BincangMuslimah.Com – Masa remaja adalah fase yang mestinya menjadi perhatian khusus untuk melaksanakan sosialiasi tentang pencegahan gangguan menstruasi. Pencegahan ini penting karena selalu saja ada norma sosial-budaya yang bisa menjadi penghalang para remaja putri untuk mendapatkan informasi akurat tentang haid.
Informasi akurat yang dimaksud adalah Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) saat menstruasi pertama. Perlu digarisbawahi bahwa menstruasi yang tidak dikelola dengan baik bisa menyebabkan putus sekolah dan masalah kesehatan seksual-reproduksi yang berdampak pada kesehatan dan sosial-ekonomi jangka panjang untuk remaja putri.
Haid atau menstruasi pertama merupakan peristiwa penting dalam kehidupan seorang remaja putri. Maka, sangat penting untuk membicarakan hal tersebut dengan para remaja putri sebelum dengan cara yang informatif dan menenteramkan.
Maka dari itu, para gadis remaja mesti bisa mengenali tubuhnya dan apa yang akan terjadi nanti. Hal ini mesti ditekankan agar ia tidak terkejut atau ketakutan saat haid pertama tiba. Lebih penting lagi, sangat perlu ditanamkan bahwa dengan datangnya haid. Allah Swt. sesungguhnya telah mewajibkan untuk melaksanakan segala perintah-Nya dan menjahui segala larangan-Nya.
Pada 2015 silam, United Nations Children’s Fund (Unicef) merilis hasil penelitian yang menyatakan bahwa telah terjadi peningkatan kesadaran tentang dampak praktik pengelolaan haid. Pengelolaan haid sangat berdampak pada kesehatan, pendidikan, dan psikososial untuk perempuan dan remaja putri di negara berpenghasilan rendah dan menengah.Penelitian Unicef yang dilakukan di Asia, Afrika, dan Amerika Latin tersebut menjelaskan bahwa beberapa tantangan yang dihadapi perempuan seperti akses yang buruk atas informasi lengkap tentang menstruasi.
Tantangan lainnya adalah kurangnya pengetahuan untuk mengelola darah menstruasi, ketidakcukupan air, sanitasi dan fasilitas yang tidak memadai, keyakinan sosial-budaya yang menyesatkan, dan pantangan-pantangan yang dianggap tabu. Segala tantangan yang telah disebutkan akan berdampak pada pembatasan perilaku, ketidaknyamanan remaja putri dan risiko kesehatan reproduksi. Salah satu risiko kesehatan adalah gangguan menstruasi.
Padahal, apabila ada akses yang baik pada informasi tentang gangguan menstruasi, tentu saja risiko kesehatan tersebut tidak akan terjadi. Untuk itu, pencegahan gangguan menstruasi sangat penting dilakukan para remeja putri khususnya di negara berpenghasilan menengah dan rendah.
Haid atau menstruasi adalah hal yang mutlak terjadi pada perempuan. Maka dari itu, seorang perempuan mestinya sudah siap akan segala konsekuensi yang terjadi dan tidak takut menghadapi haid pertama.
Dasar haid tercantum dalam sebuah hadis Nabi Muhammad saw. Dasar haid tergambar dalam hadis Nabi Muhammad saw. riwayat Aisyah r.a. dalam Shahih Al-Bukhari sebagai berikut:
عن عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ الْقَاسِمِ قَالَ : سَمِعْتُ الْقَاسِمَ يَقُولُ : سَمِعْتُ عَائِشَةَ تَقُولُ خَرَجْنَا لاَ نَرَى إِلاَّ الْحَجَّ فَلَمَّا كُنَّا بِسَرِفَ حِضْتُ فَدَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَأَنَا أَبْكِي ، قَالَ : مَا لَكِ أَنُفِسْتِ قُلْتُ نَعَمْ قَالَ إِنَّ هَذَا أَمْرٌ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَى بَنَاتِ آدَمَ فَاقْضِي مَا يَقْضِي الْحَاجُّ غَيْرَ أَنْ لاَ تَطُوفِي بِالْبَيْتِ قَالَتْ وَضَحَّى رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم عَنْ نِسَائِهِ بِالْبَقَرِ
Artinya: Aisyah menangis karena sedang haid sehingga ia tidak dapat melanjutkan ibadah hajinya. Rasulullah saw. mencoba menenangkannya dengan mengatakan, “Sungguh ini adalah perkara yang telah ditetapkan Allah Swt. untuk anak-anak prempuan keturunan Adam, maka selesaikanlah rangkaian ibadah haji yang harus diselesaikan selain Thawaf.” Aisyah pun berkata, “Dan (setelah itu) Rasulullah saw. menyembelih sapi untuk para istrinya.“
Hadis di atas menyebutkan bahwa saat berhaji dengan Rasulullah saw., Aisyah r.a. menangis saat sampai di Kota Sarf. Pelajaran dari cerita Aisyah r.a ini mengajarkan kepada seluruh perempuan agar tidak perlu bersedih saat mengalami menstruasi. Sebab, hal tersebut sudah menjadi ketentuan Allah Swt. yang diberikan kepada setiap perempuan lengkap dengan hikmah dan manfaatnya.
Salah satu cara agar tidak takut adalah dengan mempelajari tentang pencegahan gangguan menstruasi bagi para remaja putri yang belum mengalami haid pertama.[]