BincangMuslimah.Com- Ngopi di warung kopi atau di kafe seperti menjadi budaya baru khususnya bagi masyarakat dan pekerja urban. Hal ini berdampak baik bagi perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Tetapi sayangnya, peningkatan penggunaan gelas plastik sekali pakai justru dapat memperparah kerusakan lingkungan apabila tidak mengelolanya dengan bijak.
Lalu bagaimana cara meminimalisir hal tersebut? Apakah ada alternatif lain dalam praktiknya?
Membawa Tumbler
Salah satu alternatif untuk mengurangi sampah plastik bekas gelas atau botol minuman yakni dengan selalu membawa tumbler kemanapun pergi. Meski hal tersebut terlihat sederhana, ternyata jika semua lapisan masyarakat ikut merealisasikan budaya membawa tumbler dapat memberi dampak posisif bagi alam.
Pemerintah juga sudah mulai mendukung upaya ini. Misalnya, di beberapa halte-halte atau stasiun sudah terdapat fasilitas refill air minum gratis. Sayang sekali jika tidak memanfaatkan hal tersebut bukan?
Mengutip laman Kompas.com yang menyebutkan bahwa PAM Jaya bekerja sama dengan PT Transjakarta telah menyedialan fasilitas bernama “Air Kebersamaan”, dispenser berisi air siap minum. Pada laman tersebut menyebutkan fasilitas air kebersamaan sudah ada di halte CSW, Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Selanjutnya, pihat terkait sedang merencanakan penyediaan fasilitas ini di halte-halte lainnya.
Selain itu, instansi pendidikan juga mendukung upaya pengurangan sampah plastik. Salah satunya di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Mengutip laman Instagram @Uinjktofficial, dalam salah satu postingannya bertajuk drinking fontain menampilkan bahwa melalui kampanye go green, pihak kampus menyediakan fasilitas refill.
Pada postingan tersebut mengajak mahasiswa UIN Jakarta untuk selalu membawa tumbler agar dapat menikmati fasilitas kampus yang sudah tersedia di berbagai fakultas UIN.
Menerapkan Gaya Hidup Zero Wate
Dalam upaya pencegahan semakin menumpuknya sampah, penerapan gaya hidup zero waste (gaya hidup nol sampah) bisa menjadi salah satu solusi. Zero waste sendiri adalah suatu gaya hidup yang menekan semaksimal mungkin produksi pengelolaan sampah.
Hal ini merupakan solusi jaka panjang yang lebih mumpuni daripada menumpuk sampah ke TPA. Gerakan zero waste berasaskan pada 5R yakni Refuse (menolak), Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang), dan Rotting (mengolah sampah organic rumah tangga). Zero waste bertujuan untuk meminimalisir sampah yang dihasilkan dengan fokus khususnya pada pengurangan plastic sekali pakai.
Penggunaan tumbler menjadi salah satu upaya untuk merealisasikan gaya hidup zero waste. Masyarakat bisa memulainya dari berhenti menggunakan gelas atau botol plastik sekali pakai beralih dengan membawa tumbler setiap kali pergi.
Apalagi saat ini sudah banyak penjual yang menawarkan beragam bentuk, jenis, dan ukuran tumbler sesuai kebutuhan dan kegunaan masing-masing individu. Belum lagi penjual yang menawarkan produk tumbler tahan dingin dan kuat menahan panas maupun dingin selama berjam-jam dengan harga yang relatif terjangkau. Yuk sudah saatnya beralih!
Anjuran Menjaga Kebersihan dalam Islam
Islam juga menganjurkan kepada umatnya untuk senantiasa menjaga kebersihan. Banyak ayat-ayat al-Quran maupun hadis yang berisi tentang seruan menjaga kebersihan. Sebagaimana dalam sebuah riwayat menyebutkan:
عَنْ صَالِحِ بْنِ أَبِي حَسَّانَ قَال سَمِعْتُ سَعِيدَ بْنَ الْمُسَيَّبِ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ نَظِيفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ كَرِيمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ جَوَادٌ يُحِبُّ الْجُودَ فَنَظِّفُوا
Artinya: Dari Shalih bin Abu Hassan ia berkata; Aku mendengar Said bin Al Musayyab berkata; “Sesungguhnya Allah Maha Baik, dan menyukai kepada yang baik, Maha Bersih dan menyukai kepada yang bersih, Maha Pemurah, dan menyukai kemurahan, dan Maha Mulia dan menyukai kemuliaan, karena itu bersihkanlah diri kalian, ” (HR. Tirmidzi) [No. 2799 Maktabatu Al Maarif Riyadh].
Dari penjelasan di atas, penulis mengajak untuk mari kita memulai budaya membawa tumbler saat pergi kemanapun. Karena sebuah langkah kecil dapat membawa perubahan besar. Jika tidak memulai dari diri sendiri lalu siapa lagi?
3 Comments