Ikuti Kami

Muslimah Talk

Gadrida Rosdiana, Jurnalis Senior NTT: Pentingnya Perspektif Gender dalam Narasi Perdamaian

Gadrida Rosdiana

BincangMuslimah.Com – Gadrida Rosdiana Djukana, yang biasa dipanggil Anna ini merupakan Jurnalis perdamaian, untuk mencegah potensi konflik dan menggerakkan rekonsiliasi sosial. Perempuan kelahiran Kupang 24 Mei 1968, adalah anak pertama dari delapan bersaudara (salah satunya meninggal dunia), dari Bapak Gabriel Djukana dan Ibu Christina Djukana-Riwu Kore. Dia menempuh pendidikan S1 Hukum dan saat ini sedang mengambil S2 Hukum Pembangunan di kampus yang sama, Universitas Nusa Cendana. Semasa mahasiswa, Anna aktif dalam Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dan berlanjut ke LSM setelah lulus kuliah.

Awalnya Gadrida Rosdiana bergabung di Yayasan Cinta Damai, salah satu LSM advokasi yang terkenal di NTT saat itu. Dirinya sangat menyukai menulis, sehingga saat Pos Kupang membuka lamaran, dirinya kemudian melamar sebagai jurnalis di Pos Kupang. Dalam sebuah sebuah buku Mutiara Terpendam Indonesia, dirinya banyak belajar di media. Mulai dari belajar jurnalisme hingga perbedaan. Bahkan melalui media, dirinya seringkali bergaul dan mewawancarai banyak narasumber yang berbeda agama, baik Katolik maupun Muslim, Hindu.

Anna memimpikan ditengah himpitan media yang berpihak dan sarat kepentingan para pemilik modal, ada harian mainstream yang dihidupi oleh pembaca ideologis. Dia memiliki keyakinan bahwa media hanya bisa bertahan jika ada spirit, dan itu yang diperjuangkan oleh Harian Kota KURSOR. Harian Kota KURSOR rmemiliki ciri khas menghargai keberagaman, pluralisme dan memberi tempat kelompok rentan dalam masyarakat. Kelompok rentan yang dimaksud adalah perempuan, anak-anak dan para penyandang disabilitas.

Pengalamannya yang panjang sebagai reporter lapangan menjadi bekal baginya ketika menjadi redaktur KURSOR. Anna pernah mengikuti training jurnalisme damai yang diselenggarakan salah satu lembaga pers bekerja sama dengan salah satu LSM yang bekerja dengan issue konflik dan perdamaian pada tahun 2000. Anna juga rajin mengikuti berbagai diskusi dan membaca banyak bahan terkait jurnalisme damai.

Baca Juga:  Menjadi Cyberfeminis dengan Memaksimalkan Media Sosial

Bekal pemahaman kuat akan jurnalisme damai ini, berguna dalam tugas kesehariannya untuk supervisi dan penugasan wartawan KURSOR untuk peliputan di lapangan serta membantu Anna dalam melakukan editing. Hingga saat ini, Anna juga sering diminta menjadi narasumber untuk berbagai pelatihan terkait jurnalisme damai bagi para wartawan.

Anna juga selalu memperjuangkan agar perspektif gender menjadi kebijakan di berbagai lembaga yang ditekuninya, juga di media mainstream. Sejak proses perekrutan wartawan, kurikulum untuk pelatihan wartawan baru hingga materi media, menurut Anna, seharusnya berperspektif gender juga perlu diintegrasikan dalam kebijakan redaksi, mulai dari berita, tajuk rencana dan aneka rubrikasi.

Dalam sebuah wawancara, Anna mengakui kerja-kerja membangun kesadaran publik ini yang merupakan tantangan bagi profesi jurnalis. Dan di dalam struktur wartawan bagaimana membangun kesadaran wartawan juga untuk menulis tulisan yang mempunyai perspektif perempuan dan anak, itu juga menjadi tantangan.

”Kalau saya hanya belajar jurnalisme secara umum, saya tidak akan menguasai sesuatu dan suatu saat saya akan stagnan. Saya harus belajar,” tegas Gadrida Rosdiana.

Seandainya dirnya diundang seminar atau dialog, dirinya akan mengikuti dari awal sampai akhir dan mencatat prosesnya. Jadi tidak ada proses yang terlewati. Menurutnya, di situlah proses belajarnya selama sekian tahun untuk menguasai isu perempuan selain membaca.

Anna membuktikan bahwa Harian Kota KURSOR telah dua kali menjadi juara satu sebagai pelopor gender mainstream di media pada lomba yang diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi NTT dan United Nations Fund for Population Activities (UNFPA). Serta pada Agustus 2020 lalu, Anna juga mendapatkan penghargaan SK Trimurti Award 2020, sebuah penghargaan untuk jurnalis perempuan yang selama ini memperjuangkan perempuan di media.

Baca Juga:  Nyai Ageng Pinatih, Saudagar Kaya era Majapahit

Penghargaan tersebut, menandakan jika Anna tahu betapa pentingnya perspektif gender yang perlu diintegrasikan dalam kebijakan redaksi di media, mulai dari berita, tajuk rencana dan aneka rubrikasi. Selain itu, dirinya memperjuangkan perspektif gender menjadi kebijakan di berbagai lembaga yang ditekuninya, juga di media tempatnya bekerja.

Rekomendasi

perempuan hak memilih pasangan perempuan hak memilih pasangan

Tidak Hanya Perempuan, Laki-laki pun Harus Menahan Pandangan

Ning Khilma Anis Ning Khilma Anis

Ning Khilma Anis; Bu Nyai Muda yang Berdakwah Melalui Karya Sastra

Ayat-ayat Al-Quran yang Dianjurkan untuk Orang yang Sakit Ayat-ayat Al-Quran yang Dianjurkan untuk Orang yang Sakit

Tafsir Pembebasan Perempuan: Jalan Menuju Kesetaraan Gender dalam Islam

ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan

Mengenal Lebih Jauh Macam-macam Pendekatan Gender

Ditulis oleh

Mantan jurnalis di Jabar Ekspres (Jawa Pos Grup). Saat ini bekerja di Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia.

Komentari

Komentari

Terbaru

Ratna Indraswari Ibrahim: Perempuan Difabel yang Berdaya Ratna Indraswari Ibrahim: Perempuan Difabel yang Berdaya

Ratna Indraswari Ibrahim: Perempuan Difabel yang Berdaya

Tak Berkategori

Kesopanan Lebih Dihargai Daripada Umur: Etika Berbahasa dan Tanggung Jawab Kesopanan Lebih Dihargai Daripada Umur: Etika Berbahasa dan Tanggung Jawab

Kesopanan Lebih Dihargai Daripada Umur: Etika Berbahasa dan Tanggung Jawab

Muslimah Daily

Enam Hal yang Membatalkan Wudhu Enam Hal yang Membatalkan Wudhu

Benarkah Wudhu Dapat Menggugurkan Dosa?

Ibadah

Konsekuensi Ketiadaan Suara Perempuan di Lembaga Legislatif Konsekuensi Ketiadaan Suara Perempuan di Lembaga Legislatif

Konsekuensi Ketiadaan Suara Perempuan di Lembaga Legislatif

Muslimah Talk

pendidikan perempuan pendidikan perempuan

Profesi-profesi Perempuan di Masa Nabi Saw

Muslimah Daily

Tafsir Hadis: Benarkah Perempuan Kurang dalam Hal Akal dan Spiritual? Tafsir Hadis: Benarkah Perempuan Kurang dalam Hal Akal dan Spiritual?

Tafsir Hadis: Benarkah Perempuan Kurang dalam Hal Akal dan Spiritual?

Muslimah Talk

Lubna al-Qurthubiyah: Pejuang Literasi dari Cordoba Lubna al-Qurthubiyah: Pejuang Literasi dari Cordoba

Lubna al-Qurthubiyah: Pejuang Literasi dari Cordoba

Muslimah Talk

Rida Al-Tubuly: Farmakolog Pejuang Kesetaraan

Muslimah Talk

Trending

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

Kata Nabi Tentang Seseorang yang Senang Membully Temannya

Kajian

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Siapa yang Paling Berhak Memasukkan Jenazah Perempuan Ke Kuburnya?

Ibadah

ratu bilqis ratu bilqis

Tafsir Q.S An-Naml Ayat 23: Meneladani Kepemimpinan Ratu Balqis dalam Politik

Kajian

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Bolehkah Akikah Anak Kembar dengan Satu Kambing?

Ibadah

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

Connect