BincangMuslimah.Com- Salah satu hal yang mendapat perhatian khusus dalam al-Quran adalah keajaiban fenomena biologis perempuan. Tubuh perempuan dengan segala keunikannya merupakan bagian dari kehendak Ilahi yang penuh hikmah dan tujuan. Keistimewaan tersebut di antaranya seperti kemampuan untuk mengandung janin, melahirkan, menyusui, dan sebagainya.
Proses Kehamilan dan Kelahiran
Islam sangat mengapreasiasi jasa perempuan dalam masa kehamilan dan kelahiran. Hingga Alquran mengabadikannya dalam surah Luqman ayat 14, Allah berfirman:
وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ
“Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dengan susah payah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Ku kalian kembali.”
Tafsir Tahlili Kementerian Agama RI menerangkan bahwa ayat di atas mengungkap beberapa peran perempuan dalam proses kehamilan. Di antaranya sebagai ibu, seorang perempuan mengandung bayi sampai melahirkan dan menyusui anaknya hingga usia dua tahun.
Selama periode tersebut, sebagaimana pendapat Imam Ibnu Katsir bahwa seorang ibu rela menahan dengan tabah dan sabar kepayahan yang cukup berat. Mulai pada bulan-bulan pertama, kemudian kandungan itu semakin lama semakin berat, dan ibu semakin lemah, sampai ia melahirkan. Kekuatannya baru pulih setelah habis masa nifas.
Islam menghargai bagaimana beratnya perjuangan ibu selama proses kehamilan dan menyusui, sehingga menekankan pentingnya rasa syukur dan hormat terhadap kedua orang tua, terutama ibu. Proses kehamilan yang penuh tantangan ini mencerminkan keajaiban biologis yang terjadi di dalam tubuh perempuan, yang harus menghidupi dan merawat janin selama sembilan bulan di kandungan.
Penciptaan Manusia dalam Rahim Perempuan
Perempuan memiliki kedudukan yang sangat terhormat dan mulia, di mana Allah menganugerahkan kepadanya kelebihan sebagai perantara lahirnya manusia di muka bumi. Secara fitrah, perempuan memiliki organ rahim tempat berkembang dan terlahirnya peradaban. Sebagaimana dalam QS. as-Sajdah ayat 7-9 menerangkan bagaimana Allah menciptakan manusia yang prosesnya di rahim ibu.
الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ ۖ وَبَدَأَ خَلْقَ الْإِنسَانِ مِن طِينٍ ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهُ مِن سُلَالَةٍ مِّن مَّاءٍ مَّهِينٍ ثُمَّ سَوَّاهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِن رُّوحِهِ ۖ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۚ قَلِيلًا مَّا تَشْكُرُونَ
“Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani). Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya ruh (ciptaan)Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.” [Q.S. as-Sajdah [32]: 7-9)
Dalam hadis shahih riwayat dari sahabat Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah juga telah bersabda,
“Sesungguhnya salah seorang diantara kalian dipadukan bentuk ciptaannya dalam perut ibunya selama empat puluh hari (dalam bentuk mani) lalu menjadi segumpal darah selama itu pula, lalu menjadi segumpal daging selama itu pula, kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh pada janin tersebut, lalu ditetapkan baginya empat hal: rizkinya, ajalnya, perbuatannya, serta kesengsaraannya dan kebahagiaannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Melihat perkembangan ilmu sains dewasa ini, jelas al-Quran dan hadis tersebut akan dibenarkan para ilmuwan, karena tidaklah jauh berbeda dengan penemuan-penemuan mereka. Bahwa perempuan memuat yang namanya sistem reproduksi yang sangat kompleks dan dinamis.
Di antaranya ialah ovarium sebagai organ reproduksi utama perempuan yang memiliki fungsi, memproduksi sel telur (ovum) dan mengeluarkan hormon-hormon seperti estrogen dan progesteron yang memiliki peran krusial dalam menyiapkan rahim untuk mendukung kehamilan. Juga rahim sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya janin.
Pengalaman Menstruasi Perempuan
Alquran juga membahas aspek biologis perempuan yang terkait dengan menstruasi, seperti dalam surah al-Baqarah ayat 222. Ayat tersebut memberikan pedoman bagaimana memperlakukan perempuan dengan penuh hormat dan menjaga kesucian dalam kehidupan sehari-hari. Menstruasi adalah salah satu fenomena biologis perempuan yang Allah atur dengan hikmah, sebagai bagian dari proses penyucian tubuh dan sebagai indikator kesehatan reproduksi.
Karenanya, menstruasi merupakan fitrah yang Allah berikan untuk kebaikan dan kesehatan untuk diri perempuan. Seperti mengutip dari Detik Health, di antara manfaat haid bagi perempuan adalah tubuh mengalami sinkronisasi dan proses pembersihan tubuh dan membuat lebih nyaman dan baik.
Sebagai bentuk penghargaan terhadap keadaan fisik mereka, syariat Islam memberikan keleluasan dan keringanan dalam ibadah seorang perempuan ketika menstruasi. Seperti mereka tidak memiliki kewajiban untuk salat dan puasa.
Keajaiban biologis perempuan tidak hanya meliputi proses reproduksi, kehamilan dan kelahiran saja. Tetapi juga proses merawat, menyusui, membesarkan anak dengan kasih sayang yang tak terhingga. Hal ini menjadi salah satu keistimewaan yang Allah berikan kepada perempuan dalam proses kehidupan. Maka jelaslah bahwa perempuan merupakan tumpuan dasar kemuliaan suatu masyarakat. Bahkan disebutkan dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, “Perempuan adalah tiang negara.”
Islam sangat menghormati dan memperhatikan aspek biologis perempuan. Ini menunjukkan bahwa tubuh dan peran perempuan adalah bagian integral dari kehidupan yang harus dihargai dan dijaga. Alquran mengajarkan umat manusia untuk memperlakukan perempuan dengan penuh penghormatan dan kasih sayang, serta untuk menyadari betapa besarnya karunia yang telah diberikan oleh Allah melalui ciptaan-Nya yang luar biasa ini. Wallah a’lam.[]