BincangMuslimah.Com – Nama Marie Thomas menjadi sejarah dalam dunia kedokteran di Indonesia. Pada 17 Februari kemarin Google dengan Doodle-nya merayakan ulang tahun Marie Thomas ke-125. Marie Thomas dalam sejarah tercatat sebagai spesialis perempuan pertama di bidang ginekologi dan kebidanan.
Dalam keterangan dan deskripsi doodlenya, Google menjelaskan, Marie terkenal karena kemurahan hatinya. Marie sering memberikan layanan gratis kepada mereka yang tidak mampu membayar. Beliau lebih jauh menunjukkan kecintaannya pada perawatan pasien dengan mendirikan sekolah kebidanan di Sumatera yang pertama hanya yang kedua dari jenisnya di Indonesia saat itu. “Selamat ulang tahun, Dr. Marie Thomas. Terima kasih atas dedikasinya yang tanpa pamrih untuk kehidupan orang lain yang telah membuka jalan bagi perempuan di Indonesia untuk mengejar kedokteran dan pendidikan tinggi,” tulis Google.
Dikutip dari Huygens ING, Marie merupakan putri dari seorang tentara profesional dan dibesarkan dalam keluarga Kristen Protestan. Beliau memiliki satu saudara kandung laki-laki.Karena ayahnya adalah seorang tentara yang kerap dipindahtugaskan ke beberapa tempat, keluarga Marie juga jadi sering berpindah-pindah tempat tinggal. Akibatnya, Marie juga sering berpindah-pindah sekolah. Nama ayah Marie adalah Adriaan Thomas. Ayahnya memiliki karier profesional di bidang militer itu lahir pada 1861 dan meninggal pada 1925. sedangkan ibunda Marie adalah Nicolina Maramis yang meninggal pada 30 Juli 1934.
Menurut Anna Pawlona Matuli-Walanda dalam Ibu Walanda-Maramis: Pejuang Wanita Minahasa (1983:37), Marie Thomas berasal dari Likupang, Minahasa Utara. Beliau lahir pada 17 Februari 1896. Orangtuanya merupakan pegawai negeri di zaman kolonial. Pendidikannya lebih dari sekolah desa tiga tahun yang hanya paham baca tulis.
Marie, menurut catatan Ensikopedia Umum (1973:1324) yang disusun AG Pringgodigdo dkk, merupakan lulusan Meisjesschool (sekolah gadis) di Yogyakarta pada 1912. Kemudian, beliau melanjutkan ke School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA) atau Sekolah Dokter Hindia atau yang lebih dikenal sebagai Sekolah Dokter Jawa di Batavia.
Sepuluh tahun kemudian, Marie mendapatkan gelar doktornya, suatu pencapaian yang berdampak internasional sehingga bahkan sebuah surat kabar Belanda pun mengumumkan kelulusannya. Tak ketinggalan, beliau segera bekerja di salah satu rumah sakit terbesar di Batavia (Jakarta modern).
Marie kemudian pindah ke Padang, di mana beliau melanjutkan karirnya yang luar biasa sebagai salah satu dokter pertama yang memperkenalkan metode kontrasepsi baru, seperti IUD, kepada perempuan di seluruh Indonesia.
Marie kemudian menikah dengan dokter mata bernama Moehammad Joesoef pada tahun 1929. Joesoef berasal dari Solok dan merupakan temannya semasa belajar di STOVIA. Pada tahun 1931 mereka pindah ke Padang.
Di Padang, Marie Thomas bekerja di Layanan Kesehatan Masyarakat setempat atau yang kala itu disebut Dienst der Volksgezondheid. Setelah menetap selama beberapa tahun di Padang, dia kembali ke Batavia. Di sana dia menjadi anggota partai Persatuan Minahasa.
Pada 1950, Marie kembali lagi ke Sumatra Barat. Di Bukittinggi dia mendirikan sekolah kebidanan. Sekolah tersebut merupakan sekolah kebidanan yang pertama di Sumatra dan yang kedua di Indonesia.Sampai kematiannya –saat ia berusia 70 tahun– Marie Thomas terus bekerja di rumah sakit. Dia meninggal secara tidak terduga pada 29 Oktober 1966 di Bukittinggi setelah mengalami pendarahan otak.
Kisah Marie dituliskan dalam catatan Kisah Marie Thomas, Dokter Perempuan Pertama Indonesia. Selain itu, nama Marie Thomas menjadi karakter dirinya sendiri dalam novel Nh. Dini yang berjudul Amir Hamzah, Pangeran dari Seberang (1981:156). Hanya saja Marie Thomas dalam novel tersebut disebutkan sebagai lulusan NIAS Surabaya.