BincangMuslimah.Com – Tengah ramai perbincangan di media sosial tentang sosok yang akrab dipanggil Kak Nisa, pemandu konten edukasi anak di sebuah kanal YouTube yang bernama Kinderflix. Video edukasi yang ia buat berujuan untuk mengedukasi balita. Namun sayang, host kinderflix tersebut malah mendapat komentar negatif yang berbau pelecehan seksual dari netizen.
Apa Itu Kinderflix?
Kinderflix merupakan kanal YouTube yang menyediakan konten edukasi untuk anak-anak dengan rentang usia 1 – 5 tahun atau biasa disebut dengan balita. Dengan menonton video di kanal ini, anak-anak dapat melatih kemampuan motoriknya, belajar berbicara, atau mendengarkan lagu interaktif.
Pembuatan konten Kinderflix sendiri menurut foundernya Delfano dilatarbelakangi oleh minimnya tontonan yang ramah anak. Kartun yang seharusnya menjadi tontonan edukasi bagi anak sudah mulai diintervensi oleh kepentingan lain. Contohnya saja pernah viral kartun yang secara tidak langsung mempromosikan Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) karena dalam cuplikan kartun tersebut kedua orang tua direpresentasikan oleh laki-laki. Oleh karena itu, Delfano kemudian membentuk Kinderflix sebagai tontonan yang ramah anak.
Namun, karena pembawaan Kak Nisa yang ceria dan penampilannya yang menyenangkan membuat semua kalangan tertarik untuk menonton konten Kinderflix. Setelah sekitar 1,5 bulan berjalan, konten Kinderflix mampu mengumpulkan 176 ribu subscriber. Selain itu, video yang ditonton juga banyak, bahkan ada yang mencapai 4,4 juta kali tayangan. Namun sayangnya, Nisa host kinderflix tersebut mendapat komentar-komentar yang tak senonoh dan berbau pelecehan seksual, di antaranya adalah ‘pengen crt sama kak nisa’ ada juga yang berkomentar ‘akhir2 ini tisu abis terus’. Tentunya komentar ini bukan berasal dari anak-anak, melainkan dari kalangan dewasa dan orang tua yang juga menonton konten Kinderflix.
Menanggapi hal tersebut, Nisa merasa kaget dengan komentar tersebut. Ia juga merasa sedih dan merasa dihina. Padahal, dia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengedukasi anak-anak lewat kanal Youtube Kinderflix. Tapi sayang, respon yang didapat malah berbau yang tak sedap.
“Aku pasti sedih, merasa down. Cuma aku ga mau larut dalam kesedihan,” ungkapnya.
Untungnya, keluarga dan tim kinderflix memotivasi dirinya dan membuatnya kuat. Sekarang, permasalahan itu ia hadapi dengan tegar. Menurutnya, ia harus fokus ke tujuan awal untuk terus mengedukasi
Banyak netizen juga yang berempati kepada dirinya. Ketika ada salah satu netizen yang berkomentar buruk maka netizen lain akan menyerangnya. itu merupakan bentuk dukungan netizen untuk mendukung konten edukasi yang dibuat.
Bijak Bermedia Sosial, Tanganmu Harimaumu
Masyarakat memang sudah banyak yang bisa menggunakan media sosial. Akan tetapi, lebih banyak yang belum bijak mengontrol tangan-tangan jahil mereka berkomentar di media sosial. Ada yang menggunakan akun aslinya, bahkan ada juga yang sengaja menggunakan akun palsu hanya dengan tujuan berkomentar negatif. Komentar tak pantas tadi bertengger di antara komentar lain yang memuji dan mengungkapkan terima kasihnya terhadap Kinderflix.
Dengan adanya kasus ini, penulis mengajak untuk mengawal media sosial terbebas dari Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO). Jika ada korban yang mengalami kejadian yang tak mengenakkan ini, kita patut mendukung dia. Begitupun jika ada pelaku yang jelas-jelas melakukan hal-hal yang tak senonoh, netizen harus mengawal.
2 Comments