BincangMuslimah.Com – Mengulurkan jilbab sampai menutup dada adalah satu yang dianggap wajib oleh sebagian Muslimah, sehingga pilihan akhirnya adalah menutup aurat dari ujung kepala hingga kaki. Bagi perempuan Muslimah yang istiqamah mengenakan jibab, panas ataupun hujan sama saja. Tidak memberikan efek pada imannya untuk meninggalkan hal-hal yang sudah digariskan untuknya. Begitupun dalam mengenakan jilbab, musim hujan pun tidak menjadi masalah baginya. Sebab perintah Allah dalam QS al Ahzab ayat 59 sudah mengakar dalam dirinya. Firman Allah menyebutkan:
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. (QS. Al-Ahzab: 59)
Namun satu hal yang cukup mengganggu ketika musim hujan adalah bau apek yang hadir kala jilbab kena hujan atau hawa tak menentu yang bercampur debu. Terlebih jika bahan jilbab yang digunakan tidak adem dan tidak menyerap keringat. Besar kemungkinan kondisi yang seperti itu bisa mengganggu orang orang di sekitar atau pemakainya sendiri yang merasa tidak nyaman. Di bawah ini akan dipaparkan beberapa tips agar jilbab yang dikenakan bebas dari bau apek ketika musim hujan tiba.
Pertama. Lebih sering keramas. Keramas akan menghadirkan kulit kepala yang bersih dan bebas dari penumpukan minyak, kotoran dan keringat di kulit kepala . ketika kulit kepala dan rambut bersih, keadaan jilbab juga tidak akan memicu bau apek. Selain dari pada itu, kondisi yang aman seperti itu bermanfaat juga untuk menghindari rasa gatal ketika menggunakan jilbab.
Kedua. Gunakan bahan ciput yang bisa menyerap keringat. Jilbab boleh saja tidak ganti dalam sehari sekali, namun tidak berlaku demikian untuk ciput (inner jilbab). Ciput yang kotor itu memicu kepala gatal dan juga kotembe, dan dua hal tersebut bisa mengganggu kenyamanan dalam penggunaan jilbab dan juga akan memicu bau apek bila bercampur dengan cuaca yang kadang lembab kadang juga kepanasan.
Ketiga. Menambahkan cuka saat mencuci jilbab. Ya, cuka tidak hanya bisa menyedapkan rasa pada makanan saja, tetapi juga bisa menetralisir bau ketika dicampur dengan deterjen saat mencuci jilbab. Dengan menambahkan cuka saat mencuci jilbab, jilbab yang sudah terlanjur terserang bau apek akan kembali normal dan bisa digunakan kembali dengan wangi yang segar. Namun jika sering, kadang bisa merusak kain jilbab. Alangkah baiknya jika sesekali saja menghadirkan cara unik ini saat hendak membasmi bau apek pada jilbab.
Keempat. Menyemprot hair mist lebih baik daripada parfum di jilbab. Rambut bau dan lepek adalah masalah yang biasa dihadapi oleh para perempuan yang berjilbab. rasa tidak nyaman pada rambut dan kulit kepala itu bisa diatasi dengan hair mist. Tidak hanya untuk mengharumkan rambut, penggunaan hair mist juga bermanfaat untuk menutrisi rambut dan kulit kepala. Dijamin akan sangat membantu untuk menyelesaikan persoalan rambut lepek sdan bau apek saat berhijab
Kelima. Selektif dalam memilih bahan jilbab yang dipakai. Bahan jilbab juga sedikit banyak berpengaruh saat penggunaan dan efek yang didapat ketika dipakai saat musim hujan. Oleh karena itu hendaklah segera mengeringkan jilbab yang kehujanan, supaya tidak bercampur dengan debu dan hal-hal lainnnya yang akhirnya bikin bau apek.
Semoga bermanfaat ya.