Ikuti Kami

Muslimah Daily

Kenapa Ibu Hamil Harus Selalu Berpikir Positif?

Kenapa Ibu Hamil Harus Selalu Berpikir Positif?
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Dalam setiap masa kehamilan terutama pada masa kehamilan pertama, banyak perencanaan dan persiapan yang diperlukan menjelang persalinan, terutama kesiapan mental dan psikologis. Ibu hamil di masa ini harus selalu berpikir positif. Hal ini ditujukan agar persalinan dapat berjalan baik dan lancar tanpa adanya kendala yang berarti. Kondisi yang demikian memang bukanlah kondisi yang mudah dalam keseharian ibu hamil, namun ia harus menjalaninya dengan cara terbaiknya.

Dalam Islam, kita mengenal istilah husnudzan yang biasa diartikan berbaik sangka. Siapa sangka ternyata husnudzan ini memiliki hubungan yang positif pada kebahagiaan ibu hamil. Semakin tinggi husnudzan yang diperoleh maka akan semakin tinggi kebahagiaan yang dimiliki ibu hamil. Sebaliknya, jika husnudzan yang dimiliki rendah maka akan semakin rendah kebahagiaan yang dimiliki oleh ibu hamil.

Husnudzan menekankan pada proses mempercayai Allah dan hanya kepada-Nya tempat mengadukan segala persoalan dan seluruh ridha kepada qadha dan qadar-Nya, serta batin yang selalu tenang dalam menghadapi segala sesuatu yang terjadi walaupun sesuatu yang dicita-citakan tidak sesuai dengan kehendak Allah.

Saat ibu hamil memiliki sifat khusnudzon maka ketakutan-ketakutan yang ada dalam dirinya akan senantiasa hilang seiring dengan kedekatan dan keridhaannya pada Allah. Yang demikian juga senada dengan sabda Rasulullah yang berbunyi,

حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ بُرْقَانَ عَنْ يَزِيدَ بْنِ الْأَصَمِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا دَعَانِي

Artinya: “Sesungguhnya Allah berkata : Aku sesuai prasangka hambaku padaku. Jika prasangka itu baik maka kebaikan baginya. Dan apabila prasangka itu buruk, maka keburukan baginya.” (H.R. Muslim no. 4849)

Baca Juga:  Tafsir QS An Nisa Ayat 59 : Perempuan Cantik Versi Islam

Hadis tersebut menjelaskan bahwa jika kita berprasangka baik pada Allah dan berprasangka baik pada sesama, Allah akan senantiasa memberikan keyakinan tersebut dalam bentuk realitas. Sebaliknya, jika kita memiliki prasangka buruk kepada Allah dan kepada sesama maka Allah pun akan memberikan keyakinan negatif tersebut dalam bentuk yang riil pula.

Nah jika ibu hamil selalu husnudzan maka setiap hal yang positif dan segenap kebahagiaan akan selalu mengiringi hari-harinya. Berpikir positif dan membayangkan keindahan-keindahan serta kebahagiaan saat melahirkan bayi akan menghasilkan pikiran yang menyenangkan dan membuat tenang bagi ibu hamil.

Misalnya, ingatlah bahwa setiap tarikan nafas yang dilakukan ketika hendak melahirkan itu akan dibalas dengan berlipat-lipat pahala dari Allah. Ingat juga bahwa ketika sang bayi terlahir, semua kesakitan yang dirasakan selama proses tersebut akan terobati dan terganti dengan haru dan bahagia.

Demikan itu adalah suatu konsep berpikir positif dalam Islam yang akan membebaskan kita dari beban hidup dan pengalaman traumatik yang dialami seseorang di masa hidupnya. Saat ibu hamil berhusnudzan kepada Allah dan sesama maka hal-hal positif akan mengikutinya.

Agama Islam sangat menekankan pentingnya sifat husnudzan karena pemikiran, prasangka, dan keyakinan akan berpengaruh pada realitas hidupnya. Sehingga seseorang yang memiliki husnudzan yang tinggi maka ia akan yakin bahwa apapun yang dihadapinya akan berjalan baik- baik saja dan semua hasilnya akan kembali kepada Allah bahwa ia yakin itu yang terbaik untuk dirinya.

Rekomendasi

berhubungan seksual istri hamil berhubungan seksual istri hamil

Hukum Berhubungan Seksual dengan Istri yang Hamil

Pesan Pejuang Garis Biru Pesan Pejuang Garis Biru

Pesan Cinta untuk Pejuang Garis Biru

iddah perempuan hamil keguguran iddah perempuan hamil keguguran

Iddah Perempuan Hamil yang Keguguran

Faktor-Faktor Psikologis Baby Blues Faktor-Faktor Psikologis Baby Blues

Faktor-faktor Psikologis yang Mempengaruhi Baby Blues

Ditulis oleh

Penulis adalah kandidat magister pengkajian Islam dalam bidang pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan aktif di Komunitas Jaringan Gusdurian Depok.

Komentari

Komentari

Terbaru

ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan

Mengenal Lebih Jauh Macam-macam Pendekatan Gender

Kajian

Kisah cinta Zainab binti Rasulullah Kisah cinta Zainab binti Rasulullah

Kisah Cinta Sayyidah Zainab binti Rasulullah

Muslimah Talk

Hukum kremasi jenazah mualaf Hukum kremasi jenazah mualaf

Hukum Kremasi Jenazah Mualaf

Kajian

Rembuk Ide Rembuk Ide

El-Bukhari Institute Gelar Rembuk Ide, Bahas Moderasi Beragama untuk Gen Z

Berita

Bincang Thaharah; Wudhu Tidak Berurutan, Apakah Tetap Sah?

Video

Perbedaan Haji dan Umrah Perbedaan Haji dan Umrah

Tiga Perbedaan Haji dan Umrah

Ibadah

Syarat-syarat dikabulkannya doa Syarat-syarat dikabulkannya doa

Fungsi dan Syarat-syarat Dikabulkannya Doa  

Ibadah

Larangan bagi Perempuan Haid Larangan bagi Perempuan Haid

Larangan bagi Perempuan Istihadhah

Kajian

Trending

Doa keguguran Doa keguguran

Kehilangan Buah Hati Akibat Keguguran, Baca Doa yang Diajarkan Rasulullah Ini

Ibadah

masa iddah hadis keutamaan menikah masa iddah hadis keutamaan menikah

10 Hadis Tentang Keutamaan Menikah

Kajian

Tujuh Keutamaan Membaca Shalawat Tujuh Keutamaan Membaca Shalawat

Doa agar Terhindar dari Prasangka Buruk pada Allah

Ibadah

Mengenal Rufaidah al-Aslamiyah: Perawat Perempuan Pertama dalam Sejarah Islam

Muslimah Talk

Mandi junub dan haid Mandi junub dan haid

Empat Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Mandi Wajib

Ibadah

Resensi Buku Pernah Tenggelam Resensi Buku Pernah Tenggelam

Resensi Buku Pernah Tenggelam: Halu Berlebihan Menenggelamkan Keimanan?

Diari

Shafiyah binti Huyay Teungku Fakinah Shafiyah binti Huyay Teungku Fakinah

Kisah Bulan Madu Rasul dengan Shafiyah binti Huyay

Muslimah Talk

muslimah mencukur habis rambutnya muslimah mencukur habis rambutnya

Bolehkah Muslimah Mencukur Habis Rambutnya?

Kajian

Connect