BincangMuslimah.Com – Penggunaan menstrual cup di Indonesia masih terbilang sangat jarang. Bahkan kebanyakan perempuan masih asing mendengar istilah ini. Jikalaupun ada, mereka belum berani beralih menggunakan pembalut ke menstrual cup karena beberapa alasan, salah satunya keamanan. Lantas apa saja tips menggunakan menstrual cup agar lebih aman?
Salah satu kodrat perempuan adalah keluar darah dari vagina setelah umur sembilan tahun, tidak karena sakit atau melahirkan. Darah yang sejenis itu dikenal dengan darah haid. Dasar darah haid ini adalah firman Allah yang tersurat dalam Q.S. al-Baqarah ayat 222:
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah, ‘Haid itu adalah kotoran.’ Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari perempuan di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri. (Q.S. alBaqarah; 222)
Pada umumnya perempuan menggunakan pembalut saat haid sesuai dengan merk kesayangannya. Namun seiring berjalannya waktu, kini pembalut mulai tergeser dengan kehadiran menstrual cup. Menstrual cup adalah alat kesehatan yang bentuknya seperti corong minyak, dengan ukuran lebih kecil yang berbahan aman untuk tubuh.
Alat ini digunakan untuk “menadah” darah selama haid, mirip dengan fungsi pembalut. Namun bisa dipakai secara berulang-ulang, alias bisa dicuci dan dipakai kembali. Berbeda dengan pembalut yang hanya bisa dipakai dalam sekali saja, metode menggunakan menstrual cup ini dianggap lebih ramah lingkungan dan lebih efektif menampung darah menstruasi dibanding menggunakan pembalut.
Namun, agar lebih aman, ada lima tips penting yang harus diperhatikan ketika menggunakan menstrual cup sebagai berikut:
Cara memakai dan mengeluarkan menstrual cup
Menstrual cup dirancang terbuka di dalam vagina perempuan dan mampu menampung darah haid tanpa rasa sakit. Cara pemakaiannya bisa dilihat di instruksinya, bisa dengan duduk, berdiri, dan juga jongkok. Mary Jane Minkin, M.D., profesor klinis kebidanan, ginekologi, dan ilmu reproduksi di Universitas Yale, mengatakan seharusnya menstrual cup menutupi leher rahim. Jika ada yang terasa merembes, berarti posisi menstrual cup tidak tepat.
Adapun ketika mengeluarkan menstrual cup, cara terbaik mengeluarkannya adalah dengan memegang cup, remas dengan lembut, kemudian tarik keluar. Jika belum berhasil, kemungkinan ada otot dasar panggul yang sedang menegang. Jika dipaksa, bisa memicu cedera vagina. Karena itu penting rasanya untuk mengerti cara memakai dan mengeluarkannya.
Memilih ukuran yang pas
Sherry Ross, M.D., pakar kesehatan perempuan dan penulis She-ology: The Definitive Guide to Women’s Intimate Health, mengatakan apabila perempuan memakai ukuran yang tepat, ia bisa merasa nyaman dan tidak terasa sakit ketika menstrual cup.
Beliau juga menambahkan keterangan bahwa ukuran yang lebih kecil ideal untuk remaja, pemula, dan mereka yang memiliki otot-otot vagina yang kuat atau leher rahim yang rendah. Sedangkan ukuran yang lebih besar biasanya dirancang untuk siapa saja yang memiliki aliran darah haid deras atau pernah melahirkan bayi secara normal.
Memperhatikan durasi pemakaian
Menstrual cup dihadirkan untuk menghindari kebocoran para perempuan kala haid, namun jika tidak memperhatikan durasi pemakaiannya, maka akan bocor juga. Disampaikan oleh Adeeti Gupta, M.D., pendiri Walk In GYN Care, bahwa menstrual cup cukup untuk haid yang amat deras dalam waktu dua jam. Namun jika tidak, menstrual cup bisa menampung selama 3-4 jam.
Memilih bahan dasar yang cocok dan tidak menimbulkan alergi
Beberapa jenis menstrual cup terbuat dari lateks, sehingga orang yang alergi terhadap bahan ini perlu berhati-hati dan lebih teliti saat membeli produk. Jika kamu memiliki alergi terhadap lateks, pilihlah menstrual cup yang terbuat dari silikon.
Menjaga kebersihan Menstrual cup
Menstrual cup harus selalu dicuci bersih setelah penggunaan. Bisa memakai sabun apa saja yang tidak berpori dan membilasnya, agar tidak ada residu yang tertinggal di dalamnya. Selain itu, juga perlu disterilsasi setiap bulan. Dengan menjaga kebersihan menstrual cup, maka tidak akan tercipta iritasi, infeksi, atau gangguan kesehatan lainnya pada vagina.
Itulah lima tips dalam menggunakan menstrual cup. Semoga dengan lima cara ini, pengunaan menstrual cup semakin aman bagi musliman.