Nonie Niesewarnd, Through the Glass Ceiling, disebutkan bahwa Zaha menjadi pemenang hadiah Pritzker 2004, nobelnya arsitektur. Hal ini tentu menjadi rekor besar arsitek muslim pertama yang meraihnya.

Tak hanya itu, ia juga memenangkan Stirling Prize pada 2010 dan 2011. Pada tahun 2012, ia dinobatkan sebagai Dame oleh Elizabeth II untuk layanan arsitektur, dan pada Februari 2016, sebelum kematiannya, Zaha menjadi arsitek wanita pertama dan satu-satunya yang meraih Royal Gold Medal dari Royal Institute of British Architects (RIBA).

Dilansir dari theguardian.com, Zaha digambarkan sebagai “Queen of the Curve” atau Ratu Kurva. Pasalnya ia memberikan kebebasan arsitektur yang memberikan identitas ekspresi yang baru. Projek besar yang pernah dibuat oleh Zaha yakni Aquatic Centre untuk Olympic Games London 2012, Museum Seni Universita Negeri Michigan di AS, Museum MAXXI di Roma, Bandara Internasional Beijing Daxing di China, Signature Tower di Dubai, Opera houses di Dubai, Guangzhou Opera House di China, Dongdaemun Plaza di Korea Selatan, Sheikh Zayed Bridge di Uni Emirat arab, Arts Centre di Abu Dhabi, Kediaman pribadi milik Russia dan USA dan masih banyak lagi karyanya.

Baca Juga:  Fatimah Al-Banjari: Ulama Perempuan Pengarang Kitab Parukunan

Dikutip dari tulisan Joanna Walters berjudul New York Review of Books critic ‘regrets error’ in Zaha Hadid article, Zaha juga mendapatkan penghargaan sebuah patung 2017 Brit Awards. Beberapa bangunannya masih dalam proses pembangunan pada saat kematiannya, termasuk bandara Daxing dan Stadion Al-Wakrah di Qatar, tempat untuk Piala Dunia FIFA 2022. Rencananya Zaha juga turut andil merancang gedung kesenian Jawa Barat bertaraf internasional akan tetapi karena kepergian Zaha pada 2016 membuat rencana tersebut dibatalkan.

Sebagai ratu arsitek dunia, Google Doodle pernah menampikan gambar sketsa Zaha pada tanggal 31 Mei 2017. Hal tersebut merupakan apresiasi besar yang diberikan dunia kepada Zaha atas berbagai prestasi dan karya-karyanya yang tersebar di dunia. Sepak terjang Zaha sebagai arsitektur muslimah dapat menjadi bukti bahwa muslimah dapat berkiprah dan menjadi teladan bagi peradaban.

Rekomendasi

Musyawarah Ala Rasulullah Sebagai Musyawarah Ala Rasulullah Sebagai

Musyawarah Ala Rasulullah Sebagai Bentuk Kerendah Hatian

Gayatri Rajapatni majapahit Gayatri Rajapatni majapahit

Gayatri Rajapatni, Perempuan Bijaksana Kerajaan Majapahit

Nyi Mas Siti Soepiah Nyi Mas Siti Soepiah

Nyi Mas Siti Soepiah: Pelopor Ilmu Kebidanan Modern di Jawa Barat

Ditulis oleh

Alumni MA Salafiyah Kajen yang menamatkan kuliah di Program Jurusan Fisika Univesitas Diponegoro. Saat ini sedang merintis perpustakaan dan hobi menulis. Pernah menyabet juara 1 lomba puisi nasional dan menjuarai beberapa Lomba Karya Tulis Ilmiah.

3 Komentar

3 Comments

Komentari

Terbaru

Apakah Komentar Seksis Termasuk Pelecehan Seksual?

Diari

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat

Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat

Muslimah Talk

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Mapan Dulu, Baru Nikah! Mapan Dulu, Baru Nikah!

Mapan Dulu, Baru Nikah!

Keluarga

Melatih Kemandirian Anak Melatih Kemandirian Anak

Parenting Islami ; Bagaimana Cara Mendidik Anak Untuk Perempuan Karir?

Keluarga

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

Trending

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Siapa yang Paling Berhak Memasukkan Jenazah Perempuan Ke Kuburnya?

Ibadah

keadaan dibolehkan memandang perempuan keadaan dibolehkan memandang perempuan

Adab Perempuan Ketika Berbicara dengan Laki-Laki

Kajian

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak

Hukum Orangtua Menyakiti Hati Anak

Keluarga

ayat landasan mendiskriminasi perempuan ayat landasan mendiskriminasi perempuan

Manfaat Membaca Surat Al-Waqiah Setiap Hari

Ibadah

Connect