BincangMuslimah.Com – My Liberation Note merupakan drama Korea berjumlah 16 episode, mulai tayang di JTBC dan Netflix tanggal 9 april 2022 hingga 29 mei 2022. Drama tersebut mengisahkan tentang tiga saudara kandung, berkepribadian berbeda, yang berusaha membebaskan diri dari kehidupan menyesakkan di sebuah desa bernama Sanpo.
Selain menceritakan permasalahan kehidupan sehari-hari yang banyak dialami oleh banyak orang, sisi menarik dari drama tersebut yakni adanya gambaran ketidakadilan gender yang tanpa disadari kerap kali terjadi di tengah kehidupan masyarakat.
Pada drama Korea My Liberation Note, tokoh ibu yang memiliki tiga anak yakni Yeom Chang Hee, Yeom Gi Jeong, dan Yeom Mi Jeong, menjadi gambaran adanya beban ganda (doubel borden) dalam ruang lingkup keluarga. Selain mengerjakan urusan rumah seperti memasak, mencuci, dsb, ibu pada drama tersebut masih harus membantu tokoh ayah dalam mencari nafkah yakni bekerja di kebun dan membuat wastafel sebagai penghasil ekonomi.
Sebagaimana dikutip dari Glossary Ketidakadilan Gender yang diterbitkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia menyebutkan bahwa macam-macam permasalahan gender adalah: pertama, subordinasi, yakni suatu penilaian atau anggapan bahwa suatu peran dilakukan oleh satu jenis kelamin lebih rendah dari yang lain. Kedua, ketidakadilan gender yaitu perbedaan peran dan fungsi antara laki-laki dan perempuan yang mengakibatkan diskriminasi dan ketidakadilan. Ketiga, stereotype adalah pemberian citra baku atau label kepada seseorang atau kelompok yang didasarkan pada suatu anggapan yang salah atau sesat. Keempat, kekerasan (violence) artinya tindak kekerasan, baik pada fisik atau non fisik yang dilakukan oleh salah satu jenis kelamin atau sebuah institusi keluarga, masyarakat, atau negara terhadap jenis kelamin lainnya. Kelima, beban ganda (double burden) maksudnya beban pekerjaan yang diterima salah satu jenis kelamin lebih banyak dibandingkan jenis kelamin lainnya. Keenam, marginalisasi adalah suatu proses peminggiran akibat perbedaan jenis kelamin yang mengakibatkan kemiskinan.
Pada tokoh ibu sesuai sebagaimana Dalam jurnal berjudul Beban Ganda Perempuan yang terbit pada tahun 2016, disebutkan bahwa beban ganda perempuan terimplikasi pada peran kerja sebagai ibu rumah tangga dan peran sebagai pencari nafkah baik pencari nafkah utama dan tambahan.
Drama tersebut juga memberikan gambaran pentingnya peran perempuan, terutama sosok ibu dalam keluarga. Pada episode 14, dikisahkah bahwa si ibu sempat mengeluh karena harus memasak dan beres-beres padahal sudah lelah sepulang bekerja dari ladang. Ketika sedang memasak nasi, ibu tersebut tidur sebentar di kamar. Beberapa saat kemudian sang anak laki-laki mencium bau gosong pada masakannya dan berteriak kepada ibunya bahwa nasinya yang ia masak gosong. Namun setelah cukup lama belum mendapat respon dari ibunya. Lalu anak tersebut pergi ke kamar melihat ibunya sedang tertidur dan membangunkannya. Ternyata ia baru menyadari bahwa ibunya telah meninggal. Setelah pemakaman ibunya, ditampilkan scene bahwa ayah dan ketiga anaknya sangat terpukul.
Setelah ibunya meninggal ketiga anak tersebut membagikan pekerjaan rumah yang biasanya dilakukan oleh ibunya sendiri, dan salah satu di antara mereka nyeletuk “sepertinya ibu meninggal karena kelelahan”. Ungkapan tersebut juga menegaskan benar adanya beban ganda pada si ibu. Betapa melelahkan menjadi ibu dalam keluarga, mengasuh ketiga anaknya, mengerjakan pekerjaan rumah, dan masih harus bekerja mencari nafkah tambahan bersama ayah.
Episode final drama My Liberation Note mendapat rating 6,78 % menurut Nielsen Korean. Di Indonesia sendiri, drama ini beberapa kali dalam episodenya sempat menjadi trending twitter sebab banyak netizen beranggapan memiliki kisah yang relate.
2 Comments