Ikuti Kami

Muslimah Talk

Taliban: Tak ada Tempat Bagi Perempuan di Afghanistan

perempuan rentan terpapar ekstrimisme
https://twitter.com/LNajafizada/status/1436575376206090240/photo/1

BincangMuslimah.Com – Sejak Taliban resmi berkuasa kembali di Afghanistan pada bulan Agustus lalu, muncul pelbagai kekhawatiran dari bangsa-bangsa di dunia. Salah satunya adalah terkait nasib perempuan di Afghanistan. Pasalnya, pada periode pertama Taliban berkuasa di Afghanistan memberikan duka yang dalam bagi rakyat Afghanistan, terutama perempuan.

Seperti kata Cendikiawan Muslim Indonesia, Buya Syafii Maarif, selama berkuasa lima tahun di Afghanistan pada periode 1996-2001, Taliban pernah membawa ‘keping neraka’ ke muka bumi. Itu merupakan sarkasme tingkat tinggi, untuk mengabstraksikan betapa kejamnya Taliban di masa lalu. Anak-anak perempuan di jadikan budak seks, dan dilarang memperoleh pendidikan dan bersekolah.

 

Nasib Perempuan di Bawah Taliban

Kini, setelah terbentuk negara Emirat Islam Afghanistan, tampaknya nasib perempuan Afghanistan akan mengalami masa duka kelam kembali—persis periode Taliban 0.1. Bagaimana tidak? Terdapat pelbagai argumen yang mampu menjadi landasan untuk menyebut nasib perempuan Afghanistan akan semakin buruk di bawah naungan Taliban.

Pertama, pemerintahan resmi Taliban sudah terbentuk pada Selasa (7/9) lalu. Dalam susunan kabinet Emirat Islam Afghanistan telah ditetapkan sebanyak 33 menteri. Mereka menduduki jabatan strategis dalam pemerintahan. Mereka juga merespresentasikan wajah baru Taliban ke depan.  Pada tokoh yang terpilih itu juga diklaim telah mewakili pelbagai fraksi yang ada di Taliban.

Menariknya, semua yang menduduki pos kementrian itu adalah laki-laki. Tidak ada satupun yang mewakili perempuan. Itu tentu tak begitu mengagetkan, pasalnya Taliban memang menentang keras perempuan untuk aktif dalam bidang politik praktis. Stigma negatif terhadap perempuan yang bermain politik, tampaknya masih melekat dalam tubuh Taliban.

Kedua, Mohammad Hasan Akhund terpilih sebagai Perdana Menteri, Emirat Islam Afghanistan. Penting untuk dicatat, nama Mohamad Hasan Akhund bukan nama asing bagi publik Afghanistan dan masyarakat dunia. Akhund bukan pemain baru dalam gerakan Taliban.  Pada era Taliban 1.0,  ia menduduki jabatan wakil perdana menteri Taliban dibawah pimpinan Mullah Mohammad Omar.

Baca Juga:  Memahami Makna Jilbab, Hijab, dan Burqa Lewat Karya Kiai Husein Muhammad

Nuansa Taliban 1.0 juga tampak dalam susunan kabinet terpilih.  Lihat saja ada nama Sarajuddin Haqqani. Yang menempati posisi sebagai menteri dalam negeri Emirat Islam Afghanistan. Ia adalah orang yang paling diburu oleh FBI Amerika.

Selanjutnya ada nama Mullah Yaqoob. Ia adalah putra pendiri Taliban Mullah Mohammad Omar. Yaqoob mendapatkan jabatan strategis di negara yang baru dideklarasikan itu—ditunjuk sebagai penjabat menteri pertahanan.

Melihat susunan menteri dan kabinet baru Taliban, tak salah kemudian orang berasumsi Taliban 1.0 akan kembali menancapkan kukunya di Taliban. Artinya, masa depan perempuan, anak-anak, dan masyarakat sipil semakin mengkhawatirkan.

 

Aturan Ketat untuk Perempuan

Hal itu bisa terlihat dalam beberapa hari setelah pengumuman kabinet, Taliban resmi melarang perempuan olah raga. Pasalnya, olahraga bagi perempuan dinilai tidak sesuai dengan syariat Islam—yang dipahami Taliban. Padahal Taliban memiliki pelbagai atlet yang mempuni dan tangguh.

Dengan anggapan, olahraga tak pantas bagi perempuan, maka Taliban pun melarang tim kriket perempuan Afghanistan bertanding di masa depan. Faktanya, olahraga yang populer di Afghanistan adalah kriket. Pupus sudah harapan kaum perempuan untuk menjadi atlet yang mengharumkan nama bangsa dan negaranya.

Taliban juga mengontrol ketat tata cara pakaian perempuan. Para perempuan Afghanistan diwajibkan untuk memakai niqab yang dipadukan dengan abaya. Itu model pakaian bila hendak ke luar rumah. Para pelajar, mahasiswi, dan siswi juga juga harus mengenakan niqab di dalam sekolah.

Peraturan pun ditambah lagi, siswa dan siswi tak boleh dalam satu ruangan. Laki-laki tak boleh mengajar kelas perempuan. Begitu pun sebaliknya. Bila tak ada guru dan dalam keadaan darurat, laki-laki boleh masuk kelas wanita—dengan catatan, laki-laki itu sudah tua dan memiliki karakter yang baik. Itulah sederet peraturan yang menimpa perempuan.

Baca Juga:  Jihad Seorang Perempuan Masa Kini

Itulah sederet fakta yang terungkap dalam waktu singkat kekuasaan Taliban. Maka tak heran bila banyak yang meragukan nasib baik perempuan Afghanistan ke depan. Yang tampak terang di depan mata adalah diskriminasi, misoginis, dan nir peran perempuan. Penderitaan lama yang tak pernah terlupakan oleh siapapun.

 

Narasi yang Mencatut Teks Kitab Suci

Tentu hal ini sangat menjengkelkan. Pasalnya, Taliban menggunakan narasi yang mencatut teks kitab suci. Padahal dalam kitab suci Al-Qur’an jelas digambarkan kesetaraan laki-laki dan perempuan dalam aspek sosial, muamalah, politik, dan ekonomi. Semua setara. Allah berfirman dalam Q.S al Hujarat ayat 13.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Selanjutnya firman Allah dalam Q.S Az-Zariyat ayat 56, Allah menegaskan bahwa penciptaan laki-laki dan perempuan setara di muka bumi. Manusia juga sebagai hamba, tanpa memandang gender. Allah berfirman.

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Artinya: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.

 

Rekomendasi

juna hate speech perempuan juna hate speech perempuan

Chef Juna: Perempuan Memiliki Hak atas Tubuhnya dan Hate Speech yang Menimpa Perempuan

hukum islam perjalanan perempuan hukum islam perjalanan perempuan

Hukum Islam Terkait Mahram pada Perjalanan Perempuan: Kehadiran Negara Pun Diperlukan

Aksi Sosial Ibu Masyarakat Aksi Sosial Ibu Masyarakat

Betapa Hebatnya Aksi Sosial Ibu-ibu di Masyarakat

Hukum dan Hikmah Membersihkan Rambut Kemaluan Bagi Perempuan

Ditulis oleh

Melayu udik yang berniat jadi abadi. Pernah berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jurusan Jurnalistik (2014), aktif di LPM Institut (2017), dan Reporter Watchdoc (2019). Baca juga karya Aisyah lainnya di Wattpad @Desstre dan Blog pribadi https://tulisanaisyahnursyamsi.blogspot.com

11 Komentar

11 Comments

Komentari

Terbaru

Mengenal Dua Belas Nama Surah Al-Fatihah Mengenal Dua Belas Nama Surah Al-Fatihah

Mengenal Dua Belas Nama Surah Al-Fatihah

Kajian

Jasmin Akter: Atlet Kriket Muslimah dari Rohingya Jasmin Akter: Atlet Kriket Muslimah dari Rohingya

Jasmin Akter: Atlet Kriket Muslimah dari Rohingya

Muslimah Talk

Dua Syarat Penting saat Mengembalikan Harta Anak Yatim Dua Syarat Penting saat Mengembalikan Harta Anak Yatim

Dua Syarat Penting saat Mengembalikan Harta Anak Yatim

Kajian

Konsekuensi bagi Orang yang Tidak Membayar Hutang di dalam Islam Konsekuensi bagi Orang yang Tidak Membayar Hutang di dalam Islam

Konsekuensi Orang yang Tidak Membayar Hutang di dalam Islam

Kajian

Pandangan Ibnu Rusyd Tentang Sosok Perempuan Pandangan Ibnu Rusyd Tentang Sosok Perempuan

Afra binti Ubayd: Ibu dari Para Pejuang Syariat Islam

Muslimah Talk

menyantuni anak yatim muharram menyantuni anak yatim muharram

Keutamaan Menyantuni Anak Yatim Di Bulan Muharram

Kajian

Alasan Mengapa Kita Membela Palestina Alasan Mengapa Kita Membela Palestina

Alasan Mengapa Kita Membela Palestina

Muslimah Talk

Sering Lupa dan Bingung Usai Melahirkan? Bisa Jadi Ibu Tengah Hadapi Mom Brain Sering Lupa dan Bingung Usai Melahirkan? Bisa Jadi Ibu Tengah Hadapi Mom Brain

Sering Lupa dan Bingung Usai Melahirkan? Bisa Jadi Ibu Tengah Hadapi Mom Brain

Muslimah Talk

Trending

puasa istri dilarang suami puasa istri dilarang suami

Kritik Nabi kepada Laki-laki yang Suka Main Kasar pada Perempuan

Kajian

Zainab binti Khuzaimah Zainab binti Khuzaimah

Ummu Kultsum; Putri Rasulullah yang Diperistri Utsman bin Affan

Muslimah Talk

Doa yang Dipanjatkan Fatimah az-Zahra pada Hari Senin Doa yang Dipanjatkan Fatimah az-Zahra pada Hari Senin

Doa yang Dipanjatkan Fatimah az-Zahra pada Hari Senin

Ibadah

Hukum Menalak Istri saat Mabuk Hukum Menalak Istri saat Mabuk

Hukum Menalak Istri saat Mabuk

Kajian

menyantuni anak yatim muharram menyantuni anak yatim muharram

Keutamaan Menyantuni Anak Yatim Di Bulan Muharram

Kajian

Dalil Perempuan Tidak Perlu Menutup Wajahnya Dalil Perempuan Tidak Perlu Menutup Wajahnya

Dalil Perempuan Tidak Perlu Menutup Wajahnya

Kajian

Beberapa Kesunahan 10 Muharram Beberapa Kesunahan 10 Muharram

Lima Amalan yang Dianjurkan di Bulan Muharram

Ibadah

idul adha islam dunia idul adha islam dunia

Makna Idul Adha bagi Umat Islam Seluruh Dunia

Ibadah

Connect